Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bukan karena Stres, Kenali Penyebab Janin Tidak Berkembang yang Dialami Annisa Pohan

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Jumat, 08 Jul 2022 08:55 WIB

Annisa Pohan
Bukan karena Stres, Kenali Penyebab Janin Tidak Berkembang yang Dialami Annisa Pohan/Foto: Instagram @annisayudhoyono

Bunda, Annisa Pohan baru saja mengalami keguguran yang disebabkan janinnya tidak berkembang. Melalui IG @annisayudhoyono, ia menceritakan kabar duka atas kehilangan janinnya yang tidak bisa dipertahankan. 

“Namun Qodarullah, mungkin Allah punya rencana lain yang lebih baik. Kehamilan saya dinyatakan tidak berkembang di usia 7 minggu, ukuran babynya terlalu kecil dan tidak ada detak jantungnya,” tulisnya.

Karena pertimbangan itulah, dokter menyarankan agar janin segera dikeluarkan dan dibersihkan dengan sistem ERPOC, Bunda. Annisa menjelaskan bahwa metode tersebut serupa dengan kuret pada umumnya. 
 
Menariknya, dalam serangkaian kabar dukanya, Annisa lebih dulu menjelaskan rasa bersyukurnya atas kehamilan yang memang sudah dia idamkan bersama pasangannya, Agus Yudhoyono. Sehingga ketika mengetahui positif hamil, ia istirahat total satu bulan lebih dengan harapan terhindar dari hal-hal yang memicu stres agar kehamilannya bisa sehat dan lancar, Bunda. 
 
Dari pengalaman tersebut, dapat dikatakan bahwa janin tidak berkembang bukan karena Bunda kurang istirahat ya. Lantas apa pemicunya? Yuk kita lanjut.

Bisa terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal

Mengutip laman Pregnancybirthbaby, kondisi janin tidak berkembang ini biasa dikenal dengan istilah blighted ovum, Bunda. Yakni kondisi kehamilan di mana kantong dan plasenta tumbuh, tetapi tidak diiringi pertumbuhan janin.

Ini juga disebut kehamilan anembryonic karena tidak ada embrio atau bayi yang sedang berkembang. Hal yang sedikit membingungkan, blighted ovum masih menghasilkan hCG, Bunda. Akibatnya, masih bisa muncul sebagai tes kehamilan yang positif.

Blighted ovum akan menyebabkan keguguran biasanya pada 7 sampai 12 minggu kehamilan. Tubuh Bunda menyadari bahwa kehamilan tidak berkembang dengan baik, dan mulai mengeluarkan darah dan jaringan dari rahim.
 
Sementara merujuk dari Web MD, keguguran dari blighted ovum seringkali disebabkan oleh masalah dengan kromosom, struktur yang membawa gen. Ini mungkin berasal dari sperma atau sel telur yang berkualitas buruk. Atau, mungkin terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Bagaimanapun, tubuh Bunda menghentikan kehamilan karena mengenali kelainan ini.
 
Penting untuk dipahami bahwa Bunda tidak melakukan apa pun yang menyebabkan keguguran ini, namun Bunda juga tidak mempunyai kemampuan mencegahnya selain menghadapinya saat terjadi. Bagi kebanyakan Bunda, blighted ovum hanya terjadi sekali. Walau tidak ada satupun manusia yang menginginkannya, namun Bunda yang pernah mendapati pengalaman ini harus tetap semangat ya seperti pesan Annisa Yudhoyono. 
“Tetap semangat ya! Semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa,” pesannya menguatkan. 

Kenali lebih banyak tanda janin tak berkembang di halaman selanjutnya yuk Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 cara mencegah keguguran yang perlu Bunda tahu.

[Gambas:Video Haibunda]




TANDA-TANDA JANIN TIDAK BERKEMBANG

Ilustrasi USG kehamilan

Bukan karena Stres, Kenali Penyebab Janin Tidak Berkembang yang Dialami Annisa Pohan/Foto: Getty Images/DjelicS

Merujuk penjelasan Obgyn Yvonne Butler Tobah, M.D, pada laman Mayoclinic, mengenai indikasi janin tidak berkembang, Bunda mungkin memiliki gejala awal kehamilan, seperti:

  • Nyeri payudara
  • Mual
  • Muntah

Tetapi ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun. Pada titik ini, kram perut ringan dan bercak ringan atau pendarahan mungkin terjadi. USG akan menunjukkan kantong kehamilan yang kosong.

Blighted ovum akhirnya menyebabkan keguguran. Beberapa Bunda memilih untuk menunggu keguguran terjadi secara alami, sementara yang lain minum obat untuk memicu keguguran. Dalam beberapa kasus, prosedur yang disebut pelebaran dan kuretase (D&C) digunakan untuk mengangkat jaringan plasenta.

Tanda keguguran lebih lanjut yang mungkin Bunda rasakan saat usia kehamilan mencapai 4 minggu, seperti dikutip dari Today's Parent, di antaranya:

1. Pendarahan

Beberapa bercak darah yang muncul pada trimester pertama merupakan hal normal. Sementara bercak atau pendarahan sebagai tanda keguguran 4 minggu umumnya mulai dari ringan hingga kecokelatan dan merasa perut kram.

2. Kram hebat

Jika Bunda mengalami kram yang semakin lama semakin kuat bisa merupakan tanda keguguran 4 minggu. Kram perut karena hamil yang sehat tidak terlalu sakit dan berangsur pendek.

3. Nyeri yang tajam

Tanda keguguran 4 minggu juga bisa disertai dengan nyeri yang tajam. Mungkin tak mengherankan bila Bunda sesekali merasa sakit dan nyeri selama kehamilan.

Banner Jus untuk DietJus untuk Diet/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

4. Tidak ada lagi mual

Ketika Bunda mengalami mual tak tertahankan selama minggu-minggu pertama kehamilan kemudian mereda bahkan hilang setelah 5 minggu, bisa menjadi tanda keguguran. Penurunan drastis dalam mual bisa menjadi tanda keguguran 4 minggu.

5. Tidak merasa hamil

Mungkin Bunda merasa kepayahan selama hamil pada minggu-minggu pertama. Mulai dari mual hingga payudara nyeri. Namun setelah memasuki minggu ke 5 atau 6, tidak lagi merasa hamil karena semua tanda tersebut hilang.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda