Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Keamanan Cetirizine untuk Ibu hamil dan 7 Kondisi yang Tak Disarankan Konsumsi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 27 Apr 2022 11:10 WIB

Ibu hamil minum obat
Efek Samping dan Keamanan Obat Cetirizine untuk Ibu hamil, Bunda Perlu Tahu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Selama masa kehamilan, Bunda perlu hati-hati dalam mengonsumsi obat. Ada beberapa jenis obat yang tidak boleh diminum selama hamil karena dapat membahayakan janin.

Kali ini, HaiBunda akan membahas obat jenis cetirizine dan efek sampingnya pada Bumil. Obat ini dianggap aman diberikan selama masa kehamilan.

Cetirizine adalah obat yang tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet. Obat ini sering digunakan untuk meringankan gejala alergi, namun tak dapat digunakan sebagai pencegahan ya.

"Cetirizine adalah antihistamin atau yang memblokir efek histamin. Cetirizine membantu meredakan gejala alergi ringan hingga sedang, seperti bersin, pilek, mata gatal atau berair, serta tenggorokan atau hidung gatal," kata Perawat Rachel Nall, MSN, CRNA, dilansir Healthline.

Cetirizine juga dapat membantu meredakan gatal-gatal, seperti biduran atau ruam pada kulit. Kondisi ini biasanya terjadi sebagai efek dari alergi makanan atau obat-obatan.

Efek samping cetirizine

Cetirizine adalah antihistamin generasi kedua yang terbaru. Tidak seperti antihistamin generasi pertama, cetirizine cenderung menyebabkan efek samping nih, Bunda. Berikut efek samping cetirizine:

  • Menyebabkan kantuk ringan
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Mulut kering
  • Sakit perut
  • Diare
  • Muntah
  • Tenggorokan kering

Namun, sejauh ini jarang ditemukan efek samping serius dari penggunaan cetirizine, Bunda.

Ibu hamil minum obatIbu hamil minum obat/ Foto: iStock

Cetirizine untuk ibu hamil

Cetirizine tergolong obat yang aman untuk ibu hamil. Tapi, Bunda mungkin perlu konsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan obat antihistamin ini ya.

Sekitar 15 persen wanita menggunakan antihistamin selama kehamilan untuk mengobati rinitis alergi atau mual. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI) merekomendasikan obat jenis chlorpheniramine dan tripelennamine sebagai antihistamin untuk Bumil.

Mereka juga merekomendasikan penggunaan cetirizine dan loratadine setelah trimester pertama pada pasien yang tidak dapat mentoleransi menunjukkan efek dari dosis maksimal chlorpheniramine atau tripelennamine.

Tapi, studi menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung penggunaan lini pertama obat jenis cetirizine dan loratadine selama kehamilan. Bumil direkomendasikan untuk mempertimbangkan penggunaan chlorpheniramine, tripelennamine, atau hydroxyzine terlebih dahulu bila memang perlu antihistamin.

Menurut ulasan di American Family Physician (AFP), cetirizine adalah antihistamin generasi kedua yang selektif dan non-sedatif. Obat jenis ini masuk kategori B untuk risiko kehamilan.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menjelaskan, kategori B berarti baik studi reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin. Tetapi tidak ada studi terkontrol pada Bumil.

Studi pada reproduksi hewan juga sebenarnya telah menunjukkan efek samping, tapi bukan pada penurunan kesuburan, serta tidak terkonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita di trimester pertama atau tidak ada bukti risiko pada trimester selanjutnya.

Penelitian lain menunjukkan bahwa cetirizine tidak berisiko menyebabkan cacat lahir. Sementara itu, sejauh ini belum banyak bukti menunjukkan efek obat bisa menyebabkan keguguran dan risiko bayi lahir mati (stillbirth).

CetirizineObat Cetirizine/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Shidlovski

Kondisi yang tak disarankan konsumsi cetirizine

Menurut National Health Service (NHS), cetirizine tidak cocok untuk beberapa kondisi. Untuk memastikannya keamanannya, Bunda perlu memberi tahu dokter atau apoteker bila memiliki kondisi berikut:

  1. Pernah memiliki reaksi alergi terhadap cetirizine atau obat lain
  2. Memiliki alergi terhadap bahan tambahan makanan
  3. Memiliki alergi terhadap kacang atau kedelai
  4. Mengalami gagal ginjal
  5. Mengidap epilepsi atau masalah kesehatan lain yang membuat Bunda berisiko mengalami kejang
  6. Kesulitan buang air kecil
  7. Akan menjalani tes alergi

Tips penggunaan cetirizine saat hamil

Berikut 3 tips yang bisa dicatat Bunda bila ingin menggunakan cetirizine untuk mengatasi alergi selama hamil:

1. Konsultasi ke dokter

Penggunaan obat ini sebaiknya dalam pengawasan dokter selama masa kehamilan, Bunda. Ini juga terkait dengan dosis yang dibutuhkan yang menyesuaikan kondisi.

"Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun sebelum berkonsultasi dengan dokter, penyedia layanan kesehatan atau apoteker lebih dulu," kata Dokter Kegawatdaruratan, John P. Cunha, DO, FACOEP, mengutip RXlist.

2. Periksa bahannya

Hindari cetirizine bila Bunda memiliki alergi terhadap antihistamin yang mengandung hidroksizin. Obat ini dapat menunjukkan reaksi alergi bila dikonsumsi sembarangan.

"Hindari penggunaan bila ada hipersensitivitas terhadap cetirizine atau hidroksizin," ujar Cunha.

3. Interaksi dengan obat lain

Beberapa interaksi obat dengan cetirizine mungkin bisa menimbulkan efek samping nih, Bunda. Interaksi cetirizine dengan obat-obatan yang menekan sistem saraf pusat dapat meningkatkan rasa kantuk. Interaksi ini juga bisa memegaruhi fungsi sistem saraf.

Konsultasikan ke dokter bila Bunda sedang mengonsumsi obat lain dan diresepkan cetirizine ya. Terutama bila obat tersebut memiliki efek samping seperti menyebabkan kantuk, mulut kering, atau sulit buang air kecil.

Simak juga penjelasan dokter tentang penggunaan antibiotik selama masa kehamilan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda