Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bumil Lebih Mudah Nangis, Kenali Bedanya Perubahan Hormon dan Tanda Depresi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 13 May 2022 11:20 WIB

Depression And Pregnancy. Pregnant Lady Crying Covering Face With Hands Sitting On Sofa At Home.
Bumil Lebih Mudah Menangis, Kenali Bedanya Perubahan Hormon dan Tanda Depresi?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Kehamilan tak cuma mengubah kondisi fisik, tapi juga mental. Bunda bisa lebih mudah menangis selama hamil lho.

Menangis adalah hal wajar selama kehamilan. Tapi, perilaku tersebut bisa berbahaya bila menjadi tanda depresi.

Secara umum, penyebab Bumil menangis adalah perubahan hormon. Namun pada beberapa keadaan, menangis bisa terjadi karena stres kehamilan. Lalu apa bedanya?

1. Perubahan hormon

Bumil biasanya lebih mudah menangis karena perubahan hormon. Dilansir Parenting Firstcry, hormon estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG) diproduksi di dalam tubuh selama hamil.

Perubahan ketiga hormon tersebut dapat mengirimkan berbagai sinyal ke otak yang kemudian bisa berdampak pada perubahan suasana hati Bunda. Hormon-hormon tersebut bertanggung jawab untuk memicu emosi dan membuat Bunda menangis tanpa pemicu yang jelas.

"Tingkat estrogen dan progesteron yang lebih tinggi selama trimester pertama tampaknya bertanggung jawab atas beberapa perubahan suasana hati, yang ditandai dengan mudah marah dan menangis," kata Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dikutip dari Healthline.

Banner 5 Tanda Janin Meninggal

Rasa sedih juga bisa muncul karena kehamilan mengubah kehidupan Bunda. Bila dikombinasikan dengan perubahan hormon, maka Bunda bisa mengalami fluktuasi emosi yang ekstrem, seperti menangis atau tiba-tiba bahagia.

Perubahan hormon kehamilan akan terjadi terus hingga trimester ketiga. Beberapa wanita masih mungkin untuk sering menangis di periode ini, terutama jelang persalinan.

"Perubahan hormon dapat berlanjut hingga trimester kedua dan ketiga, jadi kebiasaan suka menangis juga dapat terjadi selama waktu ini," ujar Nwadike.

Selama tidak mengganggu aktivitas, menangis karena perubahan hormon adalah hal normal. Paling penting, Bunda tidak berlarut-larut menangis sampai tidak memedulikan kehamilan.

Selain perubahan hormon, Bumil bisa lebih mudah menangis karena faktor stres. Bunda perlu mengenalinya agar tidak sampai menjadi tanda depresi ya. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya.

Simak juga beda flek cokelat sebagai tanda haid atau tanda hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TANDA DEPRESI PENYEBAB BUMIL SUKA MENANGIS

Ilustrasi Ibu Hamil

Bumil Lebih Mudah Menangis, Kenali Bedanya Perubahan Hormon dan Tanda Depresi?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion

2. Tanda depresi

Mudah menangis selama hamil juga dapat menjadi tanda depresi, Bunda. Hal ini perlu diwaspadai ya.

Nwadike menjelaskan, perbedaan antara perubahan suasana hati kehamilan yang normal dan tanda depresi bisa jadi rumit. Depresi biasanya akan memicu gejala lain. Artinya, Bunda yang mengalami depresi tidak hanya menangis selama hamil.

Berikut tanda-tanda depresi saat hamil selain menangis yang perlu diwaspadai:

  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kehilangan selera makan
  • Kehilangan minat pada aktivitas favorit
  • Memiliki perasaan tidak berharga dan perasaan bersalah
  • Terlalu sering tidur atau kurang tidur
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain

Terkadang, depresi selama kehamilan cepat berlalu dan sembuh dengan sendirinya. Tetapi bila gejalanya berlangsung selama dua minggu atau lebih, Bunda perlu konsultasi ke dokter ya.

Depresi saat hamil tidak boleh dibiarkan sampai berlarut-larut. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami depresi cenderung mengalami kemunduran perkembangan emosional di kemudian hari.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda