Bunda pasti sudah tak asing dengan penyakit Chikungunya. Penyakit musim hujan ini pernah mewabah di beberapa Kabupaten di Indonesia dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tahun 2003.

Chikungunya bisa menyerang siapa pun, termasuk ibu hamil. Untuk mencegah penyakit ini, Bunda perlu pahami dahulu nih penyebab serta gejala dari chikungunya.

Penyebab chikungunya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, chikungunya adalah penyakit yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk yang terinfeksi virus. Penyakit ini disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV), Bunda.

Ketika nyamuk yang tidak terinfeksi menggigit seseorang yang terinfeksi virus ini dalam darahnya, nyamuk dapat mengangkut virus tersebut menelannya. Virus kemudian mengalami periode replikasi dalam nyamuk, sebelum menularkan kepada host baru. Siklus ini dapat terus-menerus terjadi pada nyamuk tidak terinfeksi berikutnya.

"Virus mulai kembali bereplikasi pada orang yang baru terinfeksi dan berkembang biak hingga konsentrasi yang tinggi. Jika nyamuk menggigit mereka yang memiliki virus dalam darah, maka nyamuk dapat mengambil virus, dan siklus penularan dimulai lagi," demikian kata WHO dalam laman resminya.

Di dalam tubuh nyamuk, virus bereplikasi di bagian usus tengah. Kemudian, virus menyebar ke jaringan sekunder, termasuk kelenjar ludah.

Virus ini dapat ditularkan ke inang baru lebih cepat daripada virus yang dibawa nyamuk lainnya. Percobaan laboratorium menunjukkan, siklus penularan lengkap dari manusia ke nyamuk dan kembali ke manusia dapat terjadi dalam waktu kurang dari seminggu. Setelah menular, nyamuk diyakini mampu menularkan virus selama sisa hidupnya.

Spesies nyamuk yang menjadi penyebab chikungunya dalam siklus penularan adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua spesies tersebut juga dapat menularkan virus lain yang dibawa nyamuk, termasuk virus demam berdarah dan virus Zika.

Fase perjalanan sakit chikungunya

Mengutip Parenting Firstcry, chikungunya dapat dibagi ke dalam dua fase, yakni:

1. Fase akut

Chikungunya di fase akut mengacu pada kejadian infeksi. Fase dimulai saat virus ada di dalam tubuh sekitar seminggu. Kemudian diikuti fase pemulihan, di mana virus tidak dapat ditemukan dari tes darah dan tubuh mulai pulih.

Di fase ini, tanda dan gejala penyakit hanya berlangsung sebentar. Seseorang dapat sepenuhnya pulih dari fase ini, Bunda.

2. Fase kronis

Fase kronis merujuk pada kelanjutan dari tanda dan gejala infeksi selama sebulan setelah virus telah hilang dari tubuh. Menurut laporan, pasien dengan kondisi ini menunjukkan gejala seperti nyeri otot da nyeri sendi selama tiga tahun setelah infeksi, Bunda. Penyebab pasti dari gejala ini belum diketahui.

Chikungunya pada ibu hamil

Chikungunya dapat dialami Bunda yang sedang hamil. Dokter Obgyn Dr. Sabiha Anjum mengatakan, chikungunya tidak menular ke janin dalam perjalanan kehamilan yang biasa. Namun, ada kemungkinan virus menular bila Bunda terkena penyakit ini sesaat sebelum melahirkan.

"Jika bayi yang baru lahir terinfeksi virus, maka memerlukan perhatian segera. Bayi tersebut mungkin juga akan diisolasi untuk perawatan lebih lanjut," kata Anjum.

Perlu diketahui ya, Bunda. Setiap penyakit bisa memengaruhi kehamilan dan secara tidak langsung berdampak ke janin. Chikungunya juga sama. Meski begitu, ini bukan penyakit parah dan masih bisa dicegah dan diatasi dengan perawatan yang tepat.

Gejala chikungunya pada ibu hamil

Masa inkubasi penyakit ini umumnya adalah 3 sampai 7 hari ditandai dengan suhu tubuh yang baik tiba-tiba. Keseluruhan periode infeksi dapat berkisar antara 1 sampai 12 hari.

Nah, berikut 8 gejala chikungunya yang dapat dialami Bunda selama hamil:

1. Nyeri otot dan sendi di pergelangan kaki, siku, dan tangan.
2. Demam tinggi dan berulang
3. Menggigil
4. Ruam dan bintik-bintik
5. Sakit kepala
6. Nyeri di daerah punggung bawah
7. Mual dan muntah
8. Mudah lelah

Penanganan chikungunya saat hamil

Untuk memastikan kondisi janin baik, Bunda bisa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan chikungunya ya. Selain ke dokter, berikut 5 penanganan chikungunya yang dapat dilakukan di rumah:

1. Istirahat

Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan infeksi virus ini, Bunda. Namun, cara terbaik untuk melawan virus adalah dengan memastikan kondisi tubuh terjaga dengan baik.

Bunda bisa istirahat yang cukup agar tubuh mendapat waktu untuk pulih. Selama istirahat, pastikan lingkungan di sekitar tidak terlalu panas atau lembap.

2. Minum obat

Bunda bisa konsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat yang dapat meringankan gejala. Obat seperti parasetamol bisa diminum untuk meredakan gejala nyeri sendi, nyeri otot, dan demam. Pemilihan obat perlu dengan pengawasan dokter selama hamil.

3. Gunakan krim ruam

Pilihlah krim herbal atau obat oles yang dapat membantu mengurangi ruam selama sakit, Bunda. Ada berbagai jenis krim yang tersedia dan sesuai dengan masalah kulit yang dihadapi. Tapi, penggunaannya hanya boleh atas persetujuan dokter ya.

4. Minum banyak air

Selama sakit, Bunda harus memastikan tubuh tetap terhidrasi ya. Konsumsi banyak air untuk mencegah dehidrasi yang bisa memperparah kondisi.

5. Latihan fisik

Setelah masa infeksi aktif selesai, Bunda bisa melakukan latihan fisik ringan atau olahraga. Latihan fisik ini dapat membantu meredakan nyeri otot dan sendi nih. Pengawasan dari ahli dibutuhkan selama melakukan olahraga atau latihan fisik ya, Bunda.

Pencegahan chikungunya saat hamil

Penyakit chikungunya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih. Berikut 7 tips mencegah chikungunya:

1. Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah, terutama selama musim hujan.
2. Pastikan pembuangan limbah atau sampah benar.
3. Tutup semua tangki air di sekitar agar nyamuk tidak masuk.
4. Kenakan pakaian pelindung berwarna terang karena nyamuk sangat suka dengan warna gelap.
5. Penggunaan lotion obat nyamuk yang aman untuk Bumil mungkin dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk.
6. Bila ada AC bisa dinyalakan dalam ruangan karena nyamuk tidak dapat bertahan hidup di suhu dingin.
7. Jaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak berkembang biak.

Simak juga 5 tips meredakan sakit tulang ekor saat hamil, dalam video berikut: