
kehamilan
5 Penyebab Nyeri Bekas Operasi Caesar, Simak juga Cara Mengatasinya
HaiBunda
Rabu, 04 May 2022 11:22 WIB

Sebelum menjalani operasi caesar, Bunda sebaiknya memahami dulu kondisi yang dapat menyertai pasca tindakan. Salah satunya adalah rasa nyeri dari bekas operasi.
Setelah melahirkan dengan metode ini, umumnya wanita akan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit. Dalam kurun waktu tersebut, mungkin timbul rasa sakit di luka bekas operasi.
Kondisi tersebut sebenarnya normal, Bunda. Rasa nyeri yang ringan bahkan dapat terjadi selama berbulan-bulan, meski sudah diatasi.
Tapi, Bunda perlu waspada bila rasa nyeri menjadi parah hingga mengganggu aktivitas ya. Nyeri di bekas operasi bisa menjadi tanda infeksi atau komplikasi yang membutuhkan perhatian segera.
Penyebab nyeri bekas operasi caesar
Nah, berikut telah Bubun rangkum dari berbagai sumber, 5 penyebab rasa nyeri bekas operasi:
1. Infeksi bakteri
Bekas luka operasi caesar dapat terinfeksi bakteri. Mengutip laman Parents, jika bakteri ini menyebar, maka infeksi rahim atau perut mungkin terjadi. Gejalanya dapat muncul dalam beberapa hari setelah operasi.
Tanda-tanda bekas operasi caesar yang terinfeksi adalah kemerahan di sekitar sayatan, pembengkakan yang tidak normal di sekitar sayatan, dan ada cairan bocor dari luka.
Sedangkan tanda umum infeksi internal atau uterus setelah operasi adalah demam, meningkatkan rasa nyeri di perut, dan keputihan yang berbau tidak sedap.
Untuk mengatasi infeksi bakteri, dokter akan melakukan pencegahan sebelum ibu melahirkan. Salah satunya pemberian obat antibiotik.
"Antibiotik akan diberikan secara rutin sebelum operasi caesar untuk mengurangi risiko infeksi uterus," ujar Mabel Wong, Kepala Departemen Obgyn di Kaiser Permanente di Hawai.
Pemberian antibiotik juga dilanjutkan saat Bunda pulang ke rumah. Dokter akan memilih antibiotik sesuai jenis infeksi.
Baca halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga 5 makanan yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka bekas operasi caesar, dalam video berikut:
PENYEBAB NYERI BEKAS CAESAR: SELULIT HINGGA ABSES
Ilustrasi Nyeri Bekas Operasi Caesar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai
2. Selulitis
Selulitis merupakan bagian dari infeksi yang terjadi setelah operasi caesar. Kondisi ini merupakan infeksi kulit dan jaringan yang ada di bawahnya.
Gejala selulitis dapat cepat menyebar di lokasi sayatan luka operasi hingga ke luar. Bunda dengan kondisi ini akan mengalami nyeri, kemerahan, dan rasa panas saat disentuh di lokasi bekas operasi.
Selulitis biasanya disebabkan oleh bakteri spesifik, yakni masuk ke golongan stafilokokus atau streptokokus. Nyeri bisa dibarengi dengan munculnya nanah.
Penanganan selulitis juga menggunakan antibiotik, Bunda. Antibiotik secara khusus ditujukan untuk mengatasi bakteri. Saat di rumah sakit, infeksi luka biasanya diobati dengan antibiotik intravena. Pengobatan bisa berlanjut sampai pasien pulang ke rumah.
3. Abses
Abses atau luka di perut ibu juga disebabkan oleh bakteri yang sama dengan selulitis. Infeksi di lokasi sayatan bedah menyebabkan kemerahan, nyeri tekan, dan pembengkakan.
Kondisi ini juga menimbulkan nanah yang ada di rongga jaringan. Sebagian besar abses juga mengeluarkan nanah dari sayatan. Abses dapat terbentuk pada sayatan rahim, jaringan parut, ovarium, dan jaringan lain atau organ terdekat ketika infeksi muncul setelah operasi caesar.
Beberapa bakteri yang menyebabkan abses juga dapat jadi penyebab endometritis, yaitu iritasi pasca operasi dari lapisan rahim. Endometritis dapat menyebabkan rasa sakit, pendarahan abnormal, pembengkakan, demam, dan rasa tidak nyaman.
4. Cedera kandung kemih
Cedera kandung kemih dapat menjadi komplikasi operasi caesar, Bunda. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan cedera permanen.
Seseorang yang mengalami cedera kandung kemih bisa merasa seperti hilang retensi kandung kemih, hilang kontrol kandung kemih, kebocoran urine, dan mengalami kandung kemih neurogenik.
Cedera kandung kemih perlu segera ditangani secara medis. Gejala serius mungkin akan terjadi karena kondisi ini dan bisa mengancam nyawa Bunda.
5. Pendarahan
Perdarahan setelah kehamilan dan melahirkan adalah normal. Hal ini dapat terjadi mulai dari 4 hingga 6 minggu selama periode pemulihan pasca operasi caesar.
Pendarahan pada pemulihan caesar biasanya tidak seberat melahirkan normal. Tapi, perdarahan bisa menjadi komplikasi bila lebih dari 500 ml dan mengganggu kondisi ibunya.
Lalu bagaimana cara mengatasi rasa nyeri setelah operasi caesar? Baca halaman berikutnya yuk.
TIPS MENGATASI NYERI SETELAH CAESAR
Ilustrasi Konsultasi ke Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/nensuria
Tips mengatasi nyeri setelah operasi caesar
Menurut Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Ilham Utama Surya, SpOG, penyembuhan luka operasi caesar rata-rata dapat berlangsung selama 3 bulan. Selama masa nifas, rahim akan kembali ke ukuran semula, yakni akan mengecil dan hanya teraba di organ panggul.
"Masa nifas menjadi waktu penting untuk proses penyembuhan luka. Selama masa nifas atau kira-kira setelah 6 minggu persalinan, Bunda perlu memantau luka operasi, bisa dilihat apakah bekas luka mengganggu atau terjadi pendarahan," kata Ilham kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Setelah operasi, biasanya Bunda akan mendapatkan perawatan di rumah sakit hingga 2 hari. Nah, satu minggu setelah pulang, Bunda akan diminta kembali ke rumah sakit untuk kontrol luka sayatan operasi caesar.
Kontrol berikutnya yang juga paling optimal adalah pada saat per 6 bulan. Kontrol sangat perlu dilakukan, terutama bila Bunda merencanakan kehamilan berikutnya.
Untuk menghindari nyeri, Bunda dapat berupaya mempercepat proses penyembuhan. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti ikan gabus atau putih telur.
"Ajuran konsumsi putih telur adalah 6 kali sehari yang dibagi menjadi tiga kali makan," ujar Ilham.
Luka operasi caesar bisa saja terbuka, Bunda. Kondisi ini disebut juga infeksi luka operasi. Bila luka menyebabkan nyeri yang parah, Bunda sebaiknya segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang sesuai.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bunda Bertubuh Pendek Lebih Berisiko Melahirkan Prematur, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
5 Infeksi Bakteri & Virus Yang Wajib Diwaspadai Ibu Hamil

Kehamilan
Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Juga Bisa Lancarkan Persalinan?

Kehamilan
15 Tanda Mau Melahirkan, Ibu Hamil Wajib Tahu

Kehamilan
Perkembangan Janin yang Normal di Trimester 1, 2, dan 3


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Sabrina Anggraini Istri Belva Devara Jalani Trimester 3, Tak Sabar Sambut Baby Girl
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda