Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Syarat Lakukan Pembekuan Sel Telur untuk Punya Anak Seperti Luna Maya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 20 Jan 2022 16:25 WIB

Janin dalam kandungan
Syarat Bunda Bisa Lakukan Egg Banking untuk Punya Anak/ Foto: iStock

Peluang untuk bisa hamil dan memiliki momongan dengan prosedur egg banking atau pembekuan sel telur sedang menjadi sorotan nih, Bunda. Prosedur ini mirip dengan In Vitro Fertilisation (IVF) atau bayi tabung.

Lalu apa sih egg banking dan bagaimana prosedur ini dilakukan pada wanita?

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan, dr Benediktus Arifin, MPH, SpOG, egg banking adalah proses pembekuan sel telur sebagai proses untuk mendapatkan kehamilan. Metodenya ini mirip dengan banking atau pembekuan embrio.

"Prosedur pembekuan embrio adalah pembekuan dari hasil pembuahan sel telur dengan sel sperma. Sedangkan egg banking adalah pembekuan atau penyimpanan pada sel telurnya saja," kata dokter yang akrab disapa Benny ini, saat dihubungi HaiBunda, Rabu (19/1/22).

Banner 5 Ciri Krim Malam BerbahayaFoto: HaiBunda/Mia

Di Indonesia, egg banking mulai populer sejak tahun 2019-an. Namun, sebenarnya teknologi ini sudah ada sejak lama lho.

"Di Jerman, egg banking lebih rutin dilakukan dibandingkan penyimpanan embrio. Hal ini karena aturan tentang penyimpanan embrio di sana masih dibatasi," ujar Benny.

Egg banking umumnya dilakukan para Bunda yang ingin menunda kehamilan atau sedang menjalani kemoterapi. Alasan lainnya karena kondisi emergency saat IVF, yakni suami tidak dapat mengeluarkan sperma.

"Misalnya, wanita ini menyimpan sel telurnya pada usia 35 tahun dan baru ingin memiliki anak pada usia 38 tahun. Nanti pada saat usia 38 tahun, kualitas sel telurnya masih mirip dengan saat dia usia 35 tahun," kata Dokter Spesialis Kandungan dari Morula IVF Surabaya ini.

Syarat melakukan egg banking

Syarat utama bagi Bunda yang ingin melakukan egg banking adalah sel telurnya masih ada. Nah untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, tahapan ini sebaiknya dijalankan sebelum usia 38 tahun.

"Semakin usia dini dilakukan sesuai alasan, umumnya kualitas sel telur akan lebih baik. Jadi kalau bisa sebelum 38 tahun. Tapi misalnya usia 38 tahun ke atas juga masih memungkinkan," ungkap Benny.

Lalu apa saja tahapan dalam egg banking? Benarkah tahapannya mirip dengan prosedur bayi tabung?

Baca halaman berikutnya.

Simak juga tahapan bayi tabung menurut dokter Benny, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TAHAPAN DALAM EGG BANKING

Ibu hamil

Syarat Bunda Bisa Lakukan Egg Banking untuk Punya Anak/ Foto: iStock

Tahapan dalam egg banking

Prosedur egg banking secara umum ada 3 tahap, yakni:

  1. Stimulasi untuk menumbuhkan folikel pada wanita yang akan menyimpan sel telurnya.
  2. Ovum Pick Up, yaitu mengambil sel telur.
  3. Pembekuan sel telur dengan metode vitrifikasi-cryopreservation.

Tahap pertama dan kedua dari proses egg banking ini mirip dengan tahapan bayi tabung. Sama halnya dengan jangka waktu lama penyimpanannya.

"Sama halnya dengan penyimpanan embrio, belum ada batasan tertentu (untuk egg banking)," kata Benny.

Tidak semua wanita bisa melakukan egg banking lho, Bunda. Mereka adalah yang tidak memiliki sel telur dan yang bertujuan untuk donor telur.

Perlu diingat juga nih. Sel telur dari egg banking nantinya juga harus dipertemukan dengan sperma suami yang sah.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda