KEHAMILAN
Keguguran Tanpa Kuret: Penyebab, Perawatan, dan Bisakah Janin Dikeluarkan Alami?
Tim HaiBunda | HaiBunda
Selasa, 17 May 2022 14:00 WIBKeguguran adalah kondisi hilangnya janin sebelum memasuki usia kehamilan sekitar 20 minggu. Penyebabnya sangat beragam dan setiap orang akan berbeda-beda.
Meski begitu, setiap keguguran akan berdampak secara fisik dan psikis bagi seorang perempuan. Simak yuk, Bun apa yang dimaksud dengan keguguran dan bisa bisakah janin dikeluarkan tanpa harus menjalani kuret.
Pengertian dari Keguguran
Keguguran adalah kondisi hilangnya janin sebelum usia kehamilan 20 minggu atau 5 bulan. Istilah lain dari keguguran adalah aborsi secara spontan atau aborsi yang terjadi tanpa adanya perencanaan. Sebagian besar keguguran tanpa kuret terjadi sebelum memasuki minggu yang ke 12 pada masa kehamilan.
Keguguran jarang terjadi bila sudah melewati minggu yang ke 20 di masa kehamilan. Pada beberapa kondisi, keguguran bisa menjadi sebuah tanda adanya permasalahan pada kehamilan. Misalnya, janin tidak bisa berkembang dengan normal atau adanya kelainan pada kromosom.
Walaupun keguguran tergolong kondisi yang umum terjadi, bagi sebagian besar perempuan hal ini akan mengakibatkan guncangan pada kondisi psikologis serta menimbulkan rasa trauma yang cukup mendalam. Oleh sebab itu, akan lebih baik bila Bunda mengalaminya, agar datang ke dokter kandungan untuk melakukan berkonsultasi mengenai langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
Jika muncul tanda-tanda keguguran, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memastikan kondisi dari Bunda. Bila hasil dari pemeriksaan menunjukkan ibu hamil memang mengalami keguguran, maka dokter akan melakukan sebuah tindakan kuretase atau kuret.
Perlu Bunda ketahui bahwa sekitar lima persen ibu hamil yang mengalami keguguran umumnya tidak harus menjalani tindakan kuretase. Namun, keguguran tanpa kuret hanya bisa dilakukan jika seluruh bagian dari janin di kandungan sudah keluar secara total dan tidak ada jaringan atau plasenta yang tertinggal pada rahim.
Perawatan saat keguguran
Apabila Bunda telah menjalani proses kuret, maka Bunda akan membutuhkan seseorang untuk mendampingi dan menemani pulang. Sebab, proses ini bisa membuat Bunda mengalami kram ringan pada bagian perut dan sedikit perdarahan dari vagina untuk beberapa hari ke depan.
Namun, Bunda tidak harus khawatir karena semua dampak ini sudah normal terjadi. Hanya ada ada beberapa hal berikut yang harus dilakukan setelah Bunda mendapatkan tindakan kuret:
1. Istirahat sebaik mungkin
Usahakan untuk tidak beraktivitas berat setidaknya 24 jam setelah menjalani kuretase. Meski begitu, Bunda jangan kaget jika memang ada sebagian besar perempuan yang bisa langsung kembali melakukan aktivitas dalam beberapa hari. Istirahat diperlukan karena tubuh Bunda harus menghindari melakukan aktivitas yang bisa membuat terlalu lelah.
2. Mengonsumsi obat pereda nyeri
Kemungkinan Bunda akan mengalami kram perut dan perdarahan ringan untuk beberapa hari bahkan hingga dua minggu setelah menjalani prosedur kuret. Umumnya, dokter akan memberikan obat seperti ibuprofen untuk membantu Bunda meredakan rasa nyeri yang muncul.
3. Jangan melakukan hubungan seksual dulu
Keguguran tanpa kuret mungkin saja terjadi. Namun, jika Bunda melakukan kuretase, maka Bunda akan dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual kurang lebih 2 minggu hingga perdarahan selesai. Bunda juga tidak diperbolehkan memasukkan benda apa pun ke dalam vagina termasuk tampon. (PK)
Simak juga video berikut mengenai risiko mengasup mi instan untuk Bunda hamil: