Kehamilan di atas usia 35 tahun sering dikatakan lebih berisiko. Bunda harus ekstra hati-hati menjaga kehamilan agar tidak terjadi masalah yang tak diinginkan.

Pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter sangat penting untuk Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun. Dokter biasanya akan melakukan pengukuran dengan skrining atau deteksi dini pada Bumil dengan risiko tinggi ini.

"Faktor-faktor risiko ini dinilai dengan skor 2, 4, dan 8. Daftarnya dapat ditemukan dalam Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Menurut Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, pemeriksaan tambahan yang lebih detail bahkan dibutuhkan bagi Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun. Pemeriksaan atau skrining berguna untuk melihat kondisi janin, termasuk ada atau tidaknya kelainan genetik seperti sindrom Down.

Nah, salah satu skrining yang dapat dilakukan Bunda adalah skrining NT (Nuchal Translucency). Skrining NT dilakukan untuk memeriksa ketebalan leher janin untuk menilai risiko sindrom Down. Bunda dapat menjalani skrining NT ini pada usia kehamilan 11 sampai 14 minggu.

"Skrining ini juga bisa menemukan masalah genetik pada janin dalam kandungan serta melihat preeklampsia yang mungkin muncul saat hamil," ujar Alex.

Sebelum melakukan skrining NT, Bunda sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan dulu ya. Beberapa skrining lain mungkin perlu dilakukan untuk benar-benar memastikan kondisi janin sehat.

Lalu apa lagi manfaat skrining NT untuk Bumil di atas usia 35 tahun ya? Bagaimana juga cara membaca hasilnya? Baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga tips mencegah kehamikan ektopik, dalam video berikut ini: