Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

4 Tips agar Seks Tetap Menggairahkan Pasca Melahirkan, Anak Jangan Jadi Beban

Khesedtov Bana   |   HaiBunda

Minggu, 12 Jun 2022 18:01 WIB

Unhappy young couple arguing standing at house door, angry husband pointing at wife blaming her of problems, conflicts in marriage, bad relationships, man and woman having quarrel or disagreement
Tips berhubungan seks pasca melahirkan/ Foto: iStock

Jakarta – Setelah memiliki momongan, hubungan suami istri pasti akan ikut berubah nih, Bunda. Jika sebelumnya bisa romantis berduaan, selanjutnya Bunda dan Ayah akan menjadi lebih fokus pada kebutuhan Si Kecil. 

Kehadiran anak ini, tak bisa dipungkiri akan membuat kebiasaan di antara suami dan istri jadi berbeda dengan sebelumnya. Salah satunya terkait hubungan seks pasca melahirkan. Boro-boro mau mesra sama suami nih, mau istirahat pun khawatir Si Kecil terbangun saat tengah malam.

Tak hanya itu saja, perubahan bentuk tubuh pasca melahirkan pun akan memengaruhi kehidupan seks antara Bunda dan suami. Beberapa waktu lalu, ada seorang Bunda yang curhat jika sang suami tak mau menyentuhnya lagi usai melahirkan.

Jika ini terjadi, akan sangat rentan bagi para bunda menyalahkan diri sendiri. Hal ini pun dapat mempengaruhi kondisi mental, Bunda. Mengutip dari laman Indiatimes, kebutuhan seks tiap orang pasti memiliki perbedaan.

Bunda harus membicarakan kebutuhan tersebut pada suami, sebab tak menutup kemungkinan pasangan sedang mengalami emotional block.

Seks memang berperan penting dalam hubungan pernikahan. Seks berguna bagi Bunda dan pasangan untuk merasa dekat, bentuk perhatian kepada pasangan, dan memberi kepuasan.

Banner Risiko Hamil di Usia 35 TahunRisiko Hamil di Usia 35 Tahun/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

Melansir dari Verywellmind, setidaknya ada beberapa keuntungan psikis dari seks, yakni :

1. Menambah rasa percaya diri

Hubungan seks dapat mengurangi rasa tidak percaya diri, dan mengarah kepada pemikiran positif akan diri sendiri.

2. Meningkatkan kebahagiaan

Menurut sebuah studi yang dilakukan di China, bertambahnya konsensual seks juga meningkatkan kebahagiaan.

3. Menambah ikatan

Salah satu senyawa kimia di dalam otak, endorfin, ikut terlepas saat melakukan seks. Endorfin dapat mengurangi emosi negatif, seperti perasaan mudah marah dan depresi. Hormon lainnya, seperti oxytocin juga meningkat, dan dapat membantu memberi rasa tenang.

4. Melepas stress

Stres kronis dapat disebabkan oleh rendahnya frekuensi seks, Bunda. Seks dapat meredakan respon hormon stress, seperti kortisol dan adrenalin.

5. Meningkatkan kualitas tidur

Orgasme dapat memicu hormon proklatin, yang membantu Bunda tidur lebih baik.

Oleh karena itu, Bunda bisa memulai membuka obrolan terhadap suami terkait hubungan intim yang dibutuhkan setelah Bunda melahirkan. Obrolan terbuka dapat membantu Bunda memahami apa yang suami rasakan, dan sebaliknya.

Psikolog klinis dewasa, Alfath Hanifah Megawati atau yang akrab disapa Ega, juga mengaminkan pentingnya komunikasi jika terjadi masalah hubungan seks pasca melahirkan. Ia menjelaskan bahwa Bunda harus menjalin komunikasi yang baik dengan suami.

Walau mungkin bagi beberapa pasangan membahas seks menjadi hal yang tabu, maka seharusnya bisa menjadi lebih terbuka. Sehingga mengerti kebutuhan biologis satu sama lain. meskipun sudah menikah, tapi kalau kebutuhan batin tidak diungkapkan satu sama lain tentu tidak terjadi keselarasan ya.

“Seks menjadi komponen penting dalam pernikahan. Kebutuhan seks yang terabaikan dalam jangka waktu lama akan membuat pasangan lama kelamaan menjadi terasing satu sama lain. Peran pasangan bukan lagi sebagai pasangan, tapi seperti roommate,” ujar Ega.

Walau seks tidak selalu dirasa penting, namun seks dalam pernikahan dapat menjadi bagian dari tanda hubungan yang sehat dan saling memenuhi, lho Bunda. Berkurangnya keintiman antar pasangan dapat menyebabkan hubungan yang kurang harmonis.

Lalu, seperti apa cara untuk mempertahankan hubungan yang harmonis setelah miliki momongan? Yuk, cek selengkapnya Bunda!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga tips berhubungan intim bagi Bunda yang melahirkan secara caesar dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENJAGA GAIRAH SEKS TETAP MENYALA SETELAH MELAHIRKAN

Happy casual girl holding hand and looking behind while walking in the city street. Beautiful latin woman walking around the city on a sunny day. Young smiling woman pulling her boyfriend and looking at camera.

Tips berhubungan seks pasca melahirkan/ Foto: iStock

Selain seks, Ega menerangkan terdapat beberapa cara yang bisa Bunda terapkan untuk menjaga agar hubungan tetap harmonis dengan suami setelah melahirkan, yakni :

1. Berbagi Peran

Ega mengungkapkan, pembagian peran sebagai suami istri alangkah baiknya dibicarakan sebelum memiliki momongan. Namun, dalam proses mengasuh anak, Bunda dan pasangan bisa menemukan tanggungjawab lain yang sebelumnya tidak terpikirkan. Dengan itu, pembagian peran bukanlah hal yang hanya didiskusikan satu kali saja, jika sewaktu-waktu ada perubahan maka pembagian peran dapat didiskusikan kembali.

2. Rencanakan Rutinitas Bersama

Penting bagi Bunda untuk membuat rutinitas kegiatan bersama anak dan suami. Rutinitas dapat memberi harapan dan pencapaian baru dalam rumah tangga. 

“Kegiatan bersama bisa membantu pasangan menjaga kedekatan satu sama lain. Rencanakan juga rutinitas lainnya seiring bertambah besar anak. Sehingga harapan selalu ada dalam rumah tangga,” jelas Ega.

3. Berbagi Kendala dan Memberi Apresiasi

Dalam berkomunikasi, Bunda dan pasangan harus mengingat bahwa tidak hanya masalah yang harus didiskusikan. Namun, mengapresiasi satu dengan yang lain juga menjadi sebuah keharusan.

“Sering pasangan lupa mengapresiasi dan lebih banyak melihat kekurangan diri atau pasangan. Kondisi ini bisa menambah ketegangan  dalam relasi jika terjadi terus menerus,” bubuhnya.

4. Tidak Melihat Anak sebagai Beban

“Bagaimana kita berpikir tentang sesuatu akan mempengaruhi emosi kita. Ketika kita memandang anak kita beban, maka akan menjadi menambah berat beban psikologis kita sebagai orang tua,” ungkap Ega.

Ketika Bunda melihat anak sebagai beban, maka Bunda akan melihat anak sebagai suatu hal yang negatif. Bunda juga akan memancarkan emosi negatif pada anak, dan pasangan. Ketika hal ini terjadi, suami atau pasangan dapat memberi pandangan yang lebih positif untuk membantu mempertahankan emosi baik.

Semoga dengan cara-cara ini, hubungan Bunda bisa semakin baik ya!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda