Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Metode ERACS Tetap Menyebabkan Mual dan Muntah Pasca Persalinan?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Dec 2021 15:25 WIB

Ibu melahirkan
Ilustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mual dan muntah bukanlah permasalahan umum yang terjadi usia melahirkan normal. Namun, kondisi ini dapat dialami Bunda yang melahirkan dengan metode operasi caesar lho.

Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dr. Ilham Utama Surya, SpOG, mengatakan bahwa mekanisme terjadinya mual dan muntah cukup beragam. Beberapa di antaranya adalah hormon kehamilan hingga masalah di masalah di saluran pencernaan.

"Ada suatu hal yang mengganggu di saluran pencernaan, bagian organ tubuh, bisa mengakibatkan mual dan muntah. Jadi memang selain mual dan muntah, pasti diikuti kelainan di bagian lain," kata Ilham saat dihubungi Haibunda, belum lama ini.

Mual dan muntah yang terjadi usai operasi caesar dapat terjadi karena adanya manipulasi di saluran pencernaan. Selain itu, efek obat yang digunakan saat operasi juga bisa memengaruhi respons tubuh, sehingga menyebabkan mual dan muntah.

Banner Tanaman Hias Pengusir NyamukFoto: HaiBunda/Mia

"Kalau pada persalinan pervaginam, enggak biasa terjadi mual dan muntah yang berlebihan. Tapi, hal ini menjadi wajar pada persalinan dengan metode caesar atau operasi," ujar Ilham.

"Saat operasi mungkin masih terjadi manipulasi saluran pencernaan, sehingga mengakibatkan mual dan muntah. Selain itu, efek obat-obat juga bisa jadi penyebabnya," sambung Dosen di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Mual dan muntah memang wajar dialami Bunda yang melahirkan dengan operasi caesar. Lalu bagaimana dengan Bunda yang melakukan persalinan melalui metode ERACS ya?

Benarkah mual dan muntah tetap bisa dialami usai melahirkan dengan metode ini? Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga serba-serbi stretch mark pada Bunda hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

ERACS BISA MENYEBABKAN MUAL DAN MUNTAH?

Melahirkan

Ilustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

ERACS (enhanced recovery after cesarean surgery) adalah metode melahirkan yang bisa mempersingkat masa penyembuhan usai melahirkan. Menurut dokter Ilham, dibandingkan persalinan dengan operasi caesar biasa atau konvensional, ERACS mempersingkat waktu tinggal di rumah sakit, nyeri yang dirasakan lebih sedikit, luka penyembuhan lebih cepat, hingga mual dan muntah berkurang.

Operasi dengan metode ERACS memiliki batasan waktu, Bunda. Sebab, dosis obat yang digunakan lebih kecil dan dapat memengaruhi efeknya.

"Waktu melahirkan dengan ERACS yakni maksimal 60 hingga 90 menit," kata Ilham.

Meski minim menyebabkan mual dan muntah, Bunda tetap bisa merasakan efek ini pasca persalinan lho. Hal ini mungkin disebabkan pengaruh pemberian obat anti-mual dan muntah yang tak cocok untuk Bunda.

"Salah satu tujuan dari ERACS ada penggunaan obat anti mual dan muntah. Jadi, pada metode ini harus diberikan obat anti mual atau muntah yang bagus," ujar Ilham.

"Tapi, respons orang bisa bermacam-macam terhadap obat. Tapi kalau pada ERACS, komplikasi yang bisa ditanggulangi itu sebenarnya mual dan muntah," sambungnya.

Persiapan menjadi kunci penting untuk mencegah efek samping mual dan muntah. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan berkalori beberapa jam sebelum operasi. Nah, saat operasi berlangsung, dokter akan memberikan obat anti-mual dan muntah, Bunda.

Jika efek mual dan muntah dirasakan usai melahirkan dengan ERCAS, dokter akan kembali memberikan obat yang sesuai. Jadi, Bunda enggak perlu khawatir ya.

"Kalau ada efeknya, nanti pasti dikerjakan untuk diberikan obat yang lebih bagus," ungkap Ilham.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda