Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Menghitung Peluang & Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun, Serta Tips agar Tetap Sehat

dr. Alexander Mukti, Sp.OG   |   HaiBunda

Selasa, 07 Jun 2022 13:50 WIB

Dokter Sisipan
dr. Alexander Mukti, Sp.OG
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di Eka Hospital Cibubur. Jadwal praktek: Senin, Selasa, Kamis: 08:00-13:00 & 18.00-20:00. Rabu: 10:00-13:00 & 15:00-18.00. Jumat: 10:00-13:00 & 15:00-20:00. Sabtu: 08:00-13:00.
Pregnant woman and doctor in hospital
Hamil di atas usia 35 tahun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SerhiiBobyk

Kesehatan merupakan hal penting yang harus diprioritaskan Bunda hamil di atas 35 tahun. Kehamilan di atas usia 35 tahun sering dikatakan lebih berisiko, sehingga harus lebih ekstra menjaganya.

Peluang hamil di usia 35 tahun ke atas pun lebih rendah dibanding pada wanita yang masih berusia 20 tahunan. Hal ini berkaitan dengan usia produktif wanita yang berkisar antara 20 sampai 35 tahun.

Angka keberhasilan pembuahan pada wanita berusia 35 tahun ke atas menjadi lebih kecil, akibat kualitas sel telur yang berkurang. Bunda tetap bisa hamil dan punya anak meski peluangnya berkurang.

Menyoal kesuburan, ternyata tak hanya fokus pada wanita saja lho. Sama halnya dengan wanita, kesuburan pria juga bisa menurun bila sudah berusia di atas 35 tahun.

Ibu HamilPersiapan hamil di atas usia 35 tahun beserta kemungkinan risikonya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Penurunan kualitas sperma ini biasanya disebabkan gaya hidup, seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, atau latihan fisik berlebihan, stres, dan kelebihan berat badan.

Peluang hamil berdasarkan usia

Persentase peluang hamil untuk wanita berdasarkan usia:

  • Usia 19-26 tahun: peluang hamil sekitar 50 persen
  • Usia 27-34 tahun: peluang hamil sekitar 40 persen
  • Usia 35-39 tahun: peluang hamil sekitar 30 persen

Persentase peluang hamil untuk pria berdasarkan usia:

  • Usia 19-26 tahun: peluang hamil sekitar 45 persen
  • Usia 27-34 tahun: peluang hamil sekitar 40 persen
  • Usia 35-39 tahun: peluang hamil sekitar 15 persen

Risiko hamil di atas 35 tahun

Melihat persentase peluang hamil, pasangan suami istri yang ingin memiliki momongan disarankan untuk memulai program hamil di bawah usia 35 tahun. Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko pada ibu dan janin, Bunda.

Berikut 8 risiko kehamilan pada ibu hamil di atas usia 35 tahun:

  1. Kelainan genetik atau kromosom, seperti sindrom Down
  2. Risiko keguguran meningkat sampai 40 persen
  3. Kelahiran prematur
  4. Indikasi melahirkan dengan operasi caesar meningkat
  5. Bayi meninggal dalam kandungan terutama di atas 40 tahun
  6. Risiko preeklampsia pada ibu hamil berusia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun
  7. Diabetes gestasional
  8. Plasenta previa

Sejauh ini, tidak ada perbedaan risiko kehamilan di atas 35 tahun pada kehamilan pertama dan kehamilan selanjutnya. Tapi, risiko dapat meningkat berkali lipat bila Bunda hamil anak kembar. Dibutuhkan perawatan khusus dan kontrol rutin untuk memastikan janin kembar sehat sampai persalinan.

Perlu diketahui, Bunda. Angka kematian janin meningkat 2 sampai 3 kali lipat pada ibu hamil di atas 40 tahun. Perkiraan angka kematian ini sering terjadi pada usia kehamilan 40 minggu.

Pada kondisi tersebut, biasanya dokter kandungan akan melakukan tindakan persalinan saat usia kehamilan 39 minggu. Waktu persalinan dapat dimajukan, dapat dilakukan secara normal dengan induksi atau operasi caesar.

Sementara pada pemeriksaan kehamilan, dokter biasanya akan melakukan pengukuran dengan skrining atau deteksi dini ibu hamil dengan risiko tinggi, salah satunya hamil di atas usia 35 tahun.

Faktor-faktor risiko ini dinilai dengan skor 2, 4, dan 8. Daftarnya dapat ditemukan dalam Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).

Untuk meminimalisir risiko, Bunda hamil di atas usia 35 tahun bisa melakukan beberapa tes. Apa saja? Simak di halaman selanjutnya!

Simak juga risiko hamil di atas usia 30 tahun seperti ulasan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




3 PEMERIKSAAN UNTUK BUNDA YANG HAMIL DI ATAS 35 TAHUN

Pregnant woman and doctor in hospital

Hamil di atas usia 35 tahun/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pemeriksaan untuk Bunda hamil di atas 35 tahun

Pemeriksaan kehamilan lebih detail dibutuhkan bagi Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun. Pemeriksaan medis ini dilakukan untuk memastikan kondisi janin dalam kandungan, Bunda. Berikut jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk Bunda yang hamil di atas 35 tahun:

1. Skrining Nuchal Translucency (NT)

Skrining Nuchal Translucency (NT) adalah memeriksa ketebalan leher janin untuk menilai risiko sindrom Down. Skrining ini juga bisa menemukan masalah genetik pada janin dalam kandungan serta melihat preeklampsia yang mungkin muncul saat hamil. Bunda dapat melakukan pemeriksaan ini pada usia kehamilan 11 sampai 14 minggu.

2. Tes NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)

Tes NIPT merupakan skrining yang dilakukan untuk dapat melihat DNA pada plasenta bayi dalam sampel darah ibunya. Tes ini dianjurkan untuk Bunda hamil di atas 35 tahun karena cukup akurat mendeteksi kelainan kromosom pada janin. Tes NIPT sudah dapat dilakukan saat usia kehamilan di atas 10 minggu.

3. USG fetomaternal

USG fetomaternal dapat dilakukan pada usia kehamilan di atas 20 minggu sampai 30 minggu. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi kelainan organ janin, seperti penyakit jantung. USG Fetomaternal juga dianjurkan bagi Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun.

Persiapan hamil untuk Bunda di atas 35 tahun

Bunda perlu melakukan berbagai persiapan bila berencana untuk punya momongan di atas usia 35 tahun. Berikut 10 persiapannya:

  1. Harus menjaga berat badan ideal bahkan sebelum hamil.
  2. Menyiapkan mental terkait kemungkinan terburuk yang akan terjadi selama hamil.
  3. Kontrol lebih sering ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Bunda dan janin.
  4. Jangan lupa mencatat siklus haid untuk mengetahui usia kehamilan..
  5. Segera ke dokter untuk USG bila sudah tahu hamil.
  6. Rutin menghitung gerakan janin yang mulai terasa di usia kehamilan 16 minggu. Normalnya, gerakan janin yang aktif adalah 10 kali per 24 jam. Bila berkurang, segera konsultasi ke dokter.
  7. Melakukan pemeriksaan medis penunjang, seperti skrining NT, tes NIPT, dan USG fetomaternal. USG fetomaternal bisa dilakukan satu kali selama kehamilan.
  8. Menjalani pemeriksaan atau skrining menyeluruh di awal dan akhir kehamilan, seperti skrining diabetes dan skrining anemia.
  9. Hindari konsumsi makanan manis selama kehamilan.
  10. Perbanyak konsumsi protein dan batasi asupan karbohidrat.

(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda