Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ciri-Ciri Janin yang Tidak Berkembang, Kenali Lebih Dini Bun!

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Jumat, 04 Feb 2022 17:16 WIB

Ilustrasi hamil muda
Ilustrasi hamil muda/Foto: Getty Images/iStockphoto/CentralITAlliance

Jakarta - Saat menjalani kehamilan, ada beberapa kondisi tidak diinginkan yang bisa saja terjadi. Salah satunya yakni janin tidak berkembang yang juga dikenal dengan blighted ovum atau hamil kosong.

Namun, kondisi itu bisa kok dikenali sejak dini dengan mengetahui ciri-cirinya, Bunda. Apa saja ciri janin tidak berkembang? Yuk simak terus penjelasannya ya. 

Blighted ovum terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di dalam rahim, tetapi tidak berkembang menjadi embrio. Kondisi ini merupakan penyebab utama kegagalan kehamilan dini atau keguguran Bunda.

Kondisi ini bisa terjadi begitu dini sehingga Bunda bahkan tidak tahu bahwa Bunda sedang hamil. Melansir dari laman Mayoclinic, blighted ovum, juga disebut kehamilan anembrionik, terjadi ketika embrio awal tidak berkembang atau berhenti berkembang, diserap dan meninggalkan kantong kehamilan yang kosong.

Alasan terjadinya hal ini tidak diketahui, tetapi bisa saja terkait dengan kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi, Bunda. 

Blighted ovum menyebabkan sekitar satu dari dua keguguran pada trimester pertama kehamilan. Keguguran adalah saat kehamilan berakhir dengan sendirinya dalam 20 minggu pertama. 

Ketika seorang wanita hamil, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Pada sekitar lima sampai enam minggu kehamilan, embrio harus sudah ada. Pada waktu ini, kantong kehamilan yaitu tempat janin berkembang lebarnya sekitar 18 milimeter.

Namun, dengan blighted ovum, kantong kehamilan terbentuk dan tumbuh, tetapi embrio tidak berkembang. Itu sebabnya blighted ovum disebut juga kehamilan anembrionik.

Blighted ovum biasanya terjadi di awal kehamilan. Meski terkadang ini terjadi bahkan sebelum Bunda tahu bahwa Bunda hamil, beberapa Bunda akan mulai menyadari kehamilan karena periode menstruasi yang terlewat.

Pada kondisi ini hasil tes kehamilan mungkin positif karena embrio awal mengeluarkan hormon kehamilan atau human chorionic gonadotropin (HCG) sampai embrio berhenti berkembang dan gagal untuk ditanamkan.

Tips Diet Cynthia LamusuTips Diet Cynthia Lamusu/ Foto: Novita Rizki/ HaiBunda

Apa penyebab janin tidak berkembang?

Keguguran dari blighted ovum bisa disebabkan masalah dengan kromosom yaitu struktur yang membawa gen. Ini dapat berasal dari sperma atau sel telur yang berkualitas buruk.

Bisa juga terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Bagaimana pun, tubuh Bunda menghentikan kehamilan karena mengenali kelainan ini.

Penting untuk dipahami bahwa Bunda tidak melakukan kesalahan apa pun yang menyebabkan keguguran ini dan Bunda hampir pasti tidak dapat mencegahnya. Bagi kebanyakan wanita, blighted ovum hanya terjadi sekali Bunda. 

Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya Bunda.

Simak pula video tentang kondisi perempuan yang rentan alami hamil anggur di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




CIRI JANIN TIDAK BERKEMBANG

Asian female patient warded and laying on the bed connected to multiple medical devices

Ilustrasi keguguran/Foto: iStockphoto

Pada saat hamil dengan blighted ovum, Bunda akan mengalami tanda-tanda kehamilan seperti biasanya. Misalnya, Bunda akan melakukan tes kehamilan dengan hasil positif atau mengalami terlambat haid Bunda. 

Oleh karena itu, ciri janin tidak berkembang biasanya juga serupa dengan tanda-tanda keguguran, seperti:

  1. Kram perut
  2. Bercak atau berdarah pada vagina
  3. Periode menstruasi yang lebih berat daripada biasanya.

"Saat mengalami hamil dengan janin tidak berkembang ini, Anda akan mengalami gejala awal kehamilan, seperti nyeri payudara, mual, hingga muntah. Tetapi ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan mereda. Pada titik ini, kram perut ringan dan bercak ringan atau pendarahan mungkin terjadi. USG akan menunjukkan kantong kehamilan yang kosong," kata Traci C. Johnson, MD dokter kandungan yang berbasis di Amerika dikutip dari laman Web MD, Selasa (1/2). 

Blighted ovum akhirnya menyebabkan keguguran. Beberapa wanita memilih untuk menunggu keguguran terjadi secara alami, sementara yang lain minum obat untuk memicu keguguran Bunda. Dalam beberapa kasus, prosedur yang disebut pelebaran dan kuretase digunakan untuk mengangkat jaringan plasenta. 

Kebanyakan wanita yang pernah mengalami blighted ovum berhasil mengalami kehamilan yang sukses setelahnya Bunda. Jika Bunda mengalami beberapa kali keguguran berturut-turut, konsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya ya Bunda. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda