Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Sudah Pasang KB kok Masih 'Kecolongan'? Ini Tanda Hamil saat Masih Pakai Kontrasepsi

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Selasa, 22 Mar 2022 07:02 WIB

Woman with hands on stomach suffering from pain stock photo. Shadow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.
Ilustrasi tanda hamil/Foto: Getty Images/Milos Dimic

Jakarta - Walaupun alat kontrasepsi modern diyakini memiliki tingkat keberhasilan 99 persen, Bunda tetap saja bisa 'kecolongan' lho.

Memang, menggunakan alat kontrasepsi tak menjamin seutuhnya Bunda bisa mencegah kehamilan. Karena bila tak disiplin, kemungkinan kehamilan akan tetap ada.

Melansir pernyataan Nicole Galan, perawat spesialis kesehatan perempuan dan penulis buku The Everything Fertility Book di laman Healthline, kegagalan kontrasepsi sering disebabkan kelalaian Bunda walaupun satu hari. 

"Perlu kedisiplinan tinggi untuk efektifitas penggunaan alat kontrasepsi sebagai upaya mencegah kehamilan. Hampir setengah dari semua kehamilan di Amerika terjadi tanpa disengaja," ungkapnya.

Ternyata menggunakan kontrasepsi memang tidak semudah itu ya, Bunda. Butuh konsistensi dan disiplin yang tidak bisa disepelekan.

Bentuk paling umum alat kontrasepsi adalah pil KB atau suntik ya, Bunda. Keduanya pun memiliki tingkat risiko yang sama jika dilakukan tidak konsisten. Lalu bagaimana tanda kehamilan yang mungkin Bunda rasakan saat masih menggunakan alat kontrasepsi? 

Gejalanya serupa dengan tanda hamil tanpa KB

Mengutip dari Medicalnewstoday, tanda kehamilan awal bagi Bunda walaupun tengah menggunakan kontrasepsi bisa muncul dari gejala-gejala berikut ini:
1. Terlambat menstruasi 
2. Keluar bercak atau pendarahan implantasi
3. Terasa nyeri atau terdapat perubahan lain pada payudara
4. Merasa kelelahan
5. Sering mual dan jadi enggan makan
6. Mengalami sakit punggung
7. Menderita sakit kepala
8. Sering ingin buang air kecil
9. Perubahan suasana hati

Jusuf HamkaJusuf Hamka/ Foto: Novita Rizki

Kehamilan hanyalah salah satu penyebab dari tanda dan gejala di atas, Bunda. Tanda dan gejala serupa dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi lain, termasuk:
1. Sindrom pramenstruasi (PMS)
2. Premenopause
3. Infeksi saluran kemih (ISK)
4. Ketidakseimbangan hormon
5. Bunda masih menyusui
6. Bunda mengalami kenaikan berat badan
7. Perubahan pil atau metode KB
8. Keracunan makanan
9. Masalah pencernaan
10. Kurang tidur

Semua gejala di atas memang belum pasti menunjukkan Bunda tengah hamil. Sebab, bisa jadi Bunda merasa sering mual ternyata karena masuk angin dan kurang tidur. Atau muntah-muntah, tapi ternyata mengalami masalah pencernaan. 

Untuk itu, Bunda tetap harus konsultasi ke dokter agar mendapat diagnosis yang jelas, Bunda. Dengan begitu Bunda bisa lebih sigap untuk langkah selanjutnya.

Simak juga video tentang keamanan paracetamol untuk ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



 


5 RISIKO JIKA MENGALAMI KEHAMILAN DI TENGAH KONTRASEPSI

Picture of young pregnant woman in her home holding hands on belly

Ilustrasi tanda hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/Elitsa Deykova

Bunda, hampir semua referensi menyarankan agar Bunda mengakhiri penggunaan kontrasepsi jika diketahui telah mengalami kehamilan. Sebab, kehamilan di tengah kontrasepsi membawa dampak tersendiri bagi janin, Bunda. Berikut di antaranya melansir dari Healthline:

1. Berisiko hamil ektopik

Bunda berisiko mengalami kehamilan ektopik, yaitu kondisi kehamilan di luar kandungan atau rahim. Kehamilan ektopik harus mendapat penanganan segera ya, Bunda. Sebab Janin tidak akan berkembang dengan normal.  

2. Berisiko keguguran

Mengalami risiko keguguran. Resiko tertentu jika Bunda melanjutkan kontrasepsi ketika hamil, akan berpeluang melahirkan prematur dan keguguran.

3. Rentan infeksi

Infeksi pada kehamilan di tengah kontrasepsi ini biasa disebut Korioamnionitis, Bunda. Di mana terjadi pada hingga 2 persen kelahiran di Amerika Serikat dan merupakan salah satu penyebab kelahiran prematur. Ketika ini terjadi, selaput yang mengelilingi bayi dan cairan ketuban tempat bayi mengapung menjadi terinfeksi.

4. Solusio plasenta

Yaitu kondisi lepasnya plasenta dari rahim. Kadang-kadang plasenta dapat terpisah dari rahim sebelum atau selama persalinan. Para peneliti tidak yakin, tetapi mungkin ada hubungan antara hamil dengan IUD di tempat dan mengembangkan kondisi ini.

5. Bayi berisiko asma

Bayi yang dilahirkan beresiko menderita asma dan rhinitis atau hidung tersumbat dan berair. 
 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda