
kehamilan
6 Penyebab Kematian Saat Melahirkan, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Senin, 07 Feb 2022 16:10 WIB

Ketika memiliki anak pertama, akan sangat menyenangkan untuk membayangkan menggendong bayi untuk pertama kalinya dan semua momen indah yang akan Bunda habiskan bersama. Tapi, banyak juga calon bunda yang khawatir tentang persalinan, anestesi, dan komplikasi. Bahkan merupakan hal yang normal untuk bertanya-tanya tentang kemungkinan kematian saat melahirkan.
Tapi jika Bunda tinggal di negara yang cukup modern, Bunda bisa bernapas lega. Di negara modern, kematian saat melahirkan atau karena kehamilan sangat jarang terjadi, bahkan jika kehamilan Bunda berisiko tinggi.Â
Statistik seluruh dunia
Negara seperti Amerika Serikat dan negara maju lainnya memiliki angka kematian ibu saat melahirkan yang cukup rendah. Namun, kondisi ini tidak merata terjadi di seluruh dunia.
Di seluruh dunia, lebih dari 300.000 wanita meninggal setiap tahun karena masalah yang timbul selama kehamilan dan melahirkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekitar 830 wanita meninggal setiap hari di seluruh dunia.Â
Sebagian besar perempuan ini tinggal di negara berkembang yang miskin. Di beberapa tempat, kemungkinan kematian karena kehamilan mencapai 1 dari 15. Dan, fakta yang menyedihkan adalah bahwa banyak dari kematian ini sebenarnya dapat dicegah.Â
Penyebab kematian saat melahirkan
Di Amerika Serikat, komplikasi kehamilan dan kematian ibu saat melahirkan yang parah jarang terjadi. Dengan perawatan medis yang tepat, sebagian besar masalah yang terjadi selama kehamilan, melahirkan, dan masa nifas dapat diobati atau bahkan dicegah.
Namun, di belahan dunia lain, kondisi ini lebih berbahaya. Berikut adalah penyebab utama kematian ibu saat melahirkan, dilansir dari Very Well Family.
1. Perdarahan pasca melahirkan
Perdarahan postpartum atau pasca melahirkan adalah perdarahan yang berlebihan dan menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah banyak setelah melahirkan. Penyedia layanan kesehatan yang terampil biasanya dapat menghentikan perdarahan.
Namun, jika penyedia layanan kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat tidak tersedia, seorang bunda dapat meninggal karena kehilangan terlalu banyak darah. Perdarahan pasca melahirkan bertanggung jawab atas sekitar 27 persen dari semua kematian ibu saat melahirkan di seluruh dunia.
2. Tekanan darah tinggi dan eklampsia
Perawatan dan pengujian prenatal biasanya menemukan masalah seperti tekanan darah tinggi dan protein dalam urine. Dengan perawatan medis yang baik, dokter dapat mengobati dan memantau preeklampsia. Tapi, tanpa perawatan, kondisi ini bisa menjadi berbahaya dan menyebabkan kematian. Gangguan hipertensi bertanggung jawab atas 14 persen kematian terkait kehamilan dan melahirkan.
![]() |
3. Infeksi
Wanita bisa mendapatkan infeksi dari aborsi yang tidak aman, persalinan yang tidak sehat, atau proses melahirkan yang terlalu lama. Kurangnya pemahaman dan informasi tentang kebersihan diri dan cara merawat tubuh setelah melahirkan juga dapat menempatkan ibu pada risiko infeksi. Sekitar 11 persen kematian ibu adalah akibat dari infeksi.
4. Emboli paru
Emboli paru adalah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Emboli paru dapat berkembang setelah melahirkan, dan risikonya lebih tinggi pada ibu yang melahirkan dengan operasi caesar. Sekitar 3 persen kematian ibu disebabkan oleh emboli paru.
5. Komplikasi langsung lainnya
Sekitar 10 persen wanita meninggal karena masalah terkait kehamilan langsung lainnya. Kondisi seperti plasenta previa, ruptur uteri, dan kehamilan ektopik dapat menyebabkan komplikasi dan kematian tanpa perawatan dan pengobatan yang tepat.
6. Penyebab tidak langsung lainnya
Penyebab tidak langsung kematian pada ibu hamil adalah dari suatu kondisi yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan tetapi berkembang atau memburuk selama kehamilan. Kehamilan dapat memengaruhi masalah kesehatan seperti HIV dan penyakit jantung.
Kondisi seperti diabetes dan anemia dapat berkembang atau memburuk. Masalah-masalah ini menyumbang sekitar 28 persen kematian ibu saat hamil dan melahirkan.
Di masa lalu, kehamilan dan persalinan lebih berbahaya. Tapi, saat ini, jauh lebih aman untuk memiliki bayi. Jika Bunda mendapatkan perawatan prenatal secara teratur, makan dengan baik, menjalani gaya hidup yang baik, dan memiliki praktisi kesehatan yang terampil saat melahirkan, maka kemungkinan memiliki kehamilan dan kelahiran yang sehat akan lebih besar.
Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cerita Bunda Diaspora Melahirkan di Jerman, Bingung Dilarang Mandikan Newborn

Kehamilan
6 Makanan Ini Percepat Pembukaan saat Melahirkan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
5 Cara Ini Mampu Percepat Pembukaan saat Melahirkan, Coba yuk Bun!

Kehamilan
7 Persiapan Penting agar Persalinan Normal Berjalan Lancar

Kehamilan
7 Tanda Khusus Ibu Hamil akan Segera Melahirkan


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Bahagianya Karina Salim Dikaruniai Anak Kedua Bertepatan dengan Ultah Suami
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda