KEHAMILAN
Duh, Depresi Bisa Sebabkan Keguguran Seperti Kinan di Layangan Putus
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 20 Jan 2022 07:02 WIBKonflik di serial drama Layangan Putus masih berlanjut. Pertikaian mulai memanas setelah Kinan yang diperankan Putri Marino, mengalami keguguran anak keduanya.
Salah satu pemicunya karena sang suami, Aris yang diperankan Reza Rahardian, makin menjauh darinya. Dalam cerita, Aris memang diketahui berselingkuh dengan Lidya yang diperankan Anya Geraldine.
Depresi dan kondisi kejiwaan lainnya memang bisa berdampak negatif pada kehamilan, Bunda. Nada L. Stotland, MD, MPH dalam ulasan di Journal Watch menjelaskan, depresi dapat mengganggu fungsi vegetatif seorang wanita.
Tapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan dampaknya, Bunda. Sebab, dalam analisis multivariat di penelitian ini, gejala depresi tidak berhubungan secara signifikan dengan keguguran.
"Gagasan bahwa faktor psikologis dapat menyebabkan keguguran belum diterima selama beberapa dekade. Data tentang hubungan prospektif antara depresi dan keguguran juga masih kurang," kata Stotland.
Meski begitu, Bunda hamil tetap perlu menjaga kondisi psikologis agar tidak menyebabkan masalah pada janinnya. Kondisi stres atau depresi mungkin saja menjadi faktor penyebab keguguran atau bayi lahir mati.
Penelitian menunjukkan, stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko yang merugikan, termasuk komplikasi kesehatan Bunda dan prematuritas. Selain itu, beberapa penelitian telah menemukan kemungkinan hubungan antara stres dan keguguran dini.
"Stresor kehamilan dapat memicu depresi pada beberapa orang. Terkadang untuk mengatasi stres atau depresi, orang itu akan menggunakan zat berbahaya seperti alkohol, tembakau, dan obat-obatan. Penggunaan zat berbahaya ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, termasuk keguguran," kata dokter keluarga, Krissi Danielsson., MD, dilansir Very Well Family.
Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2017 di laman Nature, menemukan bahwa stres sebelum dan selama kehamilan dikaitkan dengan keguguran. Hasil penelitian menunjukkan, meskipun kelainan kromosom merupakan penyebab utama keguguran, stres psikologis dapat meningkatkan risiko keguguran sebanyak 42 persen.
Para peneliti berhipotesis bahwa stres dengan keguguran mungkin ada hubungannya dengan implikasi hormonal dari stres pada tubuh. Misalnya, peningkatan hormon kortisol memengaruhi plasenta dan perilaku hormon lain.
Hormon prolaktin yang merangsang produksi progesteron, juga dapat dipengaruhi kondisi psikologis Bunda selama kehamilan. Produksi kedua hormon tersebut ternyata dapat ditekan oleh stres.
Depresi dan stres selama hamil bisa dicegah dan diatasi kok, Bunda. Bagaimana caranya?
Baca halaman berikutnya ya.
Baca Juga : Tanda-Tanda Keguguran yang Perlu Bunda Pahami |
Simak juga 7 fungsi vital air ketuban untuk janin dalam kandungan, dalam video berikut:
(ank/rap)
CARA MENGELOLA STRES AGAR TAK JADI DEPRESI SAAT HAMIL