Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bukan karena Tidak Subur, Keguguran Lebih Disebabkan Kelainan Kromosom Bun

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Senin, 28 Feb 2022 18:22 WIB

Sad lady crying lying in bed and looking at baby socks near pillow, miscarriage
Ilustrasi keguguran/Foto: iStock

Jakarta - Saat menjalani kehamilan, Bunda tentu ingin segala berjalan baik dan lancar ya. Namun, memang ada beberapa hal di luar kuasa kita yang bisa menghambat perjalanan tersebut.

Salah satu risiko dalam kehamilan yang mungkin paling dikhawatirkan para Bunda yaitu keguguran. Padahal keguguran bukan disebabkan masalah kesuburan ya Bunda. Bahkan Mengutip dari Myclevelandclinic, dari sekian perempuan yang mengalami keguguran, 87 persennya tetap bisa hamil dan selanjutnya melahirkan normal.

Keguguran memang tidak dapat dicegah dan sering terjadi karena kehamilan yang tidak normal Bunda. Beberapa peneliti percaya hal tersebut terkait dengan respons autoimun. Keguguran lebih sering terjadi dalam 3 tiga bulan pertama kehamilan, sebelum usia kehamilan 20 minggu. Hanya 1 persen keguguran yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.

Agar Bunda, terutama yang baru pertama kali hamil, memahami tentang keguguran, yuk kita simak penyebab dan apa saja gejalanya. 

Faktor penyebab keguguran

Bunda, penyebab keguguran yang paling umum adalah kelainan kromosom, artinya ada yang tidak beres dengan kromosom bayi. Kebanyakan kelainan kromosom adalah penyebab sel telur atau sperma rusak atau karena masalah pada saat zigot melalui proses pembelahan.

Kromosom adalah struktur kecil di dalam sel-sel tubuh yang membawa banyak gen, unit dasar keturunan. Alasan keguguran bervariasi, dan paling sering tidak dapat diidentifikasi.

Banner Jojo Keong RacunBanner Jojo Keong Racun/ Foto: HaiBunda

Meski begitu, diyakini terdapat faktor lainnya sebagai berikut Bunda:

  1. Adanya infeksi pada janin
  2. Ketidakteraturan hormonal
  3. Kelainan rahim
  4. Serviks yang tidak kompeten
  5. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Terdapat penyakit yang cukup parah, misal penyakit jantung bawaan
  6. Diabetes yang tidak terkontrol
  7. Paparan terhadap bahaya lingkungan dan tempat kerja seperti radiasi tingkat tinggi atau zat beracun.
  8. Usia Bunda juga berpengaruh pada keguguran yang dialami.

Setelah mengetahui penyebabnya, Bunda juga harus mewaspadai tanda dan gejala keguguran yang mungkin terjadi ya. Simak penjelasannya di halaman selanjutnya ya.

Simak juga video tentang bahaya rumput fatimah bagi Bunda hamil:

[Gambas:Video Haibunda]




TANDA DAN GEJALA KEGUGURAN

Penyebab sakit perut setelah minum kopi

Ilustrasi keguguran/Foto: iStock

Melansir dari American Pregnancy Association, tanda keguguran yang biasa terjadi dapat dicermati dari:

  1. Keluar bercak, mulai dari bercak ringan, atau bisa lebih berat dan muncul sebagai semburan darah.
  2. Pendarahan terberat umumnya berakhir dalam waktu tiga sampai lima jam sejak pendarahan hebat dimulai.
  3. Pendarahan yang lebih ringan dapat berhenti dan mulai lebih dari satu hingga dua minggu sebelum benar-benar berakhir.
  4. Warna darah dapat berkisar dari merah muda hingga merah hingga cokelat. Darah merah adalah darah segar yang keluar dari tubuh dengan cepat.
  5. Sakit punggung yang lebih buruk daripada menstruasi normal.
  6. Mengalami penurunan berat badan
  7. Mengeluarkan lendir putih merah muda
  8. Keluar gumpalan darah dari vagina
  9. Kontraksi yang menyakitkan setiap 5-20 menit sekali.

Wajar jika Bunda mungkin khawatir mengalami keguguran. Atau justru sebaliknya, Bunda bisa jadi tidak tahu kapan bisa mengalami keguguran karena menganggap hanya sedang telat haid biasa.

Jika dalam kondisi demikian, ada baiknya Bunda tidak terpuruk dalam rasa bersalah ya. Sebab tidak semua hal dapat Bunda kendalikan. Sebaiknya Bunda tidak segan konsultasi ke Obgyn atau tenaga medis yang kompeten agar mendapat pelayanan yang tepat ya. Selamat berkonsultasi Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda