Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Menyusui secara Eksklusif, Apakah Bunda Masih Memerlukan Alat Kontrasepsi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 23 May 2022 09:24 WIB

IUD Intra Uterine Device written in notebook on white table
Menyusui secara Eksklusif, Apakah Bunda Masih Memerlukan Alat Kontrasepsi?/Foto:iStock

Jakarta - Usai melahirkan, Bunda bisa kembali ke kondisi subur meski sedang menyusui. Ini karena menyusui hanya sedikit mengurangi kemungkinan hamil. Kalau seperti itu, perlukah busui (ibu menyusui) pakai alat kontrasepsi?

Memberikan ASI sebenarnya menjadi salah satu bentuk pengendalian kelahiran yang dikenal dengan metode amenore laktasi (lactational amenorrhea method /LAM).

Seorang perawat Dr Debra Rose Wilson menjelaskan agar busui dapat menunda hamil dalam waktu dekat, sebaiknya menyusui secara ekslusif. Ini artinya bayi tak makan apapun selain minum ASI. Setidaknya setiap empat jam di siang hari dan enam jam di malam hari. Bunda juga tidak boleh mengalami menstruasi.

Namun, bila merasa khawatir akan terjadinya kehamilan meski menyusui, Bunda bisa berkonsultasi dan meminta saran dokter. 

"Seorang ibu mungkin tidak akan tahu apakah ia tengah berovulasi, jadi ada risiko hamil saat menyusui. Tetapi, cara ini tidak efektif jika ibu sudah menstruasi kembali," kata Wilson dikutip Health Line. Menurut Wilson, setelah pasangan suami istri (pasutri) sudah mulai aktif secara seksual, sebaiknya memikirkan alat kontrasepsi jika ingin mencegah kehamilan.

Banner 5 Tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat5 Tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Umumnya, dokter akan meminta Bunda untuk kontrol lagi setelah enam minggu untuk memastikan semua baik-baik saja. Selain itu, dokter akan menanyakan tentang rencana KB (keluarga berencana). Jadi Bunda punya sedikit waktu untuk memutuskan. 

Risiko alat kontrasepsi pada busui

Kemudian, apa risiko alat kontrasepsi pada busui? Lauren Schlanger, MD, dokter perawatan primer bersertifikat menjelaskan bahwa kelemahan terbesar Bunda menggunakan alat kontrasepsi itu yakni berkurangnya pasokan ASI.

Tapi ini biasanya terjadi jika menggunakan metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen.

"Estrogen dapat menurunkan suplai ASI dan menyebabkan ibu berhenti menyusui lebih awal daripada metode kontrasepsi nonhormonal atau progestin saja," jelas Schlanger dilansir Very Well Health.

Dengan berkurangnya pasokan ASI, lanjut Schlanger, dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi bayi yang baru lahir, termasuk:

  • Penurunan berat badan

  • Dehidrasi

  • Gerakan usus berkurang

  • Popok kurang basah

Traci C Johnson, MD, seorang dokter kandungan-ginekologi di Snellville, Georgia, mengatakan kebanyakan dokter menyarankan agar ibu baru tidak berhubungan seks sampai setelah pemeriksaan 6 minggu. Jadi, dalam waktu itu Bunda mungkin tidak memerlukan alat kontrasepsi. 

Namun, banyak juga pasutri yang kembali berhubungan intim tak menunggu enam minggu. Nah, Bunda lebih pilih yang mana?

Ada banyak pilihan kontrasepsi untuk busui yang ingin mencegah kehamilan dan melindungi dari infeksi menular seksual (IMS), termasuk pilihan hormonal dan nonhormonal.

IUD dan implan lengan merupakan bentuk pengendalian kelahiran yang paling efektif, dan progestin menjadi pilihan hormonal yang lebih disukai, terutama di awal.

1. Pil KB

Salah satunya yang sangat aman untuk ibu menyusui adalah mengonsumsi pil KB. Bunda mungkin ingin menghindari alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen, karena dikaitkan dengan menurunnya suplai ASI pada ibu menyusui. Pilihan hormonal progestin biasanya yang lebih disukai.

macro photo of tablets and syringe on yellow background. close up imageMenyusui secara Eksklusif, Apakah Bunda Masih Memerlukan Alat Kontrasepsi?/ Foto: iStock

Ada dua jenis pil KB:

  • Kombinasi hormon estrogen dan progestin
  • Atau yang hanya memiliki progestin alias pil mini.

"Jadi, ketika ibu memberi tahu dokter bahwa sedang menyusui, mereka mungkin akan meresepkan pil mini. Ini seharusnya tidak memengaruhi suplai ASI," ujar Johnson dilansir WebMD.

Jika dokter menganggap Bunda lebih baik meminum pil kombinasi ketimbang pil mini, dokter mungkin akan menunggu 5-6 minggu sebelum meresepkan.

Alasan lain penggunaan pil kombinasi perlu menunggu yakni pil tersebut kemungkinan membuat pembekuan darah dalam minggu pertama setelah kelahiran. Jadi, ibu baru meski memberikan susu formula, sebaiknya menundanya selama bulan pertama setelah melahirkan.

Untuk mengetahui pilihan alat kontrasepsi lainnya, klik halaman berikutnya yuk Bunda.

Saksikan juga video tentang efektivitas setiap alat kontrasepsi dalam menunda kehamilan.

[Gambas:Video Haibunda]



ALAT KONTRASEPSI: IUD & IMPLAN

IUD Intra Uterine Device written in notebook on white table

Menyusui secara Eksklusif, Apakah Bunda Masih Memerlukan Alat Kontrasepsi?/Foto: Getty Images/iStockphoto/kokouu

2. IUD

Bunda bisa mempertimbangkan IUD (alat kontrasepsi dalam rahim) jika menginginkan alat kontrasepsi jangka panjang yang tidak permanen. 

Ada dua jenis IUD yang bisa dipilih, yakni yang mengandung tembaga dan yang lain mengandung hormon progestin. Salah satunya baik-baik saja untuk ibu menyusui.

Pada IUD tembaga, tidak memiliki hormon yang memengaruhi suplai ASI. Sedangkan IUD yang lain kandungan progestinnya rendah, yang tidak akan menyebabkan masalah dengan suplai ASI Bunda.

IUD tembaga ini mungkin bukan untuk Bunda yang biasanya mengalami menstruasi berat atau mengalami kram yang kuat. Banyak wanita yang menggunakan IUD tembaga mengalami menstruasi yang lebih lama dan lebih berat.

Untuk pemasangan IUD, dokter dapat memasukkannya ke dalam rahim setelah melahirkan atau 6 minggu kemudian. Apabila Bunda memasang IUD tepat setelah bayi lahir, IUD bisa copot dan berisiko besar mengalami infeksi.

3. Implan lengan

Wilson mengatakan implan 99 persen efektif dan hanya tersedia dengan resep dokter. Adapun Nexplanon merupakan implan lengan yang mengendalikan kelahiran. Cara ini lebih nyaman karena, setelah dimasukkan, Bunda tidak perlu melakukan hal lain untuk mencegah kehamilan.

Implan berupa alat kecil berbentuk batang seukuran batang korek api. Dokter akan memasukkan implan di bawah kulit di lengan atas. Setelah terpasang, implan dapat membantu mencegah kehamilan hingga empat tahun.

Implan mengandung hormon progestin. Hormon tersebut membantu mencegah ovarium melepaskan sel telur. Ini juga membantu mengentalkan lendir serviks, mencegah sperma mencapai sel telur.

Jika Bunda ingin memasang implan, dapat segera setelah melahirkan. Meskipun komplikasi dengan Nexplanon jarang terjadi, Bunda harus memberi tahu dokter jika mengalami:

  • Nyeri lengan yang tidak kunjung hilang

  • Tanda-tanda infeksi, seperti demam atau kedinginan

  • Pendarahan vagina yang luar biasa berat

Apabila sudah memasang alat kontrasepsi, apakah Bunda masih menstruasi? Menurut Schlanger itu tergantung dari bentuk kontrasepsi yang digunakan. Misalnya, apabila Bunda menggunakan IUD, aliran menstruasi akan berkurang atau tidak menstruasi sama sekali.

Nah, dari penjelasan ketiga alat kontrasepsi di atas sudah mantap memilih yang mana?


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda