Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Jenis-jenis Jamur yang Aman dan Berbahaya bila Disantap Ibu Hamil

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 23 Dec 2021 07:21 WIB

Flat lay composition with fresh champignon mushrooms on wooden table
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/DeanDrobot

Jakarta - Selama menjalani kehamilan, Bunda tentu menerima banyak masukan dan saran tentang makanan apa yang sebaiknya dan pantang untuk dimakan. Memang, ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dimakan saat hamil karena bisa mengganggu pertumbuhan janin.

Lalu bagaimana dengan jamur? Pada umumnya, tanaman jamur memang tidak berbahaya karena kandungan nutrisi yang dikandung. Namun, ada pula jenis jamur yang keamanannya meragukan dan berisiko menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Ada pula kekhawatiran tentang risiko keracunan atau perubahan otak terkait jamur pada ibu hamil. Lalu, apakah jamur aman dikonsumsi saat mengandung? Apa saja risiko dan manfaat jamur pada ibu hamil? Simak penjelasan berikut ini, ya Bunda.

Bolehkah makan jamur saat hamil?

Jamur adalah sumber makanan rendah kalori dari protein dan serat berkualitas baik. Sebanyak 100 gram jamur kancing putih dapat menghasilkan sekitar 22 kalori. Mereka juga mengandung vitamin, mineral, dan elemen pembangkit nutrisi. 

Jamur menawarkan nutrisi yang sangat baik untuk Si Kecil yang sedang tumbuh. Memasukkan jamur ke menu makanan harian ibu hamil dapat memberikan berbagai macam manfaat. Berikut ini manfaat jamur untuk ibu hamil:

1. Sumber vitamin C

Jamur adalah sumber alami vitamin B kompleks termasuk B1, B2, B3, dan B5, yang bermanfaat bagi calon ibu dan bayi. B1 dan B3 membantu perkembangan otak bayi, menghilangkan rasa lelah dan meningkatkan energi. Vitamin B2 membantu menjaga kesehatan kulit, meningkatkan penglihatan dan mengembangkan tulang, otot, dan saraf yang kuat.

2. Sumber vitamin D

Vitamin D dapat meningkatkan kesehatan tulang. Mengonsumsi jamur sebagai lauk dapat memberikan tubuh vitamin D yang berlimpah. Vitamin D membantu menyerap kalsium dalam tubuh, membentuk tulang dan gigi yang kuat pada bayi, dan mencegah masalah pencernaan.

Banner Hages Budiman Bunda Hebat di Sekitar kitaBanner Hages Budiman Bunda Hebat di Sekitar kita/ Foto: HaiBunda/Mia

3. Sumber protein dan serat

Protein diperlukan untuk perkembangan keseluruhan bayi karena berkontribusi pada massa otot. Serat membantu mencegah kondisi iritasi seperti sembelit dan kelelahan.

4. Sumber zat besi

Zat besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Tubuh Bunda membutuhkan lebih banyak hemoglobin karena volume darah meningkat selama kehamilan. Jamur merupakan sumber zat besi yang dapat membantu menghasilkan hemoglobin dan sel darah merah pada Bunda dan janin

5. Sumber antioksidan

Antioksidan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan hadir dalam jamur meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat Bunda terbebas dari penyakit dan sehat selama mengandung Si Kecil. Jamur juga mengandung seng, potasium, dan selenium, yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Lalu, jamur apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan ibu hamil? Simak di halaman berikutnya, ya Bunda.

Simak pula video tentang 7 buah yang bagus dilahap saat hamil di bawah ini yuk.

[Gambas:Video Haibunda]




JENIS JAMUR YANG AMAN DAN TIDAK AMAN DIKONSUMSI IBU HAMIL

Flat lay composition with fresh champignon mushrooms on wooden table

Ilustrasi makanan jamur/Foto: iStock

Supaya Bunda tak lagi waswas memakan jamur, berikut adalah daftar jenis jamur yang boleh dan dilarang untuk dimakan selama hamil:

Jenis jamur yang aman untuk bumil

1. Jamur kancing putih

Jamur ini merupakan jenis jamur yang sering ditemukan di mana-mana. Bunda dapat mengenali jamur ini dengan warna putih pucat dan ada bintik-bintik di atasnya. Bagian atasnya beraroma dan bisa digunakan untuk membuat hidangan yang lezat. Tunasnya mengandung serat, yang digunakan untuk membuat kaldu dan semur.

2. Jamur shiitake

Jamur shiitake berwarna hitam dan memiliki tekstur berdaun, populer digunakan dalam masakan China. Shiitake dan maitake adalah jamur obat yang memiliki kadar betaglukan, gula polisakarida, dan serat yang tinggi. Jamur ini adalah zat anti tumor, anti kanker, anti bakteri, anti jamur, dan antioksidan.

3. Jamur porcini

Jamur porcini berwarna keemasan dan sangat beraroma. Jamur ini adalah jamur yang harganya terbilang mahal dan digunakan dalam masakan Italia.

4. Jamur morchella

Ini merupakan jenis jamur liar, tetapi dapat dimakan. Pastikan Bunda membersihkan dan memasaknya dengan benar karena jamur ini cenderung menyebabkan reaksi alergi dan gangguan pencernaan.

5. Jamur kastanye

Jamur ini terlihat seperti jamur kancing putih. Jamur ini memiliki rasa yang kuat dan terlihat seperti jenis jamur kancing yang lebih gelap.

Selain jenis jamur yang aman dimakan dan digunakan untuk tujuan pengobatan, ada juga yang sangat beracun dan harus dihindari.

“Efek samping makan jamur memang berbeda-beda pada setiap orang. Jamur bisa menyebabkan mual, muntah, pengendapan asam di perut, memicu reaksi alergi, dan lainnya. Cobalah untuk tidak mengonsumsi jamur jika Anda pernah mengalami gejala atau reaksi alergi ini sebelum hamil,” kata Sweedal Trinidade, Senior Officer Dietitics (HOD), Rumah Sakit PD Hinduja, dikutip dari Onlymyhealth.

Jamur yang tak boleh dimakan ibu hamil

1. Jamur ajaib

mengandung psilocybin, zat kimia yang mengubah aktivitas otak dan memengaruhi pertumbuhan janin. Jamur ini tidak boleh dikonsumsi bahkan ketika Bunda sedang menyusui

2. Jamur mentah

Jamur tidak dapat dicerna jika dimakan mentah karena dinding selnya yang keras. Karena tersedia secara hayati bagi manusia, sebagian besar jamur perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.

Beberapa racun karsinogenik yang ada dalam jamur dapat dihilangkan dengan memasak. Oleh karena itu, disarankan untuk memasak jamur secara menyeluruh sebelum makan selama kehamilan dan juga sebaliknya. Semoga informasinya membantu ya.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda