Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Dilatasi Serviks dalam Proses Persalinan, Salah Satu Tanda Ingin Melahirkan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 25 Oct 2022 17:50 WIB

Ilustrasi Persalinan
Dilatasi Serviks dalam Proses Persalinan, Salah Satu Tanda Ingin Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Banyak hal terjadi sebelum dan selama proses persalinan, Bunda. Salah satunya adalah tahapan dilatasi serviks atau pelebaran leher rahim.

Dilatasi serviks dapat menjadi salah satu tanda persalinan. Ada beberapa tahap dalam proses persalinan yang terkait dilatasi serviks.

Pengertian dilatasi serviks

Dilatasi serviks adalah kondisi leher rahim yang terbuka saat seorang wanita hamil. Biasanya, proses ini dipantau oleh dokter atau tenaga medis yang akan membantu persalinan.

"Proses pelebaran serviks (dilatasi serviks) adalah salah satu cara tenaga kesehatan melacak kemajuan persalinan seorang wanita," kata Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Carolyn Kay, M.D, dilansir Healthline.

"Jika serviks melebar disertai kontraksi yang teratur dan menyakitkan, maka sedang berlangsung proses persalinan aktif dan waktu melahirkan bayi semakin dekat," sambungnya.

Selama persalinan, serviks Bunda akan terbuka untuk membantu kepala bayi masuk ke dalam vagina. Menurut ulasan di National Institutes of Health (NIH), dilatasi serviks yang lengkap terjadi ketika serviks melebar hingga 10 sentimeter (cm).

Secara fisiologis, serviks berperan penting dalam proses reproduksi dan persalinan. Menjelang akhir kehamilan, serviks akan mengalami penipisan dan pelebaran untuk menampung janin dan memudahkan persalinan.

Faktor yang memengaruhi dilatasi serviks

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecepatan dilatasi serviks, Bunda. Beberapa di antaranya, yakni:

  • Riwayat medis
  • Anatomi panggul Bunda
  • Ukuran janin
  • Posisi janin saat persalinan

Jika anatomi panggul Bunda terlalu sempit atau memiliki anomali anatomi lainnya, maka bisa menyebabkan persalinan lama atau terhenti. Posisi bayi yang sungsang juga dapat menghambat kemampuan serviks untuk melebar dengan sempurna, sehingga mempersulit persalinan.

Ada beberapa fase dalam persalinan yang melibatkan dilatasi serviks. Simak penjelasan lengkap, di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 6 kondisi yang timbul setelah operasi caesar, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TAHAP PERSALINAN DIMULAI DARI DILATASI SERVIKS

Ilustrasi Persalinan

Dilatasi Serviks dalam Proses Persalinan, Salah Satu Tanda Ingin Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Tahap pertama

Tahap pertama ini adalah dimulainya dilatasi serviks. Tahap persalinan ini dibagi menjadi dua bagian, yakni:

1. Tahap laten persalinan

Fase laten persalinan adalah tahap pertama dalam proses melahirkan. Pada tahap ini, kontraksi belum kuat atau terasa mengganggu, Bunda. Di tahap ini, serviks seperti melakukan 'pemanasan' sebelum waktu kelahiran bayi.

Banner Gagal Ginjal Akut

2. Tahap persalinan aktif

Seorang wanita dianggap berada dalam tahap persalinan aktif setelah serviks melebar menjadi sekitar 5 sampai 6 cm. Pada tahap ini, kontraksi mulai terasa lebih lama, lebih kuat, dan jaraknya lebih dekat di setiap kontraksi.

Pelebaran serviks pada tahap ini dapat berkisar dari 0,5 cm hingga 0,7 cm per jam. Seberapa cepat serviks melebar juga akan tergantung pada riwayat Bunda yang pernah melahirkan atau tidak.

Tahap pertama dilatasi serviks ini akan berakhir ketika serviks telah membuka penuh hingga 10 cm dan sepenuhnya jadi menipis.

Tahap kedua

Tahap kedua ini dimulai ketika serviks sepenuhnya sudah melebar hingga 10 cm. Namun, meski dilatasi serviks sudah penuh, bayi mungkin masih memerlukan waktu untuk turun ke jalan lahir.

"Setelah bayi sudah dalam posisinya, ibu dapat mulai mengejan. Tahap kedua ini berakhir setelah bayi dilahirkan," ujar Kay.

Nah, tahap kedua persalinan ini berlangsung dalam waktu yang lama, mulai dari hitungan menit hingga jam. Semuanya akan tergantung dari dorongan Bunda mengejan selama melahirkan.

Tahap ketiga

Proses persalinan belum selesai saat Bunda melahirkan bayi. Di tahap ketiga persalinan, Bunda akan 'melahirkan' plasenta usai mengeluarkan bayi.

"Plasenta dilahirkan dengan cara yang sama seperti bayi, yakni melalui kontraksi. Kontraksi mungkin tidak sekuat yang dibutuhkan untuk mengeluarkan bayi. Dokter akan mengarahkan ibu untuk mengejan dan persalinan plasenta biasanya selesai dengan satu dorongan," ungkap Kay.

Tahap ketiga persalinan ini dapat berlangsung dari 5 sampai 30 menit. Prosesnya bisa menjadi cepat saat Bunda melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Si Kecil.

Tahap keempat

Tahap keempat ini adalah pemulihan pasca persalinan. Setelah bayi dan plasenta lahir, tubuh Bunda perlahan akan pulih.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda