Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alasan Ibu Hamil Gampang Marah, Waspada Bisa Pengaruhi Perkembangan Janin

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 18 Oct 2022 18:55 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Marah
Alasan Ibu Hamil Gampang Marah, Waspada Bisa Pengaruhi Perkembangan Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Perubahan suasana hati bisa terjadi di sepanjang kehamilan, Bunda. Salah satu yang kerap dialami adalah gampang marah.

Tapi, biasanya perubahan emosi ini lebih sering terjadi di awal kehamilan. Meski ini adalah hal yang wajar, Bunda tetap perlu waspada karena ini bisa menjadi tanda depresi.

Penyebab ibu hamil gampang marah

Diperkirakan 1 dari 7 wanita mengalami perubahan suasana hati atau dipengaruhi kesejahteraan emosionalnya saat hamil. Ini menjadikan perubahan suasana hati sebagai tanda kehamilan yang paling umum dialami ibu hamil atau bumil.

"Beradaptasi dengan kehamilan dapat menyebabkan stres, baik secara fisik ataupun emosional," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Lauren Demosthenes, MD, dilansir Romper.

"Selain itu bisa juga karena kehamilan yang tidak direncanakan (sekitar 50 persen kehamilan tidak direncanakan) atau kehamilan yang direncanakan membuat ibu hamil harus menyesuaikan pada tubuh baru, lalu muncul gejala baru, kemungkinan gangguan tidur, dan banyak lagi."

Faktor hormonal penyebab bumil gampang marah

Banyak penyebab ibu hamil gampang marah. Tapi, penyebab utamanya bisa karena pengaruh hormon, Bunda.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Jessica Shepherd, MD, mengatakan bahwa tubuh bumil akan mengalami perubahan yang signifikan, termasuk pada hormon estrogen dan progesteron. Perubahan hormon ini dapat memicu perubahan suasana hati, seperti mudah marah.

"Kemarahan saat kehamilan merupakan keadaan ketika emosi yang muncul tidak seperti biasanya karena perubahan hormon," ujar Shepherd.

Faktor hormonal ini juga secara tidak langsung bisa menyebabkan amarah Bunda meledak-ledak saat hamil. Misalnya, perubahan hormon menyebabkan morning sickness dan kelelahan berlebih sehingga perasaan Bunda jadi lebih sensitif.

Kemarahan dapat muncul kembali seiring pertumbuhan janin. Bunda bisa gampang marah karena kurang tidur, merasa tidak nyaman karena tekanan di usus dan kandung kemih, serta perubahan suhu tubuh di trimester kedua dan ketiga.

Perubahan suasana hati ini memang wajar, tapi perlu diwaspadai bila sering terjadi di sepanjang kehamilan. Gampang marah saat hamil ternyata bisa memengaruhi janin lho. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 7 penyebab Bunda hamil alami mood swing, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



SERING MARAH SAAT HAMIL BISA BERDAMPAK PADA JANIN

Ilustrasi Ibu Hamil Marah

Alasan Ibu Hamil Gampang Marah, Waspada Bisa Pengaruhi Perkembangan Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Dampak bumil sering marah

Selama hamil, Bunda perlu mengontrol emosi agar tak sering marah ya. Emosi yang meledak-ledak ternyata bisa memengaruhi janin lho.

Penelitian di Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2002 menemukan, wanita hamil yang mengalami tingkat kemarahan tinggi selama trimester kedua akan menyebabkan janinnya lebih aktif dan lebih mungkin mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan.

Selain itu, tingkat hormon kortisol dan adrenalin bumil yang lebih tinggi (bersamaan dengan tingkat dopamin dan serotonin yang rendah) juga dapat tercermin oleh bayi yang mereka kandung.

Banner Vitamin Anak

Dampak sering marah saat hamil pada bayi baru lahir

Dampak sering marah juga bisa memengaruhi bayi setelah lahir, Bunda. Dilaporkan bahwa pola tidur bayi bisa menjadi kacau dan mereka sulit untuk tidur nyenyak.

"Gangguan suasana hati ibu hamil dapat berdampak pada janin, yang juga bisa menyebabkan persalinan prematur dan pertumbuhan janin yang buruk," kata Demosthenes.

Mereka yang mudah dan sering marah saat hamil sebaiknya segera mendapatkan penanganan. Bila tidak ditangani, kondisi ini bisa berlanjut menjadi depresi pascapersalinan.

Melansir dari Parents, menurut para ahli, kemarahan saat hamil ada hubungannya dengan depresi. Mereka yang mudah marah lebih mungkin mengalami depresi di kemudian hari.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda