HaiBunda

KEHAMILAN

Serba-serbi Sembelit pada Kehamilan, Penyebab hingga Pencegahannya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Jul 2022 13:35 WIB
Serba-serbi Sembelit pada Kehamilan, Penyebab hingga Pencegahannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sorajack
Jakarta -

Mengalami sembelit artinya Bunda mungkin kesulitan buang air besar atau bisa dibilang tinja yang dikeluarkan terlalu keras. Salah satu yang paling rentan mengalami kondisi tersebut adalah ibu hamil.

Namun, ibu hamil tak perlu khawatir karena kondisi itu bisa kok dihindari dengan dengan perubahan gaya hidup. Kita simak yuk penjelasan lengkapnya.

Apa itu sembelit?

Sembelit berarti gerakan usus (kotoran) sangat keras dan mungkin menyakitkan untuk dikeluarkan. Bumil mungkin juga buang air besar (BAB) lebih jarang daripada biasanya.


Dilansir Mayoclinic, Myra Wick, M.D., Ph.D., dokter spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi menjelaskan bahwa sembelit alias konstipasi pada kehamilan didefinisikan dengan BAB yang kurang dari tiga kali dalam seminggu. Kondisi tersebut tentu saja membuat bumil merasa tidak nyaman. 

Beberapa bumil mengalami sembelit pada tahap awal kehamilan. Sedangkan bumil lainnya mungkin tidak mengalami sembelit hingga beberapa minggu kehamilan. 

Penyebab bumil rentan sembelit

Bumil mungkin mulai merasa sembelit setelah kadar hormon yang mendukung kehamilan di dalam tubuh meningkat. Perubahan tersebut dapat terjadi pada awal bulan kedua atau ketiga trimester pertama.

Dalam laman Clevelandclinic disebutkan sekitar 16 hingga 39 persen orang mengalami sembelit ketika hamil. Kemungkinan besar bumil mengalami konstipasi pada trimester ketiga, ketiga janin terberat dan memberikan tekanan paling besar pada usus. Terkadang, Bunda akan terus mengalami sembelit hingga tiga bulan setelah bayi lahir.

Pemicu sembelit selama kehamilan meliputi:

1. Progesteron

Tubuh Bunda menghasilkan lebih banyak hormon progesteron saat hamil. Progesteron melemaskan usus sehingga tidak bekerja keras untuk memeras limbah melalui tubuh.

Kerja yang melambat ini memungkinkan tubuh lebih banyak waktu untuk menyerap nutrisi dan air dari makanan yang bumil konsumsi. Semakin lama makanan berada di usus, semakin lama usus besar menyerap kelembaban darinya. Hal tersebut membuat kotoran menjadi kering dan sulit dikeluarkan saat mencoba buang air besar.

2. Janin

Janin yang tumbuh membuat rahim lebih berat. Kelebihan berat tersebut dapat memberi lebih banyak tekanan pada usus, sehingga mempersulit kotoran keluar dari tubuh Bunda.

3. Zat besi dari vitamin prenatal

Selama kehamilan bumil biasanya disarankan mengonsumsi zat besi dari vitamin prenatal dari dokter. Zat besi itu dapat membantu tubuh membuat darah yang dibutuhkan untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh Bunda dan bayi.

Sayangnya, terlalu banyak zat besi dapat mempersulit bakteri di usus untuk memecah makanan. Di sinilah pentingnya bumil cukup minum air untuk melunakkan limbah yang tersangkut di usus. Kurang cairan hanya memperburuk masalah. Kotoran tersebut dapat menumpuk, menyebabkan menjadi sembelit.

4. Gaya hidup

Diet, jumlah cairan yang bumil konsumsi setiap hari, dan olahraga , semuanya berperan dalam membuat bumil sembelit. Kebanyakan orang yang sedang hamil tidak makan cukup serat, minum cukup air, atau cukup berolahraga untuk membantu sistem pencernaan mengeluarkan limbah dari tubuh.

Gejala sembelit pada ibu hamil

Bunda dapat mengetahui bahwa sedang mengalami konstipasi atau sembelit ketika:

  • Sedikit buang air besar, hanya bisa buang air besar beberapa kali dalam seminggu.

  • Kesulitan buang air besar, berusaha keras untuk buang air besar

  • Kotoran keras atau kecil,sangat kering sehingga menyakitkan saat mengeluarkannya.

  • Perut terasa bengkak dan mengandung gas alias kembung.

  • Terkadang, sembelit menyebabkan atau memperburuk wasir dan fisura anus. 
Serba-serbi Sembelit pada Kehamilan, Penyebab hingga Pencegahannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/nensuria

Pengobatan sembelit yang aman untuk ibu hamil

Laman American Pregnancy Association menjelaskan bahwa pil pencahar tidak dianjurkan untuk pengobatan sembelit selama kehamilan. Ini karena dapat merangsang kontraksi rahim dan menyebabkan dehidrasi.

Bicaralah dengan dokter tentang mengonsumsi suplemen serat yang dijual bebas atau pencahar atau pelunak tinja.

Sebelum mencoba obat-obatan, bumil dapat mencoba beberapa pengobatan rumahan di bawah ini dalam meredakan sembelit:

  • Serat: Mengonsumsi suplemen serat atau makan lebih banyak makanan berserat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat meningkatkan jumlah tinja dan memfasilitasi perjalanan tinja melalui usus. Orang dewasa harus makan antara 28 dan 34 gram serat setiap hari.

  • Cairan: Minum cukup air penting untuk menjaga feses tetap lunak dan mudah dikeluarkan. Jika bumil merasa air tidak membantu, dapat mencoba menambahkan sup bening, teh, dan jus buah atau sayuran yang dimaniskan secara alami ke dalam makanan.

  • Aktivitas: Menjadi aktif membantu tinja bergerak melalui usus. Berolahraga secara teratur, dengan persetujuan dokter, dapat membantu meringankan sembelit. Jika berolahraga bukan merupakan prioritas, cobalah untuk melakukan jalan santai setiap hari.

  • Probiotik: Jutaan bakteri sehat hidup di usus dan membantunya berfungsi dengan benar. Probiotik dapat membantu mengisi kembali bakteri usus dengan strain sehat yang mendorong buang air besar normal dan teratur. Makanan tinggi probiotik termasuk yogurt, asinan kubis, dan kimchi.

Untuk meredakan sembelit, posisi di toilet juga dapat membantu mengosongkan usus. Seperti apa?

  • Gunakan pijakan kecil atau tumpuan kaki di bawah kaki. Ini membantu bumil berada dalam posisi terbaik.
  • Condongkan tubuh ke depan, sejauh yang dimungkinkan oleh tonjolan perut. Letakkan siku di lutut. Cobalah dan jaga agar punggung tetap lurus.
  • Jangan tegang, dan jangan menahan napas. Mengambil napas panjang, lambat, dan dalam melalui mulut akan membantu otot perut rileks.

Nah, kalau pengobatan rumahan di atas tidak berhasil, Bunda dapat mendiskusikan pilihan lainnya dengan dokter. Namun, hindari pengobatan rumahan untuk sembelit seperti minyak jarak atau minyak mineral, kecuali jika dokter yang menyarankan.

Pada bumil yang mengonsumsi vitamin prenatal yang tinggi zat besi, dokter mungkin menyarankan untuk mencoba vitamin yang mengandung lebih sedikit zat besi.

Dan jika perubahan gaya hidup tidak membantu mengatasi sembelit, cobalah konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan yang mungkin akan meresepkan pencahar atau suplemen serat yang dapat membantu.

Usahakan selalu mengkonsultasikan dengan dokter sebelum meminum obat pencahar atau suplemen apapun. Tidak semua obat pencahar telah diuji keamanan dan efektivitasnya selama kehamilan.

Beberapa obat pencahar dapat menyebabkan bumil mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk memastikan bumil menggunakan obat pencahar yang tepat dan meminumnya dalam jumlah waktu yang tepat.

Pencegahan sembelit pada ibu hamil

Pencegahan dan pengobatan sembelit melibatkan banyak langkah yang sama. Perhatikan berapa banyak serat yang bumil makan dan cairan yang diminum. Jadwalkan latihan seperti berjalan, berenang, yoga, pilates, dan aerobik ringan. Semuanya merupakan pilihan yang baik untuk menjaga usus tetap aktif.

Komplikasi

Sembelit pada kehamilan kebanyakan sembuh tanpa atau dengan pengobatan minimal. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, sembelit yang berkepanjangan dapat menyebabkan akumulasi tinja yang mengeras yang tersangkut di usus (impaksi tinja) sehingga perlu diangkat dokter.

Selain itu, menurut Holly Ernst, asisten dokter, melanjutkan penggunaan obat pencahar tertentu dapat menyebabkan usus 'lupa' bagaimana mendorong tinja melalui usus.

"Obat ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit atau cairan pada beberapa orang. Masalah seperti itu biasanya mempengaruhi orang yang memiliki masalah kesehatan lain, seperti diabetes atau penyakit ginjal," jelas Ernst dikutip dari Medical News Today.

Yang terbaik adalah berbicara dengan dokter tentang jenis pencahar yang harus dikonsumsi dan seberapa sering meminumnya.

Bumil sebaiknya segera mengunjungi dokter jika mengalami gejala tambahan, termasuk:

  1. Mual
  2. Sakit perut
  3. Muntah
  4. Sembelit yang berlangsung lebih dari 1-2 minggu
  5. Pendarahan dari rektum
  6. Tidak ada bantuan setelah menggunakan pencahar

"Seperti biasa, sebutkan gejala atau masalah lain kepada dokter untuk informasi dan saran yang lebih spesifik," ujar Ernst.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 3 pencahar alami atasi sembelit usai melahirkan.



(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Selamat! Aaliyah Massaid & Thariq Halilintar Sambut Kelahiran Putra Pertama

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keren! 5 Potret Sada Anak Fitri Tropica Ikut Lomba Ice Skating di Malaysia, Jadi Princess Belle

Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!

Intip 5 Momen Hengky Kurniawan Bareng Putranya Bintang yang Tak Kalah Tampan Bun

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK