Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Serba-serbi Carpal Tunnel Syndrome, Saat Tangan Bumil Kesemutan dan Mati Rasa

  |   HaiBunda

Kamis, 14 Jul 2022 14:55 WIB

A young pregnant woman is working on a laptop in the living room at home.
Serba-serbi Carpal Tunnel Syndrome, Saat Tangan Bumil Kesemutan dan Mati Rasa /Foto: Getty Images/recep-bg

Saat hamil, seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan di tubuhnya yang sebelumnya jarang atau mungkin tak pernah dirasakan. Sebut saja kesemutan atau nyeri di tangan maupun pergelangan tangannya. Ini bisa terjadi karena mengalami carpal tunnel syndrome (CTS).

Apa saja yang perlu Bunda ketahui dari kondisi CTS ini? Yuk simak penjelasannya, Bunda.

Apa itu carpal tunnel syndrome?

Carpal tunnel syndrome disingkat CTS merupakan kondisi yang terjadi akibat pembengkakan di sekitar saraf pergelangan tangan. Karena itu seseorang dapat mengalami mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada salah satu atau kedua pergelangan tangan.

Dalam sebuah studi 2015 ditemukan bahwa sekitar 31 dari 62 persen bumil mengalami CTS. Dilansir laman Pregnancy Birth Baby, para ahli tidak yakin apa yang membuat bumil umum mengalami kondisi tersebut. Namun, mereka memperkirakan pembengkakan tersebut berhubungan dengan hormon.

Ini sama saja seperti retensi cairan pada kehamilan yang dapat menyebabkan pergelangan kaki dan jari membengkak. Hal itu juga dapat menyebabkan pembengkakan yang mengarah ke CTS.

Penyebab CTS

Carpal tunnel syndrome terjadi ketika saraf median terkompresi saat melewati carpal tunnel di pergelangan tangan.

Carpal tunnel adalah lorong sempit yang terdiri dari tulang dan ligamen carpal kecil. Ketika lorong tersebut menyempit oleh pembengkakan, saraf tertekan. Hal ini menyebabkan rasa sakit di tangan dan mati rasa atau terbakar di jari.

Dr. Rebecca Yee, dokter kandungan dan ginekologi menjelaskan ibu hamil yang melakukan gerakan tangan berulang-ulang, seperti melenturkan dan meregangkan pergelangan tangan, saat melakukan aktivitas seperti bekerja di depan komputer, lebih rentan mengalami CTS karena pembengkakan yang terjadi pada tangan khususnya pergelangan.

Selama kehamilan, bumil lebih rentan mengalami pembengkakan karena meningkatnya volume darah untuk menopang bayi. Pembengkakan tersebut meningkatkan tekanan di pembuluh darah dan jaringan di seluruh tubuh, termasuk di tangan, pergelangan tangan, dan lengan. Hal ini menyebabkan penumpukan saraf dan ligamen seperti carpal tunnel.

Karena saraf median memberikan perasaan pada ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan jari manis, bumil mungkin mengalami mati rasa pada tangan dengan carpal tunnel.

"Kelebihan cairan yang terkumpul di jaringan tangan dan pergelangan tangan dapat menekan saraf median, menyebabkan tangan mati rasa selama kehamilan," jelasnya dilansir Baby Center.

Kapan gejalanya mulai muncul?

CTS ini bisa datang dan pergi, tetapi gejalanya sering kali memburuk di malam hari karena banyak orang tidur dengan pergelangan tangan tertekuk.

Ada yang mengatakan CTS mulai muncul di trimester kedua. Namun, Yee bilang CTS dapat dimulai kapan saja. Meski begitu, CTS lebih mungkin dimulai atau memburuk selama trimester kedua atau ketiga.

Sebuah studi menemukan 40 persen peserta melaporkan timbulnya gejala CTS setelah 30 minggu kehamilan. Pada usia tersebut saat paling banyak bumil mengalami penambahan berat badan dan terjadinya retensi cairan.

CTS biasanya terjadi pada kedua tangan. Sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa hampir 50 persen ibu hamil dengan CTS merasakannya di kedua tangan.

Jika bumil melakukan pekerjaan yang melibatkan gerakan tangan berulang, seperti mengetik, cobalah untuk beristirahat sejenak dan regangkan tangan, pergelangan tangan, dan lengan sepanjang hari.

Faktor risiko alami CTS

Tidak semua ibu hamil mengalami CTS. Namun, ada beberapa kondisi bumil yang lebih rentan mengalaminya. Berikut beberapa faktor risiko CTS:

1. Kelebihan berat badan atau obesitas sebelum hamil

Holly Ernst, PA-C, asisten dokter di Santa Maria, CA., menjelaskan bahwa masalah berat badan belum jelas menyebabkan CTS. Tapi, bumil yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih sering didiagnosis mengalami kondisi tersebut ketimbang bumil yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

2. Memiliki diabetes atau hipertensi terkait kehamilan

Ernst mengatakan diabetes gestasional dan hipertensi gestasional dapat menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan berikutnya. Ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan risiko CTS.

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan peradangan, termasuk pada carpal tunnel.

3. Kehamilan sebelumnya

Pada kehamilan berikutnya terlihat jumlah relaksin lebih tinggi. Hormon ini membantu panggul dan leher rahim mengembang selama kehamilan sebagai persiapan untuk melahirkan. Namun hormon tersebut juga dapat menyebabkan peradangan di carpal tunnel, menekan saraf median.

Mengenali gejala CTS

Tanda dan gejala umum CTS meliputi:

  • Nyeri

Terutama di pergelangan tangan, ibu jari, jari telunjuk atau jari tengah. Nyeri dapat memburuk saat bumil menggerakkan tangan atau jika cuaca sangat panas. Ini juga lebih mungkin terjadi pada malam hari.

  • Mati rasa

Terutama di ibu jari, jari telunjuk, atau jari tengah. Kasus yang sangat buruk dapat mengakibatkan kesulitan memegang atau mengambil barang

  • Kesemutan

Terutama di ibu jari, jari telunjuk, atau jari tengah. Kesemutan dapat memburuk saat bumil menggerakkan tangan atau jika cuaca sangat panas. Ini juga lebih mungkin terjadi pada malam hari.

  • Kelemahan

Stres pada saraf di terowongan carpal dapat menyebabkan kelemahan pada ibu jari, jari telunjuk atau telapak tangan.

Intensitas gejala CTS dapat bervariasi dari iritasi ringan, nyeri sesekali, hingga nyeri serius. Bunda yang mengalaminya dapat terbangun dari tidur atau kesulitan melakukan tugas rutin seperti bekerja, berpakaian, memasak, atau merawat anak.

Bunda juga mungkin dapat merasakan sensasi berdenyut di tangan, pergelangan tangan, dan jari. Selain itu jari bengkak, kesulitan mencengkeram benda dan melakukan keterampilan motorik halus, seperti mengancingkan kemeja atau memasangkan gesper.

Gejala dapat memburuk saat kehamilan berlanjut. Namun, gejala juga dapat memburuk jika:

  • Sering mengulangi gerakan tangan yang sama
  • Posisi tangan yang sama untuk waktu yang lama
  • Meletakkan beban pada lengan yang diluruskan

Klik halaman selanjutnya untuk tahu pilihan pengobatan CTS ya Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 7 keluhan umum saat hamil di trimester 1 dan 

[Gambas:Video Haibunda]



PILIHAN PENGOBATAN CTS

woman suffering from wrist pain, numbness, or Carpal tunnel syndrome hand holding her ache joint

Serba-serbi Carpal Tunnel Syndrome, Saat Tangan Bumil Kesemutan dan Mati Rasa /Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Pilihan pengobatan CTS

Pilihan pengobatan tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan gejala dan tahap kehamilan. Bicaralah dengan dokter jika bumil berpikir menderita carpal tunnel syndrome.

Kebanyakan dokter merekomendasikan pengobatan secara konservatif pada kehamilan. Dalam sebuah penelitian, hanya 1 dari 6 peserta yang mengalami CTS selama kehamilan masih memiliki gejala 12 bulan setelah melahirkan.

Bumil lebih mungkin untuk terus mengalami CTS setelah melahirkan jika gejala dimulai lebih awal pada kehamilan atau jika gejala parah.

Perawatan berikut dapat digunakan dengan aman selama kehamilan:

1. Gunakan penyangga tangan/splint carpal tunnel syndrome

Bumil dapat mencari penyangga tangan menjaga pergelangan tangan dalam posisi netral (tidak tertekuk). Ketika gejala cenderung lebih buruk, memakai penyangga di malam hari mungkin sangat bermanfaat. Namun, Bunda juga dapat memakainya di siang hari.

2. Kurangi aktivitas

Bunda dapat mengurangi aktivitas yang menyebabkan pergelangan tangan menekuk. Ini termasuk mengetik di keyboard.

3. Gunakan terapi dingin

Tempelkan es yang dibungkus handuk ke pergelangan tangan selama sekitar 10 menit, beberapa kali sehari, untuk membantu mengurangi pembengkakan. Atau rendam pergelangan tangan dalam air dingin selama sekitar satu menit, lalu dalam air hangat selama beberapa menit. Terus bergantian selama lima hingga enam menit. Ulangi sesering mungkin.

4. Istirahat

Setiap kali Bunda merasakan sakit atau kelelahan di pergelangan tangan, istirahatkan sebentar, atau beralihlah ke aktivitas lain.

5. Tinggikan pergelangan tangan

Lakukan kapan pun Bunda bisa. Agar lebih memudahkan, Bunda dapat menggunakan bantal.

6. Berlatih yoga

Hasil dari sebuah studi menemukan bahwa berlatih yoga dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekuatan cengkeraman pada orang dengan carpal tunnel syndrome. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan.

7. Terapi fisik

Terapi myofascial release dapat mengurangi nyeri terkait CTS dan meningkatkan fungsi tangan. Ini adalah jenis pijatan untuk mengurangi ketegangan dan sesak pada ligamen dan otot.

8. Minum obat pereda nyeri

Menggunakan acetaminophen (Tylenol) dalam kehamilan umumnya dianggap aman, selama tidak melebihi 3.000 mg setiap hari. Bicaralah dengan dokter jika Bunda khawatir.

Hindari ibuprofen (Advil) selama kehamilan kecuali jika disetujui secara khusus untuk digunakan oleh dokter. Ibuprofen dikaitkan dengan cairan ketuban yang rendah dan sejumlah kondisi lainnya.

Banner Sayuran yang Dilarang untuk Bumil

Kapan CTS akan hilang?

Carpal tunnel syndrome biasanya sembuh setelah melahirkan karena tubuh sudah tidak kelebihan cairan dan darah. Sekitar 19 dari 20 wanita akan pulih dalam 6 minggu pertama setelah bayi lahir. Jika gejala menetap setelah bayi berusia 6 minggu, bicarakan dengan dokter.

Bagi yang masih mengalami pembengkakan parah, bisa jadi itu merupakan tanda preeklamsia, yang juga bisa berkembang setelah melahirkan.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda