kehamilan
15 Rekomendasi Obat Flu untuk Ibu Hamil, Kenali Manfaat hingga Efek Sampingnya
Senin, 25 Jul 2022 20:50 WIB
Obat flu untuk ibu hamil dapat dikonsumsi sebagai pereda gejala sakit, Bunda. Sebelum mengonsumsinya, kenali dulu ya manfaat serta efek samping obat.
Menurut University of Michigan Health System dan sebagian besar dokter kandungan, waktu terbaik untuk menghindari obat-obatan adalah di 12 minggu pertama kehamilan. Dikutip dari Healthline, di usia kehamilan ini, organ vital bayi mulai berkembang.
Ada beberapa obat yang dianggap aman setelah 12 minggu kehamilan. Tapi, untuk memastikan keamanannya, Bunda perlu konsultasi dulu ke dokter ya.
Obat flu untuk ibu hamil tersedia dalam bentuk obat medis dan herbal. Ada obat medis yang aman dikonsumsi selama kehamilan dan tidak membahayakan janin. Tapi, ada pula yang berbahaya karena bisa menyebabkan cacar lahir.
Sama seperti obat medis, obat herbal juga perlu pengawasan medis. Sebab, kelebihan dosis obat herbal bisa berbahaya bagi kandungan.
Rekomendasi obat flu ibu hamil
Obat flu untuk ibu hamil bisa juga didapatkan di apotek atau dari bahan herbal alami. Tapi ingat ya, penggunaan obat termasuk dosisnya, harus dikonsultasikan dulu ke dokter. Bunda enggak boleh menggunakan obat sembarangan selama hamil.
Obat flu untuk ibu hamil yang bisa dibeli di apotek
![]() |
1. Dextromethorphan
Bunda dapat membeli obat yang mengandung dekstrometorfan untuk meredakan gejala flu disertai batuk. Dekstrometorfan bekerja dengan cara menurunkan aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk, Bunda.
Dikutip dari GoodRx Health, studi pada ibu hamil tidak ditemukan hubungan antara penggunaan obat ini dan cacat lahir pada janin. Obat mengandung dextromethorphan umumnya aman dikonsumsi selama kehamilan.
Tapi, hanya beberapa jenis obat yang dikatakan aman untuk janin. Sebelum minum obat mengandung bahan ini, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya.
2. Guaifenesin
Guaifenesin adalah ekspektoran, yakni obat pengencer dahak yang biasanya digunakan untuk meredakan batuk berdahak. Bunda bisa menggunakan obat mengandung bahan ini untuk mengatasi batuk disertai flu.
Obat mengandung guaifenesin bekerja dengan cara mengencerkan lendir di paru-paru, sehingga Bunda lebih mudah untuk batuk. Sejauh ini, penelitian tentang penggunaan guaifenesin selama kehamilan masih terbatas.
Namun, penggunaan obat mengandung guaifenesin sebaiknya dihindari selama trimester pertama. Pada trimester kedua dan ketiga, guaifenesin dapat menjadi pilihan obat flu disertai batuk. Penggunaan serta dosisnya tetap harus dikonsultasikan dulu ke dokter ya, Bunda.
3. Obat flu ibu hamil: paracetamol
Paracetamol merupakan obat yang cukup aman untuk dikonsumsi selama hamil. Dilansir Drugs, obat paracetamol digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang.
Beberapa kondisi yang bisa diobati dengan paracetamol adalah sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, sakit tenggorokan, pilek, flu, dan demam.
Studi tahun 2017 yang diterbitkan di EBioMedicine menekankan bahwa penggunaan paracetamol bisa mencegah sakit parah selama kehamilan. Tetapi konsumsinya harus tepat atau sesuai dosis yang dianjurkan.
Dosis paracetamol untuk ibu hamil yang direkomendasikan para ahli adalah jumlah minimum yang dibutuhkan. Artinya, minum paracetamol tidak boleh melebihi dosis umum yang dianjurkan.
Konsumsi paracetamol tetap harus dikonsultasikan ke dokter selama kehamilan ya, Bunda. Sebab, obat paracetamol yang dikombinasikan dengan beberapa obat lain mungkin berbahaya untuk janin.
"Hati-hati saat membeli obat ini tanpa resep karena paracetamol biasanya dikombinasikan dengan obat lain yang dijual bebas, seperti obat flu atau batuk. Komponen di obat ini mungkin tidak aman untuk kehamilan," kata dokter keluarga Dr Philippa Kaye, dikutip dari Made for Mums.
4. Acetaminophen
Dilansir Web MD, acetaminophen dapat digunakan untuk meredakan gejala pilek dan flu tertentu. Sebenarnya, acetaminophen adalah obat pereda nyeri yang biasanya muncul saat sakit batuk.
Obat mengandung acetaminophen yang cukup aman untuk ibu hamil adalah jenis tylenol. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan obat ini sebagai satu-satunya pereda nyeri yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
5. Obat semprot hidung saline
Obat semprot ini dapat digunakan untuk menjaga jaringan di hidung tetap lembab, meredakan iritasi hidung, dan mengeluarkan lendir.
Sebagian besar semprotan hidung yang mengandung steroid juga aman untuk bumil. Meski begitu, Bunda harus konsultasi dengan dokter terkait merek dan dosis obat.
Hindari obat semprot yang mengandung bahan triamcinolone (Nasacort). Studi menunjukkan, kandungan obat ini dikaitkan dengan kejadian cacat lahir pada bayi.
6. Obat antivirus
Dilansir Mayo Clinic, Bunda hamil yang sakit flu dapat mengonsumsi obat antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamivir (Relenza) atau peramivir (Rapivab). Penggunaan obat harus dengan resep dokter. Sebab, obat ini hanya bisa diberikan bila diagnosis flu sudah dipastikan berdasarkan hasil pemeriksaan.
Penelitian di Clinical Infectious Diseases menunjukkan, obat antivirus bermanfaat untuk mengatasi sakit pada ibu hamil jika dibandingkan dengan potensi risiko efek sampingnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa obat antivirus bisa meringankan penyakit dan mencegah masalah kesehatan serius akibat flu.
Pengobatan dengan obat antivirus ini dapat dimulai sesegera mungkin karena obat ini bekerja paling baik bila dimulai lebih awal, yakni dalam 48 jam setelah gejala muncul.
7. Pseudoephedrine (Sudafed)
Obat mengandung pseudoephedrine (sudafed) bekerja dengan mengatasi hidung tersumbat yang disebabkan infeksi karena sakit flu. Pseudoephedrine adalah dekongestan.
Pseudoephedrine (sudafed) aman digunakan Bumil di trimester ketiga. Obat ini tidak aman saat trimester pertama karena berisiko menyebabkan cacat lahir. Obat mengandung pseudoephedrine (sudafed) juga tidak cocok untuk Bunda yang memiliki riwayat darah tinggi atau penyakit jantung.
8. Chlorpheniramine
Chlorpheniramine adalah jenis antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, dan flu. Gejala-gejala ini termasuk ruam, mata berair, batuk, pilek, dan bersin.
Menurut NHS Inggris, chlorpheniramine dapat digunakan selama kehamilan. Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa obat mengandung chlorpheniramine berbahaya bagi bayi. Namun, obat flu ini memiliki efek samping, seperti mengantuk.
Obat flu untuk ibu hamil yang alami
![]() |
9. Jahe
Jahe dapat digunakan sebagai obat flu alami selama hamil, Bunda. Jahe bekerja dengan cara meningkatkan sirkulasi darah dan melawan bakteri dan virus penyebab infeksi.
"Salah satu pengobatan rumahan India terbaik untuk flu selama kehamilan adalah jahe. Bumbu yang luar biasa ini dikenal karena sifatnya yang menghangatkan," kata pakar Ayurveda, Dr.Swapnil Saxena, Saxena, dilansir Parenting Firstcry.
Selain untuk flu, jahe juga bisa digunakan untuk mengatasi morning sickness lho. Tapi, Bunda perlu memerhatikan dosisnya ya.
American Pregnancy Association (APA) menyatakan, mengonsumsi jahe selama kehamilan harus tetap dikonsultasikan dulu ke dokter dan mengikuti dosis yang dianjurkan. Sebuah studi di University of Maryland Medical Center menjelaskan, dosis umum untuk mengonsumsi jahe selama masa kehamilan yaitu sebanyak 1 gram yang dibagi empat kali sehari (250 mg) mg.
10. Bawang putih
Bawang putih memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antibiotik. Penggunaan bawang putihi selama hamil bisa meredakan gejala flu dan sakit batuk, Bunda.
Selain itu, bawang putih juga memiliki sifat antioksidan yang bisa mempercepat masa pemulihan sakit. Bunda dapat mengonsumsi potongan bawang putih yang dicampur madu dan lemon setidaknya dua hingga tiga kali sehari ya.
11. Cuka sari apel
Cuka sari apel tanpa filterisasi umumnya mengandung campuran ragi dan bakteri yang berfungsi sebagai probiotik. Dalam studi yang diterbitkan dalam Synthetic and Systems Biotechnology tahun 2018 dijelaskan bahwa probiotik dapat menambah kekebalan secara efektif untuk melawan infeksi pernapasan, seperti flu.
Cuka sari apel juga mengandung polifenol, yakni senyawa yang ditemukan dalam makanan nabati yang mengandung antioksidan. Manfaatnya adalah membantu mengurangi gejala pilek dan flu.
Bunda dapat mencampurkan 1-2 sendok makan cuka sari apel dengan air atau teh hitam. Obat ini dapat dikonsumsi 2-3 kali sehari atau dijadikan obat kumur.
12. Air garam
Bunda dapat berkumur air garam untuk mengurangi jumlah lendir dan dahak di tenggorokan saat sakit flu. Studi menunjukkan, air garam dapat membantu mengurangi keparahan infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan flu dan radang tenggorokan.
Studi di International Journal of Preventive Medicine tahun 2013 menemukan bahwa berkumur air garam mungkin lebih efektif untuk mencegah infeksi ulang dibandingkan vaksinasi flu. Berkumur air garam juga mampu meredakan peradangan pada kasus-kasus tertentu.
13. Sup ayam
Sup hangat dapat dikonsumsi untuk menghilangkan flu selama kehamilan, Bunda. Sup ayam mengandung nutrisi dan kaya akan sifat anti-inflamasi.
Bunda dapat membuat sup dengan menggunakan sup ayam tanpa MSG. Selain mengatasi flu, sup hangat juga dapat mengurangi rasa gatal di tenggorokan karena batuk, meredakan hidung tersumbat, dan mengurangi peradangan.
14. Madu
Para ilmuwan di Universitas Oxford menemukan bahwa madu adalah bahan 'superior' yang bisa meredakan gejala pilek, flu, atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya. Peneliti juga mengemuka bahwa madu lebih efektif meredakan flu dibandingkan pengobatan komersial biasa.
Madu memiliki khasiat mampu mengencerkan sekresi lendir di tenggorokan, sehingga dapat meredakan batuk. Meski begitu, Bunda perlu teliti memilih jenis madu untuk obat batuk ya.
"Madu aman dikonsumsi selama kehamilan. Hanya saja, pilih madu yang sudah melewati tahap pasteurisasi," kata pakar nutrisi Keli Hawthorne, MS, RD, LD, melansir dari Baby Center.
15. Air lemon
Lemon kaya akan vitamin C, yakni antioksidan alami yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin C di buah ini juga memiliki sifat antivirus dan antibakteri yang bisa mengatasi flu.
Lemon dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit untuk mencegah dehidrasi, yang dapat terjadi saat Bunda sakit flu. Bunda juga bisa mengonsumsi air lemon untuk meredakan mual saat hamil.
Air lemon dapat disajikan dengan hangat atau mencampur ke makanan untuk mempercepat masa pemulihan. Bunda dapat mencampur dengan madu untuk menambah rasa manis.
Flu pada ibu hamil
![]() |
Flu dapat terjadi selama kehamilan dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Menurut APA, selama kehamilan terjadi perubahan pada sistem kekebalan tubuh, termasuk organ jantung dan paru-paru.
Tekanan tambahan terjadi pada jantung dan paru-paru karena kapasitas paru-paru menurun dan detak jantung meningkat selama kehamilan. Kondisi tersebut membuat sistem kekebalan tubuh ditekan dan membuatnya rentan terhadap sakit flu.
Flu saat hamil dapat menyebabkan pneumonia dan rawat inap. Jadi penting bagi Bunda untuk mencegah flu selama kehamilan. Penelitian menemukan bahwa flu selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Penyebab flu pada ibu hamil
Penyebab flu paling sering pada ibu hamil adalah virus. Virus dapat menginfeksi paru-paru, hidung, dan tenggorokan, sehingga menyebabkan gejala pernapasan seperti pilek.
Bunda bisa terkena flu karena menghirup virus melalui udara atau dengan menyentuh sesuatu yang terpapar virus. Flu dapat menular satu hari sebelum gejala muncul dan lima sampai tujuh hari setelah merasa sakit.
Gejala flu pada ibu hamil
Gejala sakit flu pada ibu hamil biasanya mudah dikenali. Berikut 9 gejala flu pada ibu hamil:
- Batuk kering
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Demam mendadak
- Kelelahan
Cara mengatasi
Bunda yang mengalami flu saat hamil bisa mengonsumsi obat medis atau herbal. Tapi, konsultasikan dulu dosis dan penggunaannya ya.
Saat flu, Bunda harus mencukupi kebutuhan cairan agar tidak dehidrasi. Selain itu, jangan lupa untuk beristirahat dan tetap konsumsi makanan bergizi.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 10 hal yang harus dihindari saat hamil 8 bulan, dalam video berikut:
(ank/pri)
