
kehamilan
Jenis Kelamin Bayi Ternyata Pengaruhi Respons Kekebalan Bumil terhadap COVID-19
HaiBunda
Rabu, 10 Nov 2021 08:06 WIB

Jakarta - Apakah Bunda sudah mengetahui jenis kelamin Si Kecil dalam kandungan? Jika belum, ada baiknya jika Bunda melakukan pengecekan, nih. Karena, menariknya, jenis kelamin bayi ternyata bisa pengaruhi respons kekebalan tubuh terhadap COVID-19 selama masa kehamilan, Bunda.
Sejak awal pandemi, para peneliti telah mencatat perbedaan antara tubuh pria dan wanita ketika merespons virus COVID-19. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Akiko Iwasaki, seorang profesor di Universitas Yale menemukan alasan mengapa pria cenderung meningkatkan respons kekebalan yang lebih lambat daripada wanita.
Tingginya molekul proinflamasi yang dihasilkan bisa membuat pria lebih rentan terhadap komplikasi, seperti badai sitokin. Namun, masa kehamilan ternyata juga bisa memengaruhi respons seorang ibu terhadap COVID-19.
Untuk mendalami hal ini, para peneliti di Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School memulai sebuah studi yang menganalisis plasenta, darah ibu, dan darah tali pusat pada April 2020. Studi ini melibatkan 68 ibu hamil, sebanyak 38 di antaranya tertular COVID-19 selama trimester ketiga kehamilan.
Temuan yang diterbitkan dalam Science Translational Medicine ini menjelaskan bahwa ibu hamil merespons COVID-19 secara berbeda tergantung pada jenis kelamin anak yang masih di dalam kandungannya.
![]() |
“Jenis kelamin janin memengaruhi kemampuan ibu untuk menghasilkan antibodi terhadap COVID-19 dan mentransfernya ke bayinya,” ujar Andrea Edlow, seorang asisten profesor di Harvard Medical School, dikutip dari laman Massachusetts General Hospital.
Dilansir dari The Scientist, plasenta bayi laki-laki yang ibunya terpapar COVID-19 memiliki ekspresi gen aktivasi kekebalan proinflamasi lebih tinggi yang disebut interferon-stimulated genes (ISGs), dan menghasilkan lebih banyak sitokin, daripada plasenta wanita.
Aktivasi kekebalan yang meningkat ini dapat membantu melindungi janin laki-laki dari infeksi, tetapi dikhawatirkan akan menimbulkan peradangan janin yang berpengaruh terhadap pengembangan penyakit saraf dan risiko kecacatan, serta metabolisme tubuh bayi di masa depan.
“Apa efek hilirnya bagi anak itu, kami masih belum tahu. Penelitian kami tidak menilai risiko tersebut secara khusus, hal itu menunjukkan pentingnya memantau perkembangan anak-anak ini dan melihat janin laki-laki dan perempuan secara berbeda. Karena, kami melihat perubahan yang sangat mendalam pada plasenta yang menunjukkan bahwa lingkungan intrauterin tiba-tiba berubah bahkan ketika mengalami penyakit yang ringan,” kata Edlow.
Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.
Simak juga video tentang 7 syarat Bunda hamil boleh menerima vaksin COVID-19 di bawah ini ya
MENURUT SEBUAH PENELITIAN , BAYI LALKI-LAKI LEBIH RENTAN TERPAPAR COVID-19
Ilustrasi hamil saat pandemi/ Foto: iStockphoto
Dalam studinya, Edlow juga menemukan bahwa pasien yang terinfeksi COVID-19 menghasilkan lebih sedikit antibodi saat mengandung bayi laki-laki daripada saat mengandung bayi perempuan. Hal ini menandakan bahwa ibu hamil mentransfer lebih sedikit antibodi pelindung ke bayi laki-laki.
Edlow mencatat bahwa ini dapat membuat laki-laki lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 setelah awal masa kelahiran dan menunjukkan bahwa jenis kelamin janin dapat memengaruhi respons imun ibu terhadap virus.
Iwasaki yang tidak terlibat dalam penelitian ini menanggapi hasil studi tersebut.
“Yang menarik dari itu adalah bahwa jenis kelamin bayi dapat menentukan bagaimana ibu merespons infeksi virus. Kami tahu bahwa infeksi ibu dapat berdampak signifikan pada janin, tetapi ini berarti ada pembicaraan silang antara janin dan ibu. Itu menarik karena menambahkan lapisan ekstra pada apa yang biasa kita pikirkan” ujar Iwasaki, yang kepada STAT, seperti dikutip dari The Scientist.
Ruth Karron, seorang profesor virologi dan penyakit menular pediatrik di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan kepada STAT News, bahwa yang utama adalah vaksinasi penting dilakukan untuk menghindari paparan COVID-19.
“Datanya menarik, tapi saya pikir saat ini tidak memiliki implikasi praktis dalam hal peluncuran vaksin selain yang sudah kita ketahui, yaitu bahwa 97 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 di negara ini adalah mereka yang tidak divaksinasi,” kata Karron.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bunda Alami Sesak Napas saat Hamil? Tak Perlu Panik dan Pahami Penyebabnya Yuk

Kehamilan
Ketahui Berbagai Risiko Omicron pada Ibu Hamil, Tetap Jaga Kesehatan ya Bun

Kehamilan
8 Tips Jalani Kehamilan dengan Aman dan Nyaman di Tengah Merebaknya Omicron

Kehamilan
Risiko Varian Omicron Meningkat pada Ibu Hamil yang belum Divaksin

Kehamilan
Manfaat Latihan Pernapasan bagi Ibu Hamil, Penting Jelang Persalinan Bun!


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kebahagiaan Anggika Bolsterli Jalani Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda