Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Jenis KB yang Cocok untuk Bunda Menyusui

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Senin, 24 Oct 2022 21:50 WIB

Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi KB IUD/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mariakray

Selagi menjadi busui alias ibu menyusui, Bunda memang sebaiknya memiliki waktu jeda hingga bisa untuk hamil lagi. Nah, biasanya pada waktu ini Bunda membutuhkan KB yang cocok untuk Busui.

Memang, menyusui bisa menjadi cara agar tidak hamil. Tapi itu bukan cara yang benar-benar bisa diandalkan karena Bunda tetap bisa hamil jika tidak menggunakan KB.

Jika Bunda memang khawatir akan hamil lagi, maka Bunda harus membicarakannya kepada suami, dan tentunya kepada dokter. Sebab, tidak semua jenis KB cocok untuk ibu menyusui seperti Bunda.

Jenis KB yang cocok untuk busui

Nah, berikut adalah 5 jenis KB yang cocok untuk busui, seperti yang dilansir dari Healthline dan sumber-sumber lainnya untuk Bunda.

1. Pil KB

Pil KB adalah jenis KB yang paling umum. Pil ini mengandung hormon progestin dan banyak dipilih oleh Busui. Sebenarnya, KB ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Hanya saja, Bunda harus meminum pil ini pada waktu yang sama terus menerus.

2. IUD

Intrauterine Devices (IUD) punya tingkat keefektifan hingga 99 persen, dan menjadi KB yang paling efektif. Jenis KB ini dipasang dengan cara memasukkan alat menyerupai huruf ‘T’ ke dalam rahim. IUD bisa bertahan hingga 5 tahun dan aman untuk ibu menyusui.

3. KB Implan

KB implan adalah KB yang bisa Busui pilih dengan tingkat efektivitas yang sama seperti IUD, yaitu 99 persen. KB ini bisa digunakan dengan cara memasukkan implan progestin, yang akan bertahan hingga 3 tahun.

4. Suntik KB

Suntik KB adalah KB dengan jangka waktu yang cukup lama. Dalam prosesnya, Busui akan disuntikkan progestin 6 minggu setelah melahirkan. Suntik akan diulangi setiap 12 minggu alias per 3 bulan. Dengan memilih KB jenis ini, Bunda baru bisa hamil lagi satu tahun kemudian.

Meskipun bisa mencegah hamil, suntik KB bisa menyebabkan efek samping. Maka disarankan tidak menggunakan suntk KB lebih dari 2 tahun.

5. Metode pencegahan lainnya

Selain KB, Bunda juga bisa menggunakan alat kontrasepsi lainnya agar tidak hamil. Salah satu alat kontrasepsi terbaik adalah kondom. Selain bisa mencegah kehamilan, kondom juga mencegah dari Penyakit Menular Seksual (PMS).

Itulah 5 jenis KB yang cocok untuk Busui. Jika Bunda penasaran bagaimana caranya agar bisa menjadikan menyusui sebagai KB alami, simak syarat-syaratnya di halaman selanjutnya ini Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]




SYARAT AGAR MENYUSUI BISA JADI KB ALAMI

Ilustrasi Ibu Menyusui

Ilustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

Tahukah Bunda? Air ASI yang dikeluarkan bisa menjadi KB alami lho. Ini dikenal dengan nama metode amenore laktasi, atau lactational amenorrhea method.

Metode ini adalah jenis KB yang mengandalkan hormon yang ada di tubuh Bunda selama menyusui. Apabila Bunda memenuhi persyaratan, metode ini bisa efektif hingga 98 persen mencegah kehamilan.

Jangan khawatir tentang hoax ya Bunda. Amenore laktasi ada di dalam daftar metode pengendalian kelahiran dari WHO. Memang, seperti apa caranya ya?

Dilansir dari Web MD, jika Si Kecil menyusu, tubuh Bunda mengirim sinyal kepada indung telur atau ovarium untuk berhenti memproduksi sel telur. Nah, sel telur inilah yang jika dibuahi oleh sperma bisa menyebabkan kehamilan. 

Sebaliknya, ketika Bunda berhenti atau mengurangi menyusui, maka saat itulah Bunda akan memulai siklus kesuburan lagi. Bahkan, tanpa amenore laktasi ini, Bunda bisa hamil lagi satu bulan setelah melahirkan.

Banner Posisi Janin Bumil Tidur Miring Kiri

Syarat menerapkan metode amenore laktasi

Hanya saja, untuk menerapkan metode amenore laktasi atau KB alami ini ada beberapa persyaratan yang harus Bunda lakukan. Berbagai persyaratan itu adalah:

1. Si Kecil harus berusia kurang dari 6 bulan

Berikan ASI eksklusif. Tidak apa-apa jika Bunda memberikan asupan lain diluar ASI eksklusif, tapi Bunda harus tetap pada jadwal menyusui Si Kecil.

Jadwal pemberian ASI harus setiap 4 jam pada siang hari, dan setiap 6 jam pada malam hari. Jika tidak, maka metode ini tidak akan berfungsi lagi.

2. Bunda belum mengalami periode menstruasi

Jika metode amenore laktasi ini berhasil, maka Bunda bisa menggunakannya hingga Si Kecil mulai dikenalkan makanan padat atau MPASI. Nah, kalau berbagai faktor tadi sudah mulai berubah, maka sudah saatnya Bunda menggunakan KB yang lain.

Demikian penjelasannya Bunda, semoga bermanfaat ya.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda