Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bila Proses IVF Gagal, Cari Tahu Penyebabnya dan Mulai Perbaiki ya Bunda

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Selasa, 01 Nov 2022 18:15 WIB

Doctors visit lovers who need advice on pregnancy and how to prevent it during the new virus epidemic.
Bila Proses IVF Gagal, Cari Tahu Penyebabnya dan Mulai Perbaiki ya Bunda/Foto: Getty Images/iStockphoto/wutwhanfoto

Bunda, memiliki keturunan tentu merupakan harapan hampir setiap pasangan suami istri. Namun pada kenyataannya ada pasutri yang perlu melakukan upya ekstra untuk mendapatkan momongan.

Kini, ada beberapa pilihan untuk Bunda dan Ayah yang kesulitan mendapatkan kehamilan secara alami, salah satunya yang banyak berujung pada keberhasilan adalah program bayi tabung atau IVF.

Namun, sekali lagi rezeki mendapatkan anak tetap berada di tangan Tuhan ya Bunda. Maka itu, ada pula pasangan yang menemukan kegagalan meski sudah berupaya melalui proses bayi tabung.  Lalu, setelah program bayi tabung menemui kegagalan, apaka ada upaya lain selanjutnya yang bisa dilakukan? 

Bila program IVF berujung kegagalan

Salah satu cara yang biasa dilakukan Bunda dan Ayah untuk membantu menghadirkan Si Kecil adalah dengan proses bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization). Namun, upaya IVF mungkin tidak semua menghasilkan kehamilan yang sukses.

Saat IVF mengalami kegagalan, Bunda harus tetap tenang dan ingat bahwa selalu ada pilihan lain untuk itu. Kira-kira apa saja yang bisa dilakukan setelah proses IVF atau bayi tabung gagal ya Bunda?

Penyebab IVF gagal

Sebelumnya, Bunda harus memahami bahwa kemungkinan hamil dengan satu transfer embrio adalah sekitar 40-50 persen dan setelah 3 kali mencoba, mungkin akan meningkat lebih dari 80 persen. Namun, jika semua upaya yang dilakukan gagal, salah satu alasannya disebabkan kualitas embrio yang buruk.

Ada beberapa pasangan yang tidak mencapai tahap transfer embrio dalam siklus IVF. Bahkan jika mereka mencapainya, hasilnya mungkin sama yaitu tidak ada kehamilan. Melansir laman Healthshots.com, terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan kegagalan perawatan IVF.

  • Masalah kualitas telur yang timbul dari obesitas
  • Usia lanjut
  • Endometriosis
  • PCOS
  • Gangguan gaya hidup
  • Masalah kualitas sperma seperti tingkat malformasi ekstrem atau kerusakan DNA akibat obesitas, merokok, atau penyalahgunaan narkoba
  • Lapisan rahim yang buruk karena infeksi masa lalu atau kerusakan pada rahim
  • Kelainan genetik tertentu pada salah satu pasangan yang mengarah ke gamet yang dikompromikan

Selain itu, terkadang juga ad infeksi panggul yang menyebabkan saluran tuba membengkak sehingga tidak memungkinkan terjadinya implantasi.

Apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Jika upaya pertama gagal, Bunda tidak boleh menyerah dan kehilangan harapan. Sebaiknya sebelum melakukan upaya lainnya coba bicarakan dengan dokter kesuburan dan pahami alasan apa yang memicu kegagalan tersebut.

Sehingga dapat memberikan gambaran jelas tentang penyebabnya dan apakah bisa diperbaiki atau tidak. Biasanya dokter akan menyesuaikan apa yang diperlukan untuk upaya berikutnya. Bunda juga harus siap secara mental dan emosional sebelum mengulangi siklus IVF.

Mengelola stres dengan baik merupakan aspek penting saat menjalani IVF karena pasangan mungkin akan cemas dan stress untuk mengantisipasi hasilnya. Ditambah biaya dalam prosedur ini. Bunda dan Ayah harus siap secara finansial dan stabil sebelum menjalani perawatan lainnya.

Mengalami pengulangan siklus perawatan IVF adalah hal biasa. Menurut banyak penelitian, mencoba perawatan IVF hingga 6 kali dapat menghasilkan peningkatan angka kelahiran kumulatif secara bertahap.

Namun, tetap saja harus memiliki pemahaman yang baik tentang siklus yang gagal. Sebab itu penting diketahui sebelum memulai siklus baru. Sebelum melakukan upaya lain, Bunda harus berhati-hati dengan indeks massa tubuh (BMI) dan berat badan karena itu dapat memengaruhi tingkat keberhasilan.

Olahraga teratur dan diet yang baik dapat membuat ibu siap untuk perawatan. Bukan hanya itu, usia juga faktor penting bagi pasangan untuk sebelum memilih teknologi reproduksi berbantuan (ART).

Jika kegagalan IVF disebabkan kualitas telur, pasangan dapat memilih telur donor. Sangat dianjurkan untuk Bunda mengatasi kehilangan terlebih dahulu sebelum mencoba pergi ke siklus lain karena IVF dapat menguras emosi dan fisik. Sehingga seseorang perlu mempersiapkan diri dengan baik sebelum menjalani prosesnya.

Melansir laman Verywellfamily.com, perawatan IVF dapat diubah atau ditingkatkan dengan berbagai teknologi reproduksi berbantuan tambahan. Walaupun berkali-kali mencoba lagi dengan protokol yang sama masuk akal. Namun terkadang, penyesuaian harus dilakukan melalui:

  • Obat yang berbeda
  • Skrining genetik seperti PGD/PGS
  • Imunoterapi
  • Menambahkan ICSI (yang dapat membantu pembuahan sel telur)
  • Penetasan dengan bantuan (yang dapat membantu implantasi)

Klik halaman berikutnya yuk Bunda untuk tahu apa yang harus dihindari setelah upaya IVF gagal.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang serba-serbi bayi tabung dan penyebab kegagalan.

[Gambas:Video Haibunda]



HAL YANG DIHINDARI SETELAH IVF GAGAL

Ilustrasi bayi tabung

Bila Proses IVF Gagal, Cari Tahu Penyebabnya dan Mulai Perbaiki ya Bunda/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Namun, tetap saja harus memiliki pemahaman yang baik tentang siklus yang gagal. Sebab itu penting diketahui sebelum memulai siklus baru. Sebelum melakukan upaya lain, Bunda harus berhati-hati dengan indeks massa tubuh (BMI) dan berat badan karena itu dapat memengaruhi tingkat keberhasilan.

Olahraga teratur dan diet yang baik dapat membuat ibu siap untuk perawatan. Bukan hanya itu, usia juga faktor penting bagi pasangan untuk sebelum memilih teknologi reproduksi berbantuan (ART).

Jika kegagalan IVF disebabkan kualitas telur, pasangan dapat memilih telur donor. Sangat dianjurkan untuk Bunda mengatasi kehilangan terlebih dahulu sebelum mencoba pergi ke siklus lain karena IVF dapat menguras emosi dan fisik. Sehingga seseorang perlu mempersiapkan diri dengan baik sebelum menjalani prosesnya.

Banner Gerakan Janin

Melansir laman Verywellfamily.com, perawatan IVF dapat diubah atau ditingkatkan dengan berbagai teknologi reproduksi berbantuan tambahan. Walaupun berkali-kali mencoba lagi dengan protokol yang sama masuk akal. Namun terkadang, penyesuaian harus dilakukan melalui:

  • Obat yang berbeda
  • Skrining genetik seperti PGD/PGS
  • Imunoterapi
  • Menambahkan ICSI (yang dapat membantu pembuahan sel telur)
  • Penetasan dengan bantuan (yang dapat membantu implantasi)

Yang perlu dihindari setelah program IVF gagal

Setelah upaya IVF gagal, Bunda dan Ayah pasti akan mencoba upaya lainnya. Namun, sebelum melakukan upaya IVF lainnya, ada beberapa hal yang harus dihindari untuk memperbaikinya kali ini.

Hindari terlalu percaya dan bergantung pada internet untuk mengetahui segalanya. Membaca informasi terkait IVF di internet memang hal biasa, tetapi meneliti kehamilan atau terobsesi dengan masalah yang dihadapi dengan terus mencarinya di internet tidak akan banyak membantu.

Tindakan itu hanya akan menambah tingkat stres dan kecemasan lho. Setelah siklus IVF berakhir, Bunda disarankan tetap aktif secara fisik daripada berbaring di tempat tidur. Bahkan, tidak direkomendasikan untuk istirahat total setelah prosedur karena bisa menyebabkan beberapa kompilkasi medis.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda