Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Keputihan Kerap Terjadi di Awal Kehamilan, Kenali Tanda Bahayanya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 17 Jul 2022 13:01 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Penyebab Keputihan Sebagai Tanda Hamil Trimester 1/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Keputihan dapat menjadi tanda hamil di trimester 1, Bunda. Biasanya, tanda awal hamil ini muncul bersamaan dengan morning sickness.

Keputihan juga dapat dialami Bunda selama periode panjang kehamilan lho. Jumlah cairan keputihan biasanya akan terlihat semakin banyak di trimester ketiga menjelang persalinan.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa keputihan adalah hal yang normal yang dialami wanita. Vagina mulai mengeluarkan cairan ini selama masa pubertas, sebagian besar isinya adalah air dan mikroorganisme.

Banner Sayuran yang Dilarang untuk Bumil

Keputihan memiliki tugas penting dalam sistem reproduksi wanita. Cairan yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim ini membawa sel-sel yang telah mati dan bakteri. Kondisi ini membuat vagina tetap bersih serta terhindar dari infeksi.

Jumlah cairan keputihan dapat bervariasi pada setiap Bunda. Konsistensi serta jumlahnya ini dapat berubah dari hari ke hari, tergantung siklus haid seorang wanita.

Penyebab keputihan di trimester 1

Keputihan merupakan kondisi saat cairan keluar dari vagina. Keputihan dibagi menjadi dua, yakni:

1. Keputihan normal di trimester 1

Pada keputihan normal, cairan yang keluar dari vagina adalah bening, tidak berbau, atau terasa gatal. Keputihan adalah hal normal yang dialami Bunda di trimester 1.

Penyebabnya adalah peningkatan hormon, Bunda. Kehamilan menyebabkan peningkatan kadar hormon estrogen, sehingga membuat tubuh memproduksi lebih banyak cairan.

Selain karena faktor hormonal, tanda awal kehamilan ini juga dapat terjadi karena meningkatnya aliran darah ke rahim dan vagina.

Cairan keputihan ini akan meningkat selama kehamilan. Fungsinya untuk mencegah infeksi saat serviks dan dinding vagina melunak, Bunda.

"Kebanyakan wanita hamil akan mengeluarkan lendir lengket, putih, atau kuning pucat di awal trimester 1 dan sepanjang kehamilan," kata psikolog dan perawat, Debra Rose Wilson, Ph.D., dilansir Healthline.

2. Keputihan tidak normal di trimester 1

Pada keputihan tidak normal, cairan yang keluar dari vagina berwarna putih seperti susu, berbau amis, dan terasa gatal. Penyebab umum keputihan tidak normal biasanya karena bakteri atau infeksi jamur.

Infeksi jamur atau disebut Candidiasis merupakan penyebab umum keputihan yang dialami wanita, lalu setelahnya adalah infeksi bakteri vaginosis, trikomoniasis, dan gonorehoe.

"Keputihan tidak normal itu keluar cairan putih seperti susu, gatal, dan berbau amis, yang kemungkinan penyakit. Keputihan yang disebut penyakit ada macam-macam, seperti vaginosis, candidiasis, atau trikomoniasis," kata Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dr. Ilham Utama Surya, SpOG, saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Dampak keputihan tidak normal di trimester 1

Keputihan tidak normal dapat menandakan adanya komplikasi pada kehamilan, Bunda. Segera ke dokter bila melihat ciri keputihan tidak normal di trimester awal atau sepanjang kehamilan ya.

Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), mengatakan bahwa keputihan mungkin dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah selama kehamilan. Kondisi ini umumnya disebabkan karena infeksi, Bunda.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

"Pada ibu hamil yang mengalami infeksi akan terjadi reaksi sehingga menyebabkan kontraksi. Infeksi dapat masuk ke rahim ibu. Akibatnya, perut ibu menjadi kencang dan terasa sangat sakit," kata Suskhan saat dihubungi HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Keputihan yang disebabkan infeksi bisa berbahaya bagi Bunda dan janin. Berikut 6 dampak keputihan berdasarkan penyebabnya:

  1. Infeksi klamidia sebagai penyebab keputihan dapat menimbulkan terjadinya kelahiran prematur karena pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya. Infeksi klamidia juga bisa menyebabkan terjadinya keguguran hingga kematian ibu dan janin bila tidak segera ditangani.
  2. Infeksi virus Herpes Simpleks sebagai penyebab keputihan dapat menimbulkan radang pada otak bayi (ensefalitis).
  3. Infeksi jamur Candida dapat meningkatkan risiko terjadinya epilepsi pada bayi.
  4. Infeksi HPV dapat memicu terjadinya papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan pencernaan pada bayi hingga menimbulkan kematian.
  5. Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada maya bayi hingga menimbulkan kebutaan.
  6. Keputihan juga bisa jadi penyebab radang panggul karena infeksi kuman dan bakteri gram positif dan gram negatif. Infeksi bisa ditularkan saat berhubungan seksual dengan pasangan.

Mengenali warna keputihan di trimester 1

Pada keputihan yang tidak normal dapat terjadi perubahan warna cairan. Biasanya, perubahan ini disertai bau tidak enak, Bunda.

Dilansir Medical News Today, berikut arti warna keputihan dari yang normal sampai tidak normal:

1. Keputihan warna putih jernih atau bening

Warna putih jernih atau bening biasanya merupakan keputihan yang normal bila tidak berbau ya. Bila terjadi peningkatan cairan terus-menerus hingga menjadi kental, Bunda harus segera ke dokter untuk memeriksakan kondisi.

2. Keputihan warna putih kental seperti keju

Warna keputihan ini dapat mengindikasikan infeksi jamur. Gejalanya dapat disertai gatal, panas, serta nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seksual.

3. Keputihan warna hijau atau kekuningan

Warna hijau atau kekuningan bisa menandakan Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti klamidia atau trikomoniasis. Gejalanya adalah kemerahan atau iritasi pada alat kelamin yang dapat membahayakan kehamilan.

4. Keputihan warna abu-abu

Warna ini dapat menandakan adanya infeksi bakteri vaginosis, terutama bila muncul bau yang kuat setelah berhubungan seksual.

5. Keputihan warna cokelat

Warna cokelat umumnya menjadi tanda awal kehamilan yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, bila keputihan berwarna cokelat tua, Bunda perlu segera periksa ke dokter untuk memastikan kondisi agar tidak membahayakan janin di awal kehamilan.

6. Keputihan warna merah muda

Warna merah muda perlu diwaspadai nih, Bunda. Terutama bila terjadi di awal atau akhir kehamilan. Ini bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik.

7. Keputihan warna merah disertai gumpalan darah

Warna merah disertai munculnya gumpalan darah biasanya adalah tanda pendarahan. Bila muncul bersamaan dengan kram dan sakit perut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan mencegah keguguran.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mencegah keputihan tidak normal di trimester 1

Keputihan yang tidak normal dapat dicegah lho, Bunda. berikut 7 hal yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah keputihan tidak normal di trimester 1:

  1. Menjaga kebersihan organ intim dengan membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan setiap kali buang air. Bunda dapat membasuhnya dengan benar dari arah depan ke belakang.
  2. Pilih celana dalam yang terbuat dari bahan katun dan mudah menyerap keringat. Hindari menggunakan celana dalam yang basah dan lembap ya, Bunda.
  3. Hindari penggunaan sabun mandi atau pembersih vagina yang bersifat antiseptik selama masa kehamilan.
  4. Bunda sebaiknya hindari dulu pemakaian pantyliner karena bahan kapasnya dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak.
  5. Hindari mandi berendam air panas atau hangat karena jamur lebih mudah tumbuh dalam suasana yang hangat.
  6. Konsumsi makanan sehat dan hindari makanan yang mengandung terlalu banyak gula karena bisa meningkatkan risiko infeksi jamur.

Untuk mencegah komplikasi selama hamil, Bunda perlu memeriksakan kondisi ke dokter ya. Terutama bila keputihan sudah berubah warna, berbau, dan terasa gatal.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 10 hal yang harus dihindari saat hamil 8 bulan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda