
kehamilan
Ari-ari Bayi Lahir, Haruskah Dikubur atau Lebih Baik Disimpan di Bank Plasenta?
HaiBunda
Minggu, 20 Nov 2022 09:45 WIB

Mengubur ari-ari setelah bayi lahir adalah tradisi yang melekat di sebagian besar masyarakat Indonesia. Percaya atau tidak, ari-ari disebut sebagai saudara kembar atau penjaga bayi yang dilahirkan, Bunda.
Banyak mitos berkembang yang mengaitkan ari-ari dengan kesehatan bayi setelah lahir. Jika ari-ari tidak dikubur dengan benar, bayi dipercaya akan jatuh sakit.
Selain dikubur, ari-ari bayi juga dapat disimpan di bank plasenta atau tali pusat, Bunda. Di Indonesia, ada beberapa bank plasenta yang menerima penyimpanan darah tali pusat atau ari-ari.
Lalu benarkah ari-ari memang harus dikubur atau disimpan setelah bayi lahir?
Essie Laksana dalam buku Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan, Persalinan dan Menyusui menjelaskan, secara medis, kepercayaan mengubur ari-ari tidak ada hubungannya dengan kesehatan, pertumbuhan atau perkembangan bayi. Hanya, secara etika, ari-ari memang sebaiknya tidak dibuang begitu saja.
"Bagaimana pun juga,, ari-ari merupakan bagian dari tubuh bayi. Ini (mengubur) juga menjadi langkah antisipasi agar tidak ada orang yang menyalahgunakan ari-ari dan plasenta untuk berbagai tujuan," tulis Essie.
Fungsi stem cell di ari-ari bayi
Ari-ari atau plasenta ternyata memiliki fungsi khusus, sehingga dapat disimpan di bank plasenta. Dalam plasenta, terdapat stem cell atau sel punca yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif anak saat sakit.
Tak hanya itu, pada ari-ari dan tali pusat juga terdapat jaringan yang dapat dijadikan bahan dasar kosmetik, Bunda.
Tapi, menyimpan ari-ari di bank plasenta enggak murah. Bunda perlu menyiapkan dana jutaan rupiah untuk menggunakan jasa ini.
Dilansir Web MD, bank plasenta atau bank darah tali pusat digunakan untuk menyimpan stem cell yang berpotensi menyelamatkan nyawa di masa depan. Stem cell adalah sel yang belum matang dan dapat menerima bentuk sel lainnya.
Cairan dalam ari-ari mengandung banyak stem cell yang dapat mengobati kanker, penyakit darah seperti anemia, dan beberapa gangguan kekebalan tubuh. Cairan mudah dikumpulkan dan mengandung stem cell 10 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan dari sumsum tulang.
Stem cell dari ari-ari juga cukup aman untuk pengobatan. Selain jarang membawa penyakit menular, hanya separuh kemungkinan sel akan ditolak dalam pengobatan.
Lalu bagaimana proses penyimpanan ari-ari di bank plasenta?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 5 fungsi plasenta untuk perkembangan janin, di video berikut:
PROSES PENYIMPANAN ARI-ARI DI BANK PLASENTA
Ari-ari Bayi Lahir, Haruskah Dikubur atau Lebih Baik Disimpan di Bank Plasenta?/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Proses penyimpanan ari-ari di bank plasenta
Bagian ari-ari yang disimpan di bank plasenta adalah darah tali pusat. Setelah bayi lahir, dokter akan menutup tali pusat dengan menjepitnya di dua tempat dengan jarak sekitar 10 inci. Dokter lalu memotong tali pusat untuk memisahkan ibu dari bayi.
Kemudian, dokter akan memasukkan jarum dan mengumpulkan setidaknya 40 mililiter darah dari tali pusat, Bunda. Darah lalu disegel di dalam kantong dan dikirim ke laboratorium atau bank plasenta untuk proses pengujian dan penyimpanan.
Keseluruhan proses pengumpulan darah ari-ari tidak akan memakan waktu lama. Biasanya dapat dilakukan dalam waktu beberapa menit dan tidak menyakitkan bagi ibu dan bayinya. Dilansir laman Stanford Medicine Children's Health, proses setidaknya harus dilakukan dalam waktu 15 menit setelah kelahiran.
Tidak ada yang yakin berapa lama darah ari-ari akan bertahan. Beberapa ahli percaya darah ini bisa disimpan selama 21 tahun atau lebih.
Proses penyimpanan ari-ari di bank plasenta tidak bisa dilakukan pada semua kelahiran, Bunda. Dalam beberapa kasus, seperti bayi lahir prematur atau bayi kembar berbagi plasenta, dokter tidak mungkin bisa mendapatkan darah yang cukup. Proses ini juga perlu dilakukan dengan hati-hati karena bisa berisiko infeksi.
Keputusan untuk mengubur atau menyimpan ari-ari di bank plasenta ada di tangan Ayah dan Bunda. Ari-ari boleh dikubur atau disimpan di bank plasenta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Adakah Perbedaan Cara Mengubur Ari-ari Bayi Laki-laki dan Perempuan Menurut Islam?

Kehamilan
Hal yang Perlu Diketahui tentang Ari-Ari Bayi, Termasuk Hukum Menguburnya dalam Islam

Kehamilan
9 Fakta Menarik Ari-ari Bayi, Mulai Bentuk hingga Manfaatnya untuk Janin

Kehamilan
Penyimpanan Plasenta Bayi Jadi Tren Baru, Pahami Biaya hingga Prosedurnya

Kehamilan
7 Ucapan yang Bisa Bikin Bumil Down


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda