Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ingin Melahirkan Normal setelah Caesar? Bisa kok Bun dengan Prosedur VBAC

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 23 May 2022 18:10 WIB

Team of doctors and nurses wear masks and gloves and prepare for surgery.
Ingin Melahirkan Normal setelah Caesar? Bisa kok Bun dengan Prosedur VBAC/Foto:iStock

Jakarta - Bunda sudah pernah melalui persalinan dengan operasi caesar? Jika iya, biasanya untuk kehamilan kedua banyak Bunda yang ingin melahirkan dalam kondisi normal ya. Apakah hal itu memungkinkan? 

Bunda bisa kok melahirkan normal setelah operasi casear melalui prosedur vaginal birth after cesarean Section (VBAC). Namun, kira-kira kondisi bumil yang memungkinkan VBAC yang seperti apa ya, Bunda?

Sekali operasi caesar, biasanya akan selalu operasi caesar. Mungkin, inilah yang kerap Bunda dengar bagi yang menjalani persalinan caesar sejak awal. Kenyataannya, hal ini memang tidak selalu benar ya, Bunda. Adakalanya, beberapa ibu hamil dalam kondisi tertentu bisa menjalani persalinan VBAC.

Melansir Utswmed, kelahiran pervaginam setelah operasi caesar atau VBAC sering menjadi pilihan. Faktanya, penelitian menunjukkan tingkat keberhasilannya mencapai 60 hingga 80 persen bagi bumil yang mencoba VBAC.

Banner Film Our FatherFilm Our Father/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

The American Congress of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan VBAC sebagai pilihan yang aman dan tepat untuk sebagian besar wanita yang pernah menjalani operasi caesar sebelumnya. Namun, tidak semua dokter atau rumah sakit dilengkapi untuk menangani VBAC, dan beberapa di antaranya memilih untuk tidak melakukannya.

"Saya pikir VBAC merupakan pilihan yang bagus bagi banyak wanita. Tetapi, ini merupakan keputusan pribadi yang harus dibuat setelah mempertimbangkan dengan cermat risiko dan manfaat serta rencana ibu untuk memiliki lebih banyak anak," ujar Patricia Santiago-Munoz, MD, seorang obgyn.

Bagi kebanyakan wanita, operasi caesar membawa risiko lebih besar daripada persalinan pervaginam. Tetapi, operasi caesar berulang secara signifikan meningkatkan risiko komplikasi seperti infeksi, cedera pada organ yang berdekatan, implantasi plasenta yang tidak normal, dan plasenta previa, dengan plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks.

Karena operasi caesar menjadi lebih berisiko dengan setiap operasi berikutnya, banyak wanita kemudian ingin mempertimbangkan VBAC terutama jika berencana untuk memiliki keluarga besar.

Klik di halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Saksikan juga video tentang 5 makanan bantu penyembuhan luka caesar:

[Gambas:Video Haibunda]




KONDISI BUMIL YANG MEMUNGKINKAN VBAC

Ilustrasi tanda segera melahirkan.

Ingin Melahirkan Normal setelah Caesar? Bisa kok Bun dengan Prosedur VBAC/Foto: iStock

Ruptur uteri merupakan risiko utama dari VBAC. Ini merupakan robekan di dinding rahim dan sering terjadi di lokasi sayatan operasi caesar sebelumnya. Sementara itu, ruptur uteri merupakan komplikasi yang berpotensi berbahaya dan ini jarang terjadi. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa untuk wanita yang pernah menjalani operasi caesar satu kali dengan sayatan horizontal, risiko ruptur uteri kurang dari 1 persen.

Penyedia layanan kesehatan sendiri tentunya tidak dapat menjanjikan VBAC sukses kepada siapa pun. Tetapi, beberapa faktor dapat meningkatkan bumil melalui VBAC.

Kondisi tersebut di antaranya yakni Bunda pernah mengalani persalinan pervaginam sebelumnya. Kemudian, faktor usia ya, Bunda. Sebuah studi pada 2007 menemukan bahwa wanita yang lebih muda dari 35 tahun lebih berhasil dan memiliki lebih sedikit komplikasi selama VBAC.

Selanjutnya yakni faktor insisi. Dengan insisi uterus melintang rendah (horizontal) merupakan insisi optimal untuk VBAC. Serta, alasan saat operasi caesar pertama dilakukan untuk kesehatan bayi bukan karena proses persalinan yang sebenarnya. Contohnya, termasuk bayi sungsang atau pelacakan detak jantung janin yang tidak normal.

Sedianya, bagi banyak wanita, percobaan VBAC merupakan sebuah kemungkinan. Pada 2013 sendiri, tingkat keberhasilan wanita di AS yang mencoba percobaan persalinan setelah satu kali operasi caesar sebelumnya yakni 70 persen.

Memang, VBAC tidak tepat untuk semua orang. Faktor-faktor tertentu seperti bekas luka rahim yang berisiko tinggi dapat menurunkan kemungkinan seseorang melalui VBAC dan membuat pilihan tersebut tidak tepat, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Beberapa rumah sakit tidak menawarkan VBAC karena mereka tidak memiliki staf atau sumber daya untuk menangani operasi caesar darurat. Karena itu, pastikan untuk mengonsultasikan terlebih dahulu kemungkinan tersebut dengan dokter ya, Bunda.

Jika Bunda memang berniat melakukan VBAC sejak awal kehamilan, bicarakan dengan dokter sejak kunjungan pranatal pertama. Diskusikan kekhawatiran dan harapan Bunda dengan dokter.

Pastikan juga, dokter memiliki riwayat medis lengkap Bunda, termasuk catatan operasi caesar Bunda sebelumnya dan prosedur rahim lainnya. Sehingga, dokter akan menggunakan riwayat kesehatan tersebut untuk menghitung kemungkinan bahwa Bunda akan memiliki VBAC yang sukses.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda