kehamilan

Risiko Varian Omicron Meningkat pada Ibu Hamil yang belum Divaksin

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 13 Jan 2022 20:04 WIB

Jakarta - Bunda, kasus COVID-19 baru saja mereda kini muncul varian baru yaknni Omicron yang kembali membuat masyarakat dunia was-was, termasuk Indonesia. Pasalnya, varian yang satu ini disebut sangat menular tetapi menimbulkan gejala ringan. 

Peningkatan kasusnya yang cepat dalam waktu yang singkat juga membuat semua orang menjadi khawatir, termasuk para Bunda yang tengah menjalani kehamilan. Nah, bahkan varian Omicron disebut meningkatkan risiko pada ibu hamil yang belum vaksinasi. 

Sebagai ibu hamil, wajar saja bila Bunda merasa masih khawatir tentang kesehatan diri dan janin selama pandemi COVOD-19 ini, dan itu hal yang wajar kok Bunda. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Belum lagi kini muncul varia baru yang memiliki kemampuan penularan lebih cepat yakni Omicron. Varian sebelumnya yakni Delta yang pertama kali teridentifikasi di India pada akhir 2020 saja diketahui dapat menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Kini muncul varian Omicron yang diketahui menimbulkan gejala ringan tapi risikonya tak kalah berbahaya dengan Delta. Ini tentu menimbulkan kekhawatiran terutama pada kelompok yang rentan termasuk para Bunda yang tengah hamil ya.

“Penerapan vaksinasi pada wanita hamil sangat rendah dan sejumlah besar wanita mengalami kerugian serius sebagai akibat dari ini,” kata Chris Whitty, kepala penasihat medis Inggris, dikutip dari Straitstimes.

Risiko COVID-19 yang parah parah sangat akut, terjadi pada trimester ketiga dan meningkatkan kemungkinan masalah kesehatan jangka panjang pada ibu hamil.

Apa itu varian Omicron?

Omicron adalah varian COVID-19 terbaru yang menjadi perhatian dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan varian baru ini pada 24 November 2021. Varian tersebut terdeteksi di Botswana, 11 November 2021.

Pada Rabu (12/01), WHO pun menyatakan bahwa varian Omicron memiliki risiko kesehatan lebih besar terutama pada mereka yang belum divaksin. 

Meskipun ada banyak spekulasi di media tentang Omicron, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan di situs web mereka, “Kami belum tahu seberapa mudah penyebarannya, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, atau seberapa baik vaksin yang tersedia, dan obat-obatan bekerja melawannya,” dikutip dari Verywell Family.

Risiko varian Omicron pada ibu hamil

Sejak COVID-19 pertama kali muncul pada akhir 2019, para ilmuwan telah mempelajari efek virus dan variannya pada kelompok populasi yang berbeda, termasuk ibu hamil.

“Wanita hamil yang tertular COVID-19 memiliki lebih banyak risiko, termasuk persalinan prematur dan komplikasi pernapasan,” kata Dr. Sherry Ross, pakar kesehatan wanita di Providence Saint John’s Health Center, California.

Banner Tanaman Hias dengan HidroponikBanner Tanaman Hias dengan Hidroponik/ Foto: HaiBunda/Mia

"Dikhawatirkan, varian baru ini akan lebih menimbulkan efek yang lebih berbahaya pada ibu hamil, terutama yang belum divaksin karena adanya risiko gangguan pernapasan seperti Sars dan flu. Maka itu, ada baiknya ibu hamil menjadi prioritas dalam pencegahan paparan virus ini melalui upaya dengan obat atau vaksin," kata Dr Pat O'Brien, Wakil Direktur Royal College of Obstetricians and Gynaecologists.

Gejala Omicron pada ibu hamil

Pada dasarnya, gejala varian ini sama dengan gejala varian COVID-19 lainnya, seperti demam, batuk, sesak napas, dan gejala mirip flu, seperti kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.

“Gejala pernapasan bagian atas mungkin terlihat lebih umum dengan Omicron dan lebih jarang kehilangan rasa atau bau,” kata Dr. Charles Bailey, MD, direktur medis untuk pencegahan infeksi dari Rumah Sakit Misi Providence California.

Apakah vaksin melindungi ibu hamil dari Omicron?

Jika Bunda sebelumnya mendengar berita tentang vaksin dapat menyebabkan keguguran, atau kemandulan, itu tidak benar.

“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan dalam kehamilan meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, kelainan bawaan atau komplikasi kelahiran,” kata Profesor Wei Shen Lim, ketua The Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI), dikutip dari Itv News.

Sebaliknya, seorang ibu hamil wajib melakukan vaksinasi untuk melindunginya dari virus COVID-19, terutama varian Omicron ini.

“Vaksinasi COVID-19 direkomendasikan oleh semua organisasi perawatan kesehatan wanita yang dihormati untuk diberikan kepada wanita pra-hamil, hamil, atau menyusui kapan saja,” tambahnya. 

Lalu, bagaimana ibu hamil melindungi dirinya dan janin dari bahaya varian Omicron? Simak di halaman berikutnya, ya Bunda.

Simak juga video tentang Ashanty yang terpapar Omicron sepulang dari Turki di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT