HaiBunda

KEHAMILAN

10 Hal Penting yang Perlu Dipersiapkan saat Program Hamil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 15 Sep 2022 21:20 WIB
10 Hal Penting yang Perlu Dipersiapkan saat Program Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/sorrapong
Jakarta -

Ayah dan Bunda berencana menambah momongan? Jangan lupa untuk mempersiapkan diri menjalani program hamil ya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kesehatan prakonsepsi dan perawatan kesehatan perlu dipersiapkan dengan matang sebelum program hamil. Bagi sebagian besar wanita, mempersiapkan tubuh untuk kehamilan mungkin butuh waktu beberapa bulan.

Hal lain yang tak kalah penting adalah menjaga kesehatan suami. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan masalah kesuburan pada pria.


Jenis program hamil

Ada 4 jenis program hamil yang dapat Bunda jalani sesuai kebutuhan. Melansir dari berbagai sumber, berikut 4 jenis program hamil:

1. Program hamil alami

Program hamil alami ini diupayakan dengan berhubungan seks. Tapi, untuk bisa hamil, Ayah dan Bunda perlu berhubungan seks secara rutin dan memerhatikan pola hidup sehat.

Bila tak kunjung hamil, Ayah dan Bunda sebaiknya segera periksa ke dokter. Ayah dapat memeriksakan diri ke dokter andrologi untuk mengetahui kesehatan reproduksi. Sedangkan Bunda bisa periksa ke dokter kandungan.

2. Intrauterine insemination (IUI)

Mengutip Healthline, intrauterine insemination (IUI) atau inseminasi buatan adalah metode perawatan kesuburan ini digunakan untuk mengantarkan sperma langsung ke leher rahim. Prosedur ini dilakukan dengan cara membantu sperma masuk ke dalam rahim pada masa ovulasi.

Kondisi Bunda dapat melakukan IUI

Inseminasi buatan tak boleh sembarangan dilakukan ya, Bunda. Dokter umumnya merekomendasikan teknik ini pada wanita di atas usia 35 tahun yang tidak hamil setelah enam bulan melakukan hubungan seksual tanpa kondom, atau berusia kurang dari 35 tahun tapi tak kunjung hamil setelah satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa kondom.

3. In vitro fertilisation (IVF)

In vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung adalah metode yang melibatkan penggabungan antara sel telur dan sperma untuk membentuk embrio di luar tubuh. Ketika embrio sudah terbentuk, ia akan ditempatkan kembali ke dalam rahim.

Tahapan program hamil dalam bayi tabung

Ada empat tahapan program hamil dalam prosedur bayi tabung, yakni:

  • Tahap pertama: stimulasi untuk menumbuhkan folikel indung telur.
  • Tahap kedua: Ovum Pick Up (OPU) untuk mengambil sel telur wanita pada saat yang tepat.
  • Tahap ketiga: Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) atau Intracytoplasmic Morphological Sperm Injection (IMSI), yaitu sel sperma yang telah dipilih dipertemukan dengan sel telur.
  • Tahap keempat: transfer embrio untuk memasukkan embrio yang telah disiapkan ke dalam rahim.

4. Akupunktur

Tak banyak yang tahu, pasangan suami istri bisa memilih akupunktur untuk program hamil. Dokter spesialis akupunktur, dr. Athia Asparini, Sp.Ak, mengatakan teknik akupunktur juga telah terbukti secara penelitian bisa meningkatkan keberhasilan dalam program hamil.

"Akupunktur juga terbukti secara penelitian dapat meningkatkan success rate terjadinya kehamilan dan meningkatkan keberhasilan kehamilan hingga kehamilan aterm. Bahkan pada penelitian program bayi tabung atau IVF, akupunktur meningkatkan keberhasilan dari 33 persen menjadi 65 persen," ujar Athia dalam Virtual Press Conference bersama Bamed via Zoom, beberapa waktu lalu.

Bunda dapat menjalani akupunktur ini saat menjalani program hamil alami atau bayi tabung. Ayah dan Bunda bisa mengikuti program hamil ini dengan terlebih dulu memeriksakan kesehatan di dokter kandungan dan dokter andrologi. Setelah itu, pasangan suami istri bisa menjalani program hamil ini dengan dokter spesialis akupunktur.

Ilustrasi Program Hamil/ Foto: iStock

Persiapan saat program hamil

Berikut 10 hal penting yang perlu dipersiapkan saat program hamil untuk Ayah dan Bunda:

1. Melakukan hubungan seks secara teratur

Hal penting dalam program hamil alami adalah melakukan hubungan seks secara rutin atau teratur. Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFER, Msc, hubungan seks dilakukan rutin tapa menggunakan kontrasepsi, Bunda.

"Prinsipnya kalau ingin hamil itu melakukan hubungan seksual teratur 2 sampai 4 kali per minggu dan tidak menggunakan kontrasepsi. Apabila rutin melakukan selama setahun, maka 85 persen istri bisa hamil alami," kata Yassin.

Bila selama setahun tak kunjung hamil, Ayah dan Bunda bisa segera periksa ke dokter kandungan ya. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk pasangan suami istri yang ingin punya momongan.

2. Persiapan program hamil: Kenali siklus haid

Bunda perlu memahami siklus haid untuk mengetahui masa subur. Ini menjadi waktu tepat untuk berhubungan seks secara rutin.

Ada beberapa tanda ovulasi atau masa subur yang perlu diketahui, seperti perubahan lendir serviks menjadi tampak tipis dan encer. Beberapa wanita mungkin merasakan nyeri seperti haid saat ovulasi.

Siklus haid wanita

Wanita dengan siklus haid 28 hari cenderung berovulasi pada hari ke-14. Tetapi, ada juga wanita yang memiliki siklus lebih panjang atau lebih pendek.

"Memprediksi ovulasi juga dapat membantu memprediksi waktu terbaik untuk hamil. Jika melakukan hubungan seks jarang, ini memberi tahu kapan kita harus meningkatkan kesempatan untuk hamil," kata Direktur Layanan Infertilitas di Cleveland Clinic, James Goldfarb, MD.

3. Konsumsi asam folat

Asam folat merupakan vitamin B9 larut air. Memenuhi asupan asam folat sangat penting saat mulai program hamil, Bunda.

Manfaat asam folat

Menurut Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Ilham Utama Surya, SpOG, bekerja untuk memperbanyak jumlah sel, serta sebagai enzim metabolisme dan meregulasi genetik. Dalam kehamilan, asam folat berperan dalam pembentukan organ dan tumbuh kembang janin.

"Dalam penelitian, pemberian asam folat dapat menurunkan kadar homosistein dan berakibat menurunkan risiko gangguan pembentukan saraf janin hingga 87 persen," kata Ilham kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Dosis suplemen asam folat

Bunda dapat mengonsumsi asam folat tambahan dari suplemen sebesar 0,4 mg per hari atau 400 mikrogram (mcg) per hari. Suplemen asam folat sudah dapat diminum saat program hamil hingga kehamilan.

"Konsumsi asam folat minimal 1 bulan sebelum hamil (prekonsepsi) hingga 3 bulan pertama kehamilan," ujar Ilham.

4. Menjalani pola hidup sehat

Ilustrasi Pasangan Suami Istri Makan Sehat/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Ayah dan Bunda juga perlu menjalani pola hidup sehat saat program hamil ya. Salah satunya adalah dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.

Makanan sehat untuk program hamil

Penelitian menunjukkan, ada beberapa jenis makanan yang bisa meningkatkan kesuburan. Beberapa di antaranya adalah lemak tak jenuh, biji-bijian, sayuran, dan ikan, meningkatkan kesuburan.

Saat program hamil, Bunda disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks agar kadar insulin di dalam tubuh terjaga. Sebab, kadar insulin yang tinggi disebut dapat menghambat ovulasi.

Aktivitas fisik saat program hamil

Selain asupan makanan, jangan lupa untuk aktif bergerak ya. Lakukanlah aktivitas fisik dengan intensitas yang sedang agar tidak menghambat ovulasi dan memengaruhi produksi hormon progesteron.

5. Berat badan ideal

Bunda perlu memerhatikan berat badan sebelum mulai program hamil ya. Berat badan yang tidak ideal akan memengaruhi kesuburan Ayah dan Bunda.

Mengutip Self, berat badan ideal dapat memengaruhi produksi hormon estrogen yang terkait ovulasi. Saat kelebihan berat badan, Bunda akan menghasilkan terlalu banyak estrogen yang justru bisa mencegah ovulasi teratur.

Sebaliknya, berat badan kurang bisa menghasilkan lebih sedikit estrogen. Hal ini juga dapat menghambat ovulasi normal. Pada beberapa wanita, kekurangan berat badan bahkan dapat menghentikan siklus haid.

Pengaruh berat badan juga bisa memengaruhi kualitas sperma. Obesitas pada pria dikaitkan dengan kadar hormon testosteron yang rendah, kualitas sperma yang terganggu, dan tingkat disfungsi ereksi yang tinggi.

6. Hindari stres saat program hamil

Beberapa penelitian menemukan kaitan tingkat stres pada wanita dengan peluang kehamilan yang lebih rendah, Bunda. Misalnya, wanita dengan kadar alfa-amilase tinggi di air liurnya, membutuhkan waktu 29 persen lebih lama untuk hamil. Alfa-amilase ini merupakan enzim yang menandai stres.

"Tubuh itu cerdas, dia tahu bahwa (periode stres) bukanlah saat yang tepat untuk memiliki bayi," kata Alice Domar, PhD, seorang peneliti infertilitas, dilansir Web MD.

Dampak stres pada kesuburan Ayah dan Bunda

Secara ilmiah, stres berhubungan dengan kesuburan. Stres dapat mengganggu proses ovulasi untuk mendapatkan momongan, Bunda.

Faktor stres ini tak hanya memengaruhi kesuburan wanita, tapi juga pada pria ya. Seorang pria yang mengalami stres cenderung memiliki konsentrasi sperma lebih rendah saat ejakulasi.

7. Lakukan pemeriksaan prakonsepsi

Konsultasi ke Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn

Sebelum merencanakan kehamilan, Ayah dan Bunda sebaiknya konsultasi ke dokter dan menjalani pemeriksaan prakonsepsi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sekitar 60 sampai 90 hari sebelum memulai program hamil.

"Lakukan siklus pemeriksaan ini sebelum mulai mencoba hamil. Jika memiliki masalah medis, bisa ditangani sebelum hamil," ujar Paula Hillard, MD, profesor kebidanan dan kandungan di Universitas Stanford.

Ayah dan Bunda juga perlu aktif bertanya kepada dokter tentang do and don't saat program hamil. Misalnya, tes atau vaksin apa yang dibutuhkan, apa perlu konsumsi vitamin prenatal, atau makanan apa yang perlu dikonsumsi.

Pemeriksaan ke dokter gigi

Periksa gigi dan mulut juga dapat dilakukan sebelum program hamil. Kehamilan bisa meningkatkan peluang Bunda untuk terkena penyakit di gusi hingga berisiko menyebabkan persalinan dini.

8. Hentikan penggunaan alat kontrasepsi

Bunda perlu menghentikan penggunaan alat kontrasepsi saat program hamil ya. Ingat, salah satu hal penting dalam program hamil adalah berhubungan seks tanpa kontrasepsi.

Penggunaan kondom dan KB suntik

Misalnya, tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks atau tidak minum pil KB setelahnya.

Penggunaan KB suntik 3 bulan juga perlu dihentikan beberapa bulan sebelum mulai program hamil. Hormon yang terkandung dalam kontrasepsi ini bisa mengganggu masa subur bila masih ditemukan dalam tubuh.

"Kandungan di KB suntik 3 bulan masih bisa berada dalam siklus tubuh kurang lebih 6 bulan setelah pemakaian dihentikan. Jadi, KB suntik 3 bulan tak mengganggu kesuburan, tapi dapat mengganggu masa subur," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, saat dihubungi HaiBunda belum lama ini.

"Kalau Bunda mau program hamil, sebaiknya evaluasi lagi efek samping penggunaan KB suntik 3 bulan," sambungnya.

9. Menjaga kebersihan area kewanitaan

Kebersihan area kewanitaan dapat memengaruhi kesuburan atau peluang untuk hamil. Bila kebersihan tidak dijaga dengan baik, bakteri bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.

Dikutip dari The Indian Express, infeksi karena kurang menjaga kebersihan dapat menyebarkan bakteri di dalam tubuh dan saluran genital, serta menyebabkan masalah. Infeksi yang muncul di area vagina disebut bakterial vaginosis.

Kondisi bakterial vaginosis termasuk masalah yang dapat memengaruhi peluang hamil, selain endometriosis dan penyakit radang panggul.

10. Menghindari kebiasaan buruk

Selain menjalani pola hidup sehat, pasangan suami istri juga perlu menghindari kebiasaan buruk saat program hamil. Kebiasaan buruk ini sering dikaitkan dengan kualitas sperma dan sel telur.

Kebiasaan buruk yang ganggu kesuburan

Berikut kebiasaan yang perlu dihindari saat program hamil:

- Kebiasaan menaruh ponsel di celana

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility menunjukkan, pria yang menggunakan perangkat ponsel dan meletakkannya dekat dengan testis, akan memiliki kualitas sperma yang buruk.

- Terpapar polusi dan zat bahaya saat program hamil

Kebiasaan lainnya yang perlu dihindari adalah menjauhi paparan polusi dan zat berbahaya, seperti pestisida. Paparan zat berbahaya telah terbukti bisa memengaruhi kesuburan.

- Membatasi asupan kedelai

Ayah juga mungkin perlu membatasi asupan produk kedelai saat program hamil. Sebuah penelitian di Human Reproduction menjelaskan, pria yang makan banyak produk kedelai mungkin memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah daripada pria yang tidak makan produk kedelai.

- Batasi asupan kafein saat program hamil

Saat program hamil, Ayah dan Bunda sebaiknya membatasi asupan kafein ya. Studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Pharmacology menjelaskan, kafein yang terdapat di kopi dapat menghambat kontraksi saluran telur yang diperlukan untuk membawa sel telur ke rahim.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 sumber asam folat alami yang bisa dikonsumsi saat program hamil, dalam video berikut:

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal

Parenting Asri Ediyati

5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Enak, Lembut, dan Sederhana Dibuat

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal

5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Enak, Lembut, dan Sederhana Dibuat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK