Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Berhubungan Seks secara Rutin saat Hamil Bisa Mencegah Preeklamsia, Benarkah?

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Selasa, 01 Nov 2022 21:50 WIB

Serba-serbi hubungan seks saat hamil
Berhubungan Seks secara Rutin saat Hamil Bisa Mencegah Preeklamsia, Benarkah? /Foto: iStockPreeklamsia

Preeklamsia merupakan kondisi yang melibatkan darah tinggi dan berpotensi mengancam jiwa selama kehamilan. Jika sebelumnya Bunda tidak pernah memiliki tekanan darah tinggi, tetapi setelah minggu ke-20 kehamilan tekanan darah meningkat lebih tinggi dari 140/90 mmHg, kemungkinan itu adalah preeklamsia.

Melansir laman Webmd, jika Bunda tidak mengobati preeklamsia, kondisi ini bisa berkembang menjadi eklampsia yang membahayakan nyawa ibu dan bayi.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengobati preeklamsia selama kehamilan, salah satunya dengan hubungan seks. Kok bisa ya?Simak penjelasannya yuk Bunda.

Hubungan seks mencegah preeklamsia?

Sekitar 8 persen kehamilan dipengaruhi oleh preeklamsia. Bunda yang memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil, diabetes atau penyakit ginjal, gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis, scleroderma, atau lupus memiliki risiko terkena preeklamsia lebih besar.

Terdapat beberapa tindakan pencegahan yang bisa mengurangi risiko terkena preeklamsia. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga berat badan yang sehat, terlebih sebelum hamil.

Baca Juga : Preeklamsia

Nah, saat hamil Bunda sebaiknya menghindari mengonsumsi terlalu banyak garam, kafein, dan gula untuk membantu menurunkan risiko preeklamsia. 

Melansir laman Romper, sebuah studi tahun 2013 di Journal of Reproductive Immunology menemukan bahwa melakukan hubungan seks sebenarnya memiliki beberapa faktor yang bisa melindungi dari preeklamsia.

Selain itu, ditemukan bahwa Bunda yang memiliki paparan air mani rendah atau melakukan hubungan seks sebelum pembuahan memiliki risiko empat kali terkena preeklamsia jika dibandingkan dengan wanita yang sering berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi.

Klik halaman berikutnya yuk Bunda untuk tahu lebih lanjut mengenai preeklamsia.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang kenali tanda dan pencegahan preeklamsia.

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENGOBATI PREEKLAMSIA

Serba-serbi hubungan seks saat hamil

Berhubungan Seks secara Rutin saat Hamil Bisa Mencegah Preeklamsia, Benarkah? /Foto: iStockphoto

Pengobatan preeklamsia

Tidak ada obat untuk preeklamsia. Namun, untuk mengelolanya bisa dilakukan pemantauan yang rutin guna menilai kesehatan Bunda dan janin. Sering kali dokter akan memilih untuk menginduksi persalinan jika kondisi Bunda memburuk.

Jadi, jika Bunda didiagnosis mengalami preeklamsia, jangan lupa untuk berkonsultasi dan bekerja sama dengan dokter tentang perubahan apa pun yang terjadi pada tubuh selama kehamilan.

Jika mengalami preeklamsia ringan, dokter mungkin akan meminta untuk lebih beristirahat. Dalam beberapa kasus tertentu, Bunda mungkin memerlukan obat-obatan, berisirahat di tempat tidur atau rawat inap, terutama jika mengalami preeklamsia berat.

Banner Gerakan JaninBanner Gerakan Janin/ Foto: HaiBunda / Dwi Rachmi

Hubungan seks bisa menurunkan tekanan darah?

Ya, benar bahwa seks bisa menurunkan tekanan darah lho Bunda. “Berdasarkan pemahaman kami tentang efek yang lebih luas dari seks pada tubuh, ada beberapa bukti bahwa seks dapat membantu menurunkan tekanan darah bagi orang-orang tertentu,” kata dr. Amy Roskin, seorang OB-GYN. Seks juga merupakan olahraga sedang yang terbukti bisa menurunkan tekanan darah dengan memperkuat jantung.

Bicarakanlah segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan kepada dokter karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda sehingga perawatan bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

"Seorang profesional medis mungkin menyarankan untuk tidak melakukan aktivitas seksual yang sering, tergantung pada tingkat risiko Anda dan tingkat keparahan gejala Anda," ujar Roskin.

Sebab dalam beberapa kasus, berhubungan seks dapat memicu kondisi yang lebih buruk untuk preeklamsia. Intinya, seks bisa berdampak lebih sehat, tetapi ada banyak faktor yang berperan di dalamnya.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda