KEHAMILAN
10 Cara Mencegah Kehamilan untuk Atur Jarak Kelahiran, Ada yang Alami Bun
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 14 Jul 2022 17:20 WIBBanyak cara mencegah kehamilan diterapkan pasangan suami istri untuk menunda punya momongan. Selain itu, beragam cara mencegah kehamilan ini juga bisa digunakan untuk berhenti memiliki keturunan lagi karena merasa sudah cukup.
Perlu diketahui Bunda, kehamilan yang ideal itu sebaiknya direncanakan sejak awal ya. Perencanaan kehamilan yang tepat akan menghasilkan janin sehat.
Bagi sebagian pasangan suami istri, mencegah kehamilan untuk memiliki momongan dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran anak. Sebab, kesiapan adalah hal terpenting dalam menjalankan program hamil.
Nah, salah satu perencanaan ini dapat mencakup cara yang akan Bunda gunakan untuk mencegah dan menunda kehamilan. Misalnya, penggunaan alat kontrasepsi atau menunda waktu berhubungan seksual dengan suami.
Untuk mendapatkan akses informasi, Bunda bisa membaca informasinya melalui berbagai sumber. Tapi, untuk memastikannya lagi, Bunda dapat langsung berkonsultasi ke dokter atau bidan ya.
Cara mencegah kehamilan
Nah, melansir dari berbagai sumber, berikut telah HaiBunda rangkum 10 cara mencegah kehamilan:
1. Menggunakan kontrasepsi darurat
Bunda dapat menggunakan kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi ini dapat digunakan setelah berhubungan seksual.
Kontrasepsi darurat dapat mengurangi risiko kehamilan. Namun, kontrasepsi ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti metode kontrasepsi reguler ya.
Jenis kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan
Ada dua kontrasepsi darurat yang dapat Bunda gunakan untuk mencegah dan menunda kehamilan, yakni:
Pil kontrasepsi darurat
Seseorang diharuskan minum pil hormonal dalam waktu 3 hari setelah berhubungan seksual. Semakin cepat seseorang menggunakannya, semakin efektif, Bunda. Pil biasanya mengandung bahan kimia levonorgestrel. Pil-pil ini tersedia dari dokter atau di toko obat.
IUD Copper untuk mencegah kehamilan
IUD Copper (ParaGard) dapat digunakan sampai 5 hari setelah berhubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Dilansir Planned Pregnancy, lebih dari 99,9 persen cara ini efektif bila digunakan dalam jangka waktu tersebut, Bunda. Namun, saat ini IUD ParaGard hanya tersedia di Amerika Serikat.
2. Menggunakan sistem kalender
Bunda dapat mencegah kehamilan dengan menghindari hubungan seksual menjelang atau saat masa subur. Menurut psikoterapis dan konselor bersertifikat Jayne Leonard, 'jendela subur' seseorang berlangsung sekitar 6-9 hari per bulan dan bertepatan dengan waktu ovulasi, yakni pelepasan sel telur.
"Beberapa metode mungkin dilakukan untuk keluarga yang merencanakan kehamilan secara alami," kata Leonard, dikutip dari Medical News Today.
Sistem kalender ini menjadi cara alami untuk mencegah kehamilan dan cukup banyak diandalkan pasangan suami istri.
3. Senggama terputusĀ sebagai cara mencegah kehamilan
Senggama terputus adalah sperma keluar di luar sebelum ejakulasi saat berhubungan seksual. Cara ini dianggap sebagai salah satu metode alami untuk mencegah kehamilan, Bunda.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Liva Widjaja, Sp.OG., mengatakan bahwa metode KB ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Sanggama terputus termasuk dalam metode KB non hormonal.
"Sanggama terputus itu berhubungan seksual seperti biasa, saat ejakulasi atau mengeluarkan sperma, alat genital suami dikeluarkan atau sperma dikeluarkan di luar. Ini termasuk non hormonal, sama seperti kondom dan IUD," kata Dokter Liva dalam Live Instagram HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Sebagai metode KB, sperma keluar di luar memang bisa mencegah kehamilan. Tapi efektivitasnya masih kalah dari metode KB yang lain.
Secara statistik metode sanggama terputus efektif mencegah kehamilan sekitar 78 persen. Namun, bila dibandingkan metode KB lainnya, efektivitas ini termasuk yang paling rendah.
"Tingkat kegagalannya juga tinggi. Angka 78 persen sepertinya tinggi, tapi kalau dibandingkan dengan metode lain, ini cukup rendah," ungkap Liva.
4. Menggunakan kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi non-hormonal yang bisa digunakan saat berhubungan seksual. Mengutip laman Monitoring Berkualitas (Monika) BKKBN, cara kerja kondom adalah menghalangi sperma agar tidak memasuki vagina, sehingga mencegah kehamilan.
Kondom juga dapat menghalangi masuknya bakteri, virus, atau jamur ke dalam vagina, sehingga mencegah penularan infeksi menular seksual dan HIV. Tapi perlu diingat, penggunaan kondom hanya untuk satu kali pakai ya.
Efektivitas kondom untuk mencegah kehamilan mencapai 85 persen atau angka kegagalan 15 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Jenis alat kontrasepsi ini tidak mengganggu produksi ASI, dan tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus untuk menggunakannya.
Namun, kedisiplinan penggunaan kondom sangat memengaruhi keberhasilan untuk mencegah kehamilan. Sebab, kondom harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
5. Kontrasepsi mantap
Bagi Ayah dan Bunda yang ingin mencegah kehamilan karena sudah tidak ingin hamil bisa menggunakan kontrasepsi mantap atau KB steril. Kontrasepsi mantap pada pria disebut vasektomi, sedangkan pada wanita adalah tubektomi.
Dilansir Mayoclinic, vasektomi adalah bentuk pengendalian kelahiran pada pria dengan menghentikan produksi sperma ke air mani (semen). Metode ini minim risiko medis.
Hampir sama dengan vasektomi, tubektomi merupakan metode kontrasepsi permanen pada wanita. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan proses pembedahan pada saluran tuba, sehingga mencegah sel telur dilepaskan oleh ovarium agar tidak mencapai rahim.
6. Menggunakan implan KB
Implan adalah alat kontrasepsi yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Efektivitasya mencapai 99,95 persen lho, Bunda. Artinya, dari 10,000 wanita yang menggunakan implan, hanya 5 perempuan yang masih bisa hamil.
Penggunaan implan KB tidak akan mengganggu produksi dan kualitas ASI bagi Bunda yang masih menyusui. Kesuburan juga bisa kembali lagi usai implan dicabut.
Kelebihan implan KB juga bisa menurunkan risiko beberapa penyakit radang panggul, yakni radang atau infeksi yang terkait dengan organ reproduksi, seperti radang pada tuba fallopi, rahim, ovarium, leher rahim, atau panggul perempuan.
7. Memantau suhu basal tubuh dan lendir serviks
Bunda dapat mengetahui masa subur dengan memantau suhu basal tubuh dan memeriksa lendir serviks. Hindari berhubungan seksual selama periode ini ya.
Berikut penjelasan lengkapnya:
Suhu basal tubuh untuk mencegah kehamilan
Suhu basal tubuh adalah suhu terendah tubuh dalam keadaan istirahat. Bunda dapat memantau suhu basal ini untuk mencegah kehamilan.
Metode ini memungkinkan wanita untuk menentukan masa subur dan tidak subur dari siklus haid mereka dan menghindari hubungan seks selama masa subur. Suhu tubuh umumnya akan sedikit naik setelah ovulasi. Bunda dapat menghindari berhubungan seksual sebelum suhu basal naik. Berikut cara memantau suhu basal tubuh:
- Ukur suhu basal tubuh setiap pagi atau sebelum bangun dari tempat tidur.
- Catat suhu basal
- Rencanakan waktu berhubungan intim di luar masa subur, terutama dua hari sebelum suhu basal tubuh naik.
Lendir serviks
Selain memantau suhu tubuh, Bunda dapat memeriksa lendir serviks untuk mengetahui masa subur. Metode ini hampir sama dengan memantau suhu basal tubuh. Bunda dapat memerhatikan waktu ovulasi dengan melihat perubahan pada lendir serviks.
Lendir serviks yang keluar dari vagina ini akan berubah menjadi putih bening saat masa subur. Teksturnya pun menjadi lebih lengket. Nah, Bunda dapat mengamati perubahan ini sebelum berhubungan seks ya.
8. Menyusui adalah cara mencegah kehamilan secara alami
Metode pengendalian kelahiran melalui ASI Eksklusif disebut Lactational Amenorrhea Method (LAM) atau metode amenore laktasi. Menurut penelitian, hanya 2 persen atau kemungkinannya kecil bagi Bunda bisa hamil lagi dengan metode ini.
Ketika Bunda menyusui buah hati, hormon prolaktin di dalam tubuh akan meningkat dan menekan hormon kesuburan. Saat inilah metode amenore laktasi bisa mencegah Bunda hamil.
Menyusui sebagai KB alami harus memenuhi syarat ya, Bunda. Selain harus diberikan sebagai ASI eksklusif tanpa tambahan makanan, bayi juga masih berusia di bawah 6 bulan, dan Bunda menyusui tidak haid setelah melahirkan.
Selain itu, metode amenore ini baru bisa berhasil bila Si Kecil menyusu eksklusif dari puting Bunda atau direct breastfeeding. Memerah ASI tidak berlaku dalam metode ini karena tak bisa meningkatkan hormon prolaktin.
"Metode amenore sebagai KB alami ini baru berhasil kalau bayi disusui langsung. Sebab, rangsangan dari isapan bayi di puting itu menekan saraf-saraf ke hipotalamus atau otak untuk menghasilkan hormon prolaktin. Kalau diperah, tidak ada rangsangan di puting, lama-lama produksi ASI malah menurun dan terkadang bisa muncul haid karena kadar prolaktin tidak tinggi," kata Gorga dalam Live Instagram HaiBunda, beberapa waktu lalu.
9. Cara mencegah kehamilan dengan minum ramuan herbal
Beberapa jenis minuman herbal masih dipercaya bisa mencegah kehamilan. Metode ramuan herbal memang tidak 100 persen terbukti efektif, namun bisa dijadikan pilihan, Bunda.
Sebelum mengonsumsi minuman herbal ini, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya. Bahan herbal mungkin dapat menunda kehamilan, tapi memiliki efek buruk untuk kesehatan.
Minuman herbal untuk mencegah kehamilan
Berikut 3 bahan herbal yang dipercaya bisa mencegah kehamilan:
- Teh dari benih biji wortel
- Air rebusan dari tanaman rue
- Air endapan akar tanaman stoneseed
10. Mengonsumsi makanan tertentu
Seperti herbal, ada beberapa jenis makanan yang diyakini bisa menunda kehamilan. Meski tak selalu efektif, tak ada salahnya mencoba konsumsinya ya, Bunda.
Makanan untuk mencegah kehamilan
Melansir dari berbagai sumber, berikut 10 makanan yang dipercaya bisa mencegah hamil:
- Kayu manis
- Aprikot
- Buah ara kering
- Vitamin C
- Buah juniper berries (kala jamun)
- Asafoetida
- Peterseli
- Nanas
- Soba
- Umbi liar (Ratalu)
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 5 ciri-ciri kehamilan sehat, dalam video berikut:
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
13 Cara Mencegah Kehamilan saat Aktif Berhubungan Intim untuk Atur Jarak Kehamilan
Cara Cegah Kehamilan untuk Keluarga Berencana
Metode Kontrasepsi yang Tepat untuk Tunda Kehamilan di Masa Pandemi
2 Cara Mencegah Kehamilan Usai Berhubungan Seks, Bisa Pakai Cara Alami
TERPOPULER
5 Potret Terbaru Aurel Hermansyah Sukses Diet, Kini Berat Badannya 49 Kg
5 Potret Nova Anak Gracia Indri yang Keturunan Belanda, Wajahnya Disebut Seperti Boneka
Cerita Haru Ikke Nurjanah saat Putri Semata Wayangnya Akan Menikah, Beri Pesan Ini
Apa Itu JKK dan JKM dalam BPJS Ketenagakerjaan? Begini Penjelasannya
10 Playground Terdekat di Tangerang Lengkap dari Indoor hingga Outdoor
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Kapas Wajah yang Bagus untuk Bersihkan Makeup
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Ternyata Paparan Cahaya ke Perut Bunda Bisa Cegah Kebutaan pada Janin
Benarkah Minum Kopi saat Hamil Bikin Tubuh Anak Jadi Pendek?
Thariq Halilintar Tanggapi Komentar Negatif Netizen soal Keputusan Tutupi Wajah Anak
Apa Itu JKK dan JKM dalam BPJS Ketenagakerjaan? Begini Penjelasannya
5 Potret Terbaru Aurel Hermansyah Sukses Diet, Kini Berat Badannya 49 Kg
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Fenomena Langka Salju Turun di Gurun Terkering Dunia Bikin Syok Ilmuwan
-
Beautynesia
Get The Look: Gaya Kawaii-Gothic Ala Jepang yang Cocok untuk Sehari-hari
-
Female Daily
COS Resmi Hadir Secara Eksklusif di ZALORA Indonesia!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Foto Pemotretan Keluarga Irish Bella, Berkonsep Modern Hingga Adat Aceh
-
Mommies Daily
Sering Alami Mata Lelah? Ini 7 Buah Kaya Nutrisi untuk Jaga Kesehatan Mata