Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Crown Rump Length (CRL), Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir dari USG

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 04 Apr 2022 16:05 WIB

Gynecologist showing patient ultrasound of fetus on tablet. Diagnosis and management of pregnancy concept
Mengenal Crown Rump Length (CRL), Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir dari USG/ Foto: Getty Images/iStockphoto/megaflopp
Jakarta -

Hari Perkiraan Lahir (HPL) menjadi bagian penting dalam perjalanan kehamilan. Melalui HPL, ibu hamil dapat memperhitungkan waktu melahirkan sehingga bisa menyiapkan diri menjelang persalinan.

HPL dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Tapi, cara paling mudah menghitungnya adalah dengan mengetahui Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), Bunda.

Menurut dr.Judi Januadi Endjun, SpOG dalam buku Panduan Cerdas Pemeriksaan Kehamilan, HPHT adalah hari pertama haid terakhir pada siklus haid normal. Siklus dikatakan normal bila teratur, yakni setiap 28 hari dengan lama haid 3 sampai 7 hari. Selain itu, Bunda tidak mengalami haid yang disertai bekuan darah yang besar dan banyak.

"Selama haid juga tidak disertai nyeri yang mengganggu aktivitas dan dalam tiga bulan terakhir tidak mendapatkan pengobatan hormon, seperti KB hormonal," tulis Judi.

Manfaat menghitung HPL

Menghitung HPL sangat penting untuk mengetahui kapan waktu Bunda akan melahirkan. Perlu diketahui, usia kehamilan cukup bulan atau bayi siap lahir berkisar antara 37 minggu hingga 41 minggu.

Melalui HPL ini, dokter juga dapat menentukan batas maksimal usia hamil, yaitu 40 minggu. Jika pada usia tersebut seorang ibu hamil tak kunjung melahirkan, maka dokter bisa segera melakukan tindakan yang tepat.

Namun, perlu diketahui juga bahwa waktu kelahiran bisa maju dari HPL ya. Bunda tak perlu khawatir bila tiba-tiba merasakan kontraksi dan tanda persalinan muncul di usia 37 minggu kehamilan.

"Ini dianggap sebagai kelahiran normal dan bukan prematur. Sebab, kehamilan tersebut sudah bisa dikatakan cukup bulan. Persalinan prematur terjadi jika Bunda melahirkan bayi saat usia kandungan belum mencapai 37 minggu," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Ilustrasi ibu hamil hitung usia kehamilan dengan kalenderIlustrasi ibu hamil hitung usia kehamilan dengan kalender/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Cara menghitung HPL

Ada tiga cara menghitung HPL yang bisa dilakukan mandiri atau dengan bantuan dokter nih, Bunda. Berikut 3 caranya:

1. Perhitungan Neagle

Perhitungan dengan rumus Neagle dapat digunakan untuk mengetahui HPL dan masa subur untuk bisa hamil. Dalam perhitungan Neagle, yang penting adalah mengetahui HPHT, yakni hari pertama mulai haid, bukan waktu ketika bersih dari haid.

Jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, maka perhitungan HPL dengan metode ini akan cukup akurat. Tapi bagi yang tidak teratur, penentuan HPL akan sulit dipastikan.

Rumus Neagle adalah menambahkan tujuh hari ke HPHT, kemudian dikurangi tiga bulan. Hasil akhir tahun penentuan HPL dapat diubah sesuai perhitungan.

(Rumus neagle: Hari ditambah 7 dan bulan dikurang 3)

2. Aplikasi atau kalkulator kehamilan

HPL juga bisa diketahui melalui aplikasi kehamilan atau kalkulator kehamilan yang tersedia secara online. Dalam kalkulator kehamilan, Bunda akan diminta untuk memasukkan last menstrual period (LMP), yang sama dengan HPHT.

Penggunaan aplikasi atau kalkulator ini bisa jad kurang akurat dibandingkan pemeriksaan medis. Bila Bunda tak yakin dengan HPHT, maka segera bicarakan ke dokter atau bidan untuk membantu menghitung HPL ya.

3. Pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG untuk tahu HPL sudah bisa dilakukan di trimester awal kehamilan. Saat hasil test pack menunjukkan positif, Bunda dapat langsung ke dokter untuk melakukan pemeriksaan USG Transvaginal.

Sementara di kehamilan 11-14 minggu, Bunda dapat melakukan USG CRL (crown rump lenght) di perut atau transvaginal untuk mengukur panjang janin. Dengan cara ini, dokter akan benar-benar yakin untuk menentukan HPL.

Cara menghitung HPL dengan crown rump length (CRL)

Kali ini, HaiBunda akan membahas lebih detail tentang cara menghitung HPL dengan USG CRL. Pemeriksaan ini dapat dilakukan ke dokter mulai di trimester pertama.

Melansir dari Very Well Family, crown rump length (CRL) adalah pengukuran ultrasound yang digunakan selama kehamilan. Bayi diukur dari atas kepala hingga bagian bawah bokongnya. Ekstremitas bagian bawah dan kantung kuning telur yang bertugas memproduksi sel-sel darah merah bagi janin ibu, tidak termasuk dalam pengukuran. CRL dapat diukur mulai sekitar usia kehamilan 6-7 minggu hingga 14 minggu.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan, pengukuran USG embrio atau janin pada trimester pertama hingga usia 13 minggu adalah metode yang paling akurat untuk memastikan usia kehamilan dan HPL. Penilaian usia kehamilan berdasarkan pengukuran CRL memiliki akurasi kurang lebih 5 sampai 7 hari.

Sementara menurut ulasan di Science Direct, keakuratan CRL dalam menentukan usia kehamilan tergantung pada pengukuran dan usia janin dalam periode pertumbuhan, minimal dipengaruhi oleh patologi janin. CRL bisa memprediksi usia janin dengan kesalahan 3 hari, dari 7 hingga 10 minggu dan 5 hari dari 10 hingga 14 minggu kehamilan.

Perlu diketahui, variasi dalam pengukuran CRL dapat dikaitkan dengan perbedaan pola pertumbuhan janin, Bunda. Perbedaan tersebut terkait dengan faktor yang mempengaruhi kurva berat badan lahir, termasuk usia ibu, berat badan sebelum hamil, lokasi geografis, dan karakteristik populasi.

Meski dipercaya akurat untuk menghitung HPL, pengukuran CRL mungkin bisa salah karena faktor teknis. Ini termasuk kesalahan dalam mengukur panjang tubuh janin.

CRL memiliki satuan milimeter (mm) atau sentimeter (cm). Setelah nilai CRL janin melebihi 7 mm, detak jantung harus dapat dideteksi dengan ultrasound. Jika aktivitas jantung tidak terdeteksi, maka kehamilan mungkin sudah berakhir atau ibu mengalami keguguran.

Ibu hamil dengan diameter kantung kehamilan rata-rata kurang dari 5 mm dan atau lebih besar dari CRL, juga lebih mungkin untuk mengalami keguguran di trimester pertama, bahkan bila janinnya memiliki detak jantung normal. Sedangkan, penurunan nilai CRL dapat mendiagnosis anomali kromosom seperti trisomi 18 (sindrom Edwards) dan trisomi lain yang terkait dengan hambatan pertumbuhan.

Simak juga 30 daftar barang yang wajib dibawa jelang persalinan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda