Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Bulan Adalah Waktu Terbaik Mencoba Hamil setelah Keguguran, Ini Penjelasannya

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Nov 2022 09:20 WIB

Beautiful Asian couple laying and talking together on the bed. Couple relationship concept.
3 Bulan Adalah Waktu Terbaik Mencoba Hamil setelah Keguguran, Ini Penjelasannya /Foto: Getty Images/iStockphoto/golfcphoto

Keguguran memang relatif umum terjadi pada banyak wanita. Namun, rasa kehilangan calon bayi tetap saja akan membuat emosional dan itu hal wajar, Bunda. Setelah seorang wanita mengalami keguguran, hal yang sering dipikirkan adalah tentang kapan kehamilan dapat dicoba kembali.

Melansir laman Todaysparent, pada umumnya dokter mengatakan kepada wanita untuk menunggu tiga bulan sebelum mencoba untuk bayi lagi. Saran itu bukan tanpa alasan, ternyata hamil setelah 3 bulan keguguran cenderung menciptakan kehamilan yang sehat lho. 

“Data kami menunjukkan bahwa wanita yang mencoba hamil dalam waktu tiga bulan setelah keguguran dapat hamil lebih cepat daripada wanita yang menunggu selama tiga bulan atau lebih,” kata Enrique Schisterman, ahli epidemiologi NICHD dan penulis senior di studi, kata dalam sebuah rilis. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology.

Mencoba hamil setelah keguguran 

Melansir laman Healthline, sekitar 10 – 15 persen kehamilan berakhir keguguran pada trimester pertama atau sebelum minggu ke-12 kehamilan. 1 – 5 persen wanita mengalami keguguran di awal trimester kedua antara minggu 13 dan 19.

Selain itu, 50 persen kehamilan berakhir dengan keguguran bahkan terjadi sebelum wanita itu mengetahui dirinya hamil. Keguguran dapat terjadi karena beberapa penyebab.

  • Adanya masalah dengan kromosom bayi (blighted ovum, kehamilan mola, translokasi)
  • Terdapat masalah dengan rahim atau leher rahim (rahim bersepta, jaringan parut, fibroid)
  • Masalah dengan kesehatan ibu (penyakit autoimun, ketidakseimbangan hormon)
  • Ada infeksi (infeksi menular seksual, listeriosis).

Pemulihan tubuh dari keguguran mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu hingga satu bulan atau lebih. Tergantung setiap orang dan jenis keguguran yang dialami. Apakah memerlukan intervensi medis atau tidak, seperti pelebaran dan kuretase untuk membantu mengeluarkan janin.

Waktu terbaik untuk hamil setelah keguguran?

Bunda bisa langsung hamil setelah mengalami keguguran. Bagaimana bisa? Jadi, setelah keguguran, tubuh akan memulai proses kembali ke rutinitas reproduksi yang biasa. Ini berarti wanita akan mengalami ovulasi sebelum mendapatkan menstruasi lagi.

Ovulasi bisa terjadi 2 minggu setelah keguguran lho. Jika Bunda hamil selama ovulasi pertama ini, mungkin akan melihat tanda positif pada tes kehamilan lebih cepat dari yang dikira. Namun, terdapat bebera studi yang mendukung gagasan bahwa kehamilan baiknya terjadi setelah 1 – 3 bulan setelah keguguran.

Studi 2017 mengungkapkan bahwa mungkin kehamilan yang terjadi dalam waktu 3 bulan setelah keguguran akan memiliki hasil yang lebih baik. Risiko yang terjadi akan lebih rendah terjadi dari keguguran berikutnya. Sebab kehamilan sebelumnya bisa 'mempersiapkan' tubuh untuk menerima kehamilan di masa depan.

Klik halaman berikutnya yuk untuk mengetahui lebih lanjut tentang mencoba kehamilan setelah keguguran.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang waktu terbaik kembali berhubungan intim setelah kuretase.

[Gambas:Video Haibunda]



RISIKO KEGUGURAN BERULANG

Ilustrasi suami istri

3 Bulan Adalah Waktu Terbaik Mencoba Hamil setelah Keguguran, Ini Penjelasannya /Foto: Getty Images/iStockphoto/Chainarong Prasertthai

Risiko keguguran berulang

Faktanya jika pernah mengalami keguguran satu kali, risiko keseluruhan mengalami keguguran 20 persen tidak akan meningkat. Namun, sekitar 1 – 100 wanita ada yang mengalami keguguran berulang sampai 2 kali atau lebih berturut-turut.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

  • Masalah pembekuan darah
  • Hormon
  • Gangguan autoimun
  • Gula darah tinggi
  • Sindrom ovarium polikistik
Banner Fokus Rambut Bayi

Jika Bunda mengalami 2 kali keguguran, risiko mengalami keguguran lagi meningkat hingga 28 persen dan setelah tiga kali berturut-turut risikonya semakin meningkat jadi 43 persen.

Maka dari itu, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan Bunda untuk melakukan tes jika mengalami tiga kali atau lebih keguguran berturut-turut.

Apa yang terjadi jika keguguran lagi?

75 persen keguguran berulang terjadi mungkin tidak diketahui penyebabnya karena ada situasi kesehatan tertentu yang dapat menempatkan Bunda pada risiko kehilangan yang lebih besar. Namun, pengobatan untuk penyebab yang mendasarinya dapat membantu agar tetap hamil dengan melakukan tes berikut.

  • Tes darah untuk memeriksa kadar hormon (tiroid, progesteron), gangguan pembekuan darah, atau gangguan autoimun.
  • Tes genetik kariotipe untuk mencari variasi genetik pada salah satu pasangan yang mungkin memengaruhi kromosom saat pembuahan.
  • USG transvaginal atau perut untuk memeriksa rahim, ovarium, dan saluran tuba.
  • Histerosalpingogram, prosedur memvisualisasikan rahim dan saluran tuba di mana rahim disuntik dengan pewarna radioaktif untuk pembacaan sinar-X.
  • Sonohisterogram, prosedur untuk memvisualisasikan rahim dan lapisan dengan rahim disuntik cairan untuk membaca gambar melalui USG transvaginal.
  • Histeroskopi, prosedur yang digunakan untuk memvisualisasikan serviks dan rahim dengan tabung tipis dan terang (histeroskop) dimasukkan ke vagina.
  • Laparoskopi, prosedur yang digunakan untuk memvisualisasikan bagian luar rahim, saluran tuba dan ovarium dengan kamera khusus (endoskopi) dimasukkan ke tubuh melalui sayatan di perut.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda