
kehamilan
6 Masalah Kulit pada Ibu Hamil dan Perawatannya, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Senin, 25 Jul 2022 14:28 WIB

Tubuh ibu hamil (bumil) mengalami banyak perubahan fisik, salah satunya pada kulit. Bunda yang sebelumnya tak pernah memiliki masalah kulit, ketika hamil bisa saja mengalaminya.Â
Brunilda Nazario, dokter penyakit dalam dan endokrinologi bersertifikat, mengatakan bahwa seiring dengan perubahan yang dialami tubuh selama kehamilan, lonjakan hormon juga memengaruhi kulit. Sebagian besar kondisi kulit yang terlihat pada kehamilan akan hilang setelah Anda melahirkan.Â
"Ada tiga kategori kondisi kulit selama kehamilan, yakni yang terkait hormon, sudah ada sebelumnya, dan khusus kehamilan," kata Nazario dikutip dari WebMD.
Masalah kulit pada ibu hamil
Untuk masalah kulit selama kehamilan, beberapa kondisi ini kemungkinan bakal dialami Bunda:
Hiperpigmentasi
Bunda akan mengalami penggelapan kulit yang disebabkan peningkatan melanin, zat dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk warna (pigmen). Kehamilan menyebabkan lebih banyak melanin dalam tubuh bumil.
Papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan (PUPPP)
Ibu hamil jangan kaget jika menemukan ada benjolan merah pucat pada kulit. Lesi ini dapat menyebabkan gatal atau mungkin terasa terbakar atau menyengat. Ukurannya bisa beragam, mulai dari penghapus pensil hingga piring makan.
Ketika lesi ini terbentuk bersama di area yang luas maka disebut plak. Pada kehamilan, lesi ini dapat muncul di perut, kaki, lengan, dan bokong.
Stretch mark
![]() |
Kulit yang meregang karena kehamilan atau penambahan berat badan, atau menyusut karena penurunan berat badan yang ekstrem, akan membentuk seperti jaringan parut yang disebut stretch mark, atau striae.
Stretch mark biasanya dimulai dengan warna kemerahan atau keunguan, kemudian mengkilat dan bergaris-garis perak atau putih. Stretch mark biasanya muncul di perut, bokong, payudara, atau paha selama kehamilan.Â
Skin tag
Skin tag adalah jaringan lipatan kecil yang menggantung di kulit dengan tangkai penghubung. Skin tag bersifat jinak, artinya bukan kanker.
Bunda biasanya akan menemukannya di leher, dada, punggung, di bawah payudara, dan di selangkangan. Skin tag umum terjadi pada ibu hamil dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada sesuatu yang bergesekan.
Pemfigoid gestasi
Ini adalah gangguan autoimun yang biasanya terjadi selama trimester kedua atau ketiga. Dalam beberapa kasus, Bunda mungkin mengalaminya segera setelah melahirkan.
Gejala kondisi ini termasuk lecet di perut atau bagian tubuh lainnya. Sayangnya, kondisi ini sedikit meningkatkan risiko kelahiran prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
Kolestasis intrahepatik (ICP)
Kondisi hati yang diinduksi kehamilan ini terjadi pada trimester ketiga. Bunda akan merasakan gatal parah tetapi tidak ada ruam, pada telapak tangan dan telapak kaki. Ini dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Gejala ICP umumnya sembuh setelah lahir. Namun, ICP juga meningkatkan risiko persalinan prematur dan kematian janin. Jika Bunda mengalaminya, hubungi dokter.
Lalu bagaimana cara melakukan perawatan kulit bagi ibu hamil? Simak di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
PERAWATAN MASALAH KULIT IBU HAMIL
6 Masalah Kulit pada Ibu Hamil dan Perawatannya, Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock
Untuk perawatan kondisi kulit ini, Bunda bisa melakukan berbagai hal tergantung kondisi. Sebenarnya, sebagian besar kondisi kulit ini akan hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir.
Namun, jika tidak hilang, atau jika Bunda ingin melakukan sesuatu, Nazario berpesan jangan menggunakan obat atau perawatan apa pun ketika hamil tanpa berbicara dengan dokter.
Perawatan masalah kulit ibu hamil
Berikut ini berbagai perawatan masalah kulit pada ibu hamil dilansir Medical News Today:
1. Hiperpegmentasi
Membatasi paparan sinar matahari antara pukul 10 pagi dan 2 siang, menggunakan tabir surya SPF 30 atau lebih, dan mengenakan topi bertepi lebar saat berada di luar dapat membantu mengurangi gejala melasma.
2. PUPPP
Dokter kemungkinan akan meresepkan antihistamin atau kortikosteroid topikal untuk meredakannya. Selain itu langkah di bawah ini dapat membantu meminimalkan gejala PUPPP.
- Menggunakan air hangat saat mencuci
- Menerapkan kompres dingin
- Mengenakan pakaian longgar atau ringan
- Hindari penggunaan sabun pada kulit yang memiliki PUPPP
3. Stretch mark
Tunggu sampai setelah bayi lahir sebelum mencari pengobatan untuk stretch mark. Meskipun sering memudar, stretch mark tidak pernah benar-benar hilang.
Perawatan pascamelahirkan untuk stretch mark seringkali tidak efektif, meskipun seseorang mungkin mempertimbangkan laser dan krim resep.
Banyak upaya untuk mencegah atau mengobati stretch mark tidak berhasil. Namun, menghidrasi kulit dengan pelembap adalah upaya yang bisa Bunda lakukan selama kehamilan.
4. Skin tag
Dokter dapat menghilangkan kutil dengan memotongnya dengan pisau bedah atau gunting, atau dengan bedah listrik (membakarnya dengan arus listrik).
5. Pemfigoid gestasi
Dokter akan meresepkan kortikosteroid topikal atau oral untuk kondisi ini.
6. Kolestasis intrahepatik (ICP)
Beberapa pilihan pengobatan termasuk obat untuk menghentikan gatal. Mandi air dingin dan air es juga bisa membantu.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Stretch Mark Sulit Hilang, Begini 4 Cara Menyamarkannya Bun

Kehamilan
6 Cara Menghilangkan Stretch Mark, Bunda Bisa Coba

Kehamilan
Menghilangkan Stretch Mark Usai Melahirkan dari Cara Medis hingga Rumahan

Kehamilan
Tips Mencegah Munculnya Stretch Mark Sesuai Trimester Kehamilan

Kehamilan
Mengatasi Masalah Kulit Ibu Hamil, Mulai dari Stretch Mark hingga Skin Tag


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda