Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tak Kunjung Diberi Cucu, Pasangan Ini Tuntut Rp9,5 M Anak Laki Satu-satunya

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Selasa, 24 May 2022 20:50 WIB

Granny and granddaughter talking
Ilustrasi orang tua/Foto: Getty Images/eclipse_images

Anak merupakan titipan dari Yang Maha Kuasa ya, Bunda. Jika pasangan suami istri sudah dianggap pantas, maka Tuhan akan memberikan kepercayaan pada mereka untuk segera menjadi orang tua.

Namun, hal tersebut tak dipahami oleh semua orang. Misalnya saja sepasang orang tua dari Uttarakhand, negara bagian utara India berikut, mereka ialah Sanjeev dan Sadhana Prasad.

Secara tak terduga, pasangan ini menuntut putra tunggal mereka, Shrey Sagar. Hal ini karena istri Shrey tidak memberi cucu setelah enam tahun menikah. Diakui keduanya, mereka merasa rugi karena sudah menghabiskan tabungan yang besar.

Dahulu, Sanjeev dan Sadhana Prasad mengeluarkan banyak uang untuk membesarkan Shrey Sagar. Prasad mengatakan telah menghabiskan semua tabungannya untuk putranya, Bunda.

Dahulu, ia mengirim putra semata wayangnya tersebut ke Amerika Serikat (AS) pada 2006 untuk pelatihan pilot dengan biaya $65.000. Ia juga ungkap soal biaya resepsi pernikahan anaknya di hotel bintang lima, memberi mobil mewah senilai $80.000, dan bulan madu di luar negeri.

Tak sampai di sana, Prasad juga mengungkit soal kehidupan anaknya setelah kembali ke India dari AS pada 2007. Sayangnya, ketika itu Shrey Sagar kehilangan pekerjaan. Sehingga sebagai orang tua, mereka harus memberi dukungan secara finansial selama lebih dari dua tahun.

Dengan alasan tersebut, keduanya lantas menggugat Shrey Sagar dengan kompensasi senilai hampir $650.000 (Rp9,5 miliar). Kompensasi tersebut berlaku jika cucu mereka tak lahir dalam waktu satu tahun sejak gugatan berlaku.

Bagi keduanya, gugatan ini hadir dengan alasan 'pelecehan mental'. Mereka menanti dan mengharapkan kehadiran cucu sebagai pelipur lara serta penghibur untuk menemani masa tua.

"Putra saya telah menikah selama enam tahun tetapi mereka masih belum merencanakan bayi. Setidaknya jika kita memiliki cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kita akan tertahankan," kata Prasad, dikutip dari BBC, Rabu (18/5/2022)

"Adalah impian setiap orang tua untuk menjadi kakek-nenek. Mereka telah menunggu bertahun-tahun untuk menjadi kakek-nenek," tutur pengacaranya, AK Srivastava.

Menanggapi gugatan dari orang tua, Shrey Sagar dan istrinya, Shubhangi Sinha, tak memberi tanggapan maupun komentar. Namun, melihat situasi tersebut, warganet lantas menanggapi dari dua sudut berbeda. Seperti apa? Simak di halaman berikutnya ya, Bunda.


Bunda, simak juga 4 manfaat buah kiwi untuk promil dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



TANGGAPAN WARGANET

Parkinson and Alzheimer female senior elderly patient with caregiver in hospice care. Doctor hand with stethoscope check up older woman people. Old aging person seeing medical physician in hospital.

Ilustrasi orang tua/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn

Gugatan orang tua di India Utara pada anak semata wayang agar segera memberi cucu ini menuai beragam tanggapan, Bunda. Warganet dari dua kubu memberi pendapat dari sisi sebagai anak dan orang tua.

Menurut salah seorang pengguna Twitter, Shrey Sagar dan Shubhangi Sinha pasti merasa amat tertekan dengan gugatan tersebut. Ia kemudian memberi saran agar orang tua dari pasangan tersebut bisa memahami kondisi dan dapat menerima keputusan dalam pernikahan keduanya.

"Saya dapat memahami mereka bahwa mereka mengharapkan cucu tetapi tidak perlu bahwa dia harus melahirkan anak ... Jika dia tidak bisa melahirkan anak maka mereka pasti bisa pergi untuk adopsi ... ini bukan cara yang tepat untuk memaksa seseorang untuk melahirkan anak atau memberi uang," kata @Indira****.

Di lain sisi, ada yang berpihak pada orang tua Shrey Sagar. Katanya, sudah menjadi kewajiban bagi anak untuk memberikan cucu pada orang tua dan pilihan tak memiliki anak merupakan salah satu bentuk perampasan hak.

"Saya berada di pihak orang tua. Mengapa putra & putri tidak dapat melahirkan setidaknya satu anak? Apakah anak itu impoten? Atau menantu takut melahirkan anak? Apa pun alasannya, kakek nenek tidak boleh dirampas haknya. Berharap kabar baik segera!," tutur @PKote****.

Bagaimana pendapat Bunda?


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda