
kehamilan
7 Larangan Hamil Tua & Risikonya, Ketahui Juga Posisi Seks yang Aman di Trimester 3
HaiBunda
Rabu, 07 Dec 2022 18:08 WIB

Saat hamil tua, ada beberapa larangan yang sebaiknya Bunda ketahui nih, agar tak membahayakan janin di kandungan. Hamil tua dalam hal ini bisa kita artikan sebagai kehamilan trimester tiga ya, Bunda.
Kehamilan sendiri dapat dikatakan sebagai perjalanan yang terbagi menjadi tiga babak. Dari trimester pertama atau biasa orang-orang sebut sebagai hamil muda. Lalu hamil trimester dua, babak di mana para ibu hamil begitu menikmati kehamilannya karena tak lagi mual dan muntah.
Tahap terakhir menuju persalinan adalah hamil trimester tiga, yang mana orang-orang menyebutnya hamil tua. Bicara tentang hamil tua, ada banyak hal yang perlu Bunda ketahui mengenai 'babak terakhir' perjalanan kehamilan menuju persalinan.
Berikut hal-hal yang perlu Bunda ketahui tentang hamil tua. Mulai dari larangan, risiko yang terjadi pada tubuh ibu hamil, hingga posisi seks yang aman.
Apa itu hamil tua?
Hamil tua atau hamil trimester ketiga adalah fase terakhir kehamilan. Itu berlangsung dari minggu 29 hingga 40, atau bulan 7, 8, dan 9. Selama trimester ini, bayi akan tumbuh, berkembang, dan mulai mengubah posisi untuk bersiap-siap dilahirkan.
Setelah mencapai trimester ketiga, biasanya ibu hamil akan lebih banyak berada di rumah. Ini karena hanya punya beberapa minggu lagi, ditambah bagian kehamilan ini bisa menjadi yang paling menantang.
7 Larangan saat hamil tua
Ada beberapa larangan saat hamil tua yang tak boleh diabaikan ibu hamil. Sebab, ada bahaya yang mengintai di baliknya, Bunda. Berikut tujuh larangan tersebut, dikutip dari What to Expect:
1. Traveling
Jika tanggal jatuh tempo kelahiran sudah dekat, disarankan untuk tidak terlalu jauh dari rumah. Plus, beberapa moda transportasi seperti perjalanan udara, biasanya tidak akan memberikan izin terbang setelah sekitar 36 minggu kehamilan (dan mungkin lebih cepat), tergantung pada kebijakan maskapai.
2. Tidur berbaring telentang
Ibu hamil harus menghindari berbaring telentang selama kehamilan, karena seluruh berat rahim dan bayi dapat menekan pembuluh darah yang membawa darah dari tubuh bagian bawah ke jantung, menyebabkan rasa mual dan sesak napas.
3. Berendam air panas dan sauna
Ibu hamil harus menghindari hot tub dan sauna. Atau aktivitas khususnya, apa pun yang menaikkan suhu internal sampai melahirkan nanti. Jika mandi, pertahankan suhu air sekitar 36 hingga 37 derajat Celsius. Lalu, tentu saja, berhati-hatilah agar tidak kehilangan keseimbangan di dalam bak mandi.
4. Berolahraga di cuaca panas
Ibu hamil memang dianjurkan tetap berolahraga selama trimester ketiga, tetapi sebaiknya hindari berolahraga di cuaca panas. Tetaplah di dalam ruangan untuk mengurangi kemungkinan ibu hamil mengalami kepanasan atau dehidrasi.
5. Minum alkohol
Tidak ada jumlah alkohol yang terbukti aman selama kehamilan. Lagipula, minum alkohol sebelum dan saat hamil, sama sekali tidak dianjurkan karena bisa mengganggu kesehatan janin di kandungan.
6. Konsumsi makanan mentah atau setengah matang
Makanan mentah dan kurang matang (terutama unggas, telur, daging, atau ikan) dapat menjadi sarang bakteri penyebab infeksi, jadi jauhkan dari menu selama hamil. Terutama, di trimester tiga, Bunda.
7. Konsumsi susu dan jus yang tidak dipasteurisasi
Mungkin kita jarang menemukan susu atau jus yang tidak dipasteurisasi, tetapi Bunda mungkin menemukan keju tertentu yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi. Keju lunak, seperti Brie, kambing, dan feta memakai susu yang tidak dipasteurisasi. Periksa label untuk memastikan produk dibuat dengan bahan yang dipasteurisasi.
Risiko hamil tua dan cara mengatasinya
Saat hamil tua, gerakan bayi tentu akan menjadi lebih jelas. Sensasi ini seringkali disertai dengan meningkatnya rasa tidak nyaman dan risiko lainnya seperti berikut:
1. Sakit punggung
Hormon kehamilan mengendurkan jaringan ikat yang menahan tulang, terutama di area panggul. Perubahan ini bisa terasa berat di punggung, dan seringkali mengakibatkan ketidaknyamanan selama trimester ketiga kehamilan atau saat hamil tua.
Saat duduk, pilihlah kursi dengan penyangga punggung yang baik. Berolahragalah secara teratur. Kenakan sepatu hak rendah dengan dukungan lengkungan yang baik. Jika mengalami nyeri yang parah atau terus-menerus, hubungi penyedia layanan kesehatan.
2. Sesak napas
Dilansir Mayo Clinic, saat hamil tua mungkin Bunda bisa cepat mudah lelah. Latih postur tubuh yang baik agar paru-paru memiliki lebih banyak ruang untuk mengembang.
3. Maag
Hormon kehamilan mengendurkan katup antara perut dan kerongkongan. Ini dapat menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Untuk mencegah mulas, makanlah dalam porsi kecil namun sering. Selain itu, hindari makanan yang digoreng, buah jeruk, cokelat, dan makanan pedas atau gorengan.
Gangguan lambung memang rentan terjadi saat hamil. Menurut Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, hal ini bahkan bisa terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat gangguan lambung sebelum hamil.
Penyebab penyakit asam lambung "Gastritis" pada ibu hamil, secara umum dapat terjadi karena infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyerang dinding lambung. Dinding lambung akan kehilangan lapisan mukus yang berfungsi melindungi dinding lambung dari iritasi akibat asam lambung.
"Pada kondisi ini, asam lambung tidak keluar dari lambung dan tidak naik ke esofagus. Keluhan yang dirasakan adalah rasa penuh di perut sebelah atas, mual, muntah, nyeri ulu hati yang berkurang Ketika makan, serta perut terasa kembung," ungkap dokter yang praktik di RS Hermina Jatinegara tersebut.
4. Varises, wasir, kaki bengkak
Sirkulasi darah yang meningkat dapat menyebabkan vena kecil berwarna merah keunguan muncul di wajah, leher, dan lengan. Kemerahan biasanya memudar setelah melahirkan.
Bunda mungkin juga melihat pembuluh darah bengkak (varises) di kaki. Varises yang menyakitkan dan gatal di daerah dubur (wasir) juga dapat terjadi.
Untuk meredakan pembengkakan, sering-seringlah berolahraga dan angkat kaki, sertakan banyak serat dalam makanan dan minum banyak cairan. Untuk meredakan wasir, berendamlah dalam bak air hangat.
5. Sering buang air kecil
Saat bayi bergerak lebih dalam ke panggul, Bunda akan merasakan lebih banyak tekanan pada kandung kemih. Bunda mungkin lebih sering buang air kecil. Tekanan ekstra ini juga dapat menyebabkan Bunda mengeluarkan air seni, terutama saat tertawa, batuk, bersin, membungkuk, atau mengangkat.
Jika ini merupakan masalah, pertimbangkan untuk menggunakan panty liner. Jika merasa mengalami kebocoran cairan ketuban, hubungi penyedia layanan kesehatan.
Posisi seks yang aman saat hamil tua
Hubungan seks kerap dianjurkan mulai dari trimester kedua hingga hamil tua menjelang persalinan. Ada beberapa posisi seks yang aman saat hamil tua:
1. Posisi masuk belakang atau doggie style
Posisi satu ini dapat digunakan pada trimester mana pun, tetapi sangat baik untuk akhir kehamilan ketika perut cukup besar untuk menghalangi posisi menghadap ke depan.
Dalam posisi pentrasi dari belakang, Bunda bisa bertumpu pada tangan dan lutut atau berlutut. Bunda juga dapat menggunakan posisi masuk belakang sambil berdiri.
Kenapa aman? Dikutip Very Well Mind, karena penetrasi lebih dangkal pada posisi masuk dari belakang, yang mungkin lebih nyaman. Jika suami merasa gugup untuk melakukan hubungan seksual saat kehamilan berlanjut, posisi seperti masuk dari belakang dapat meredakan ketakutannya.
2. Duduk
Bunda juga dapat mencoba menggunakan kursi saat berhubungan seks saat hamil untuk membantu merasa lebih nyaman. Minta suami duduk di kursi tanpa alas tangan, Bunda juga bisa menggunakan meja atau permukaan kokoh lainnya untuk beristirahat di kala lelah.
Posisi seks kehamilan ini sangat bagus untuk mengontrol kecepatan dan kedalaman penetrasi, dan dapat digunakan selama trimester kehamilan apa pun.
3. Woman on top
Dilansir My Baby Manual, berada di atas suami berarti dapat mengontrol kecepatan dan tingkat penetrasi. Ini juga berarti tidak ada beban yang dibebankan pada ibu hamil atau perutnya. Ini adalah posisi favorit yang mungkin sudah banyak digunakan ibu hamil.
4. Berdampingan
Bunda dan suami berbaring miring saling berhadapan. Bunda mungkin perlu memiringkan diri agar bisa menekuk lutut dan mengistirahatkan kedua kaki di atas pinggulnya. Karena Bunda saling berhadapan, posisi ini dapat memberi semua keintiman posisi misionaris tanpa rasa tidak nyaman saat berbaring telentang.
5. Menyendok atau spooning
Posisi ini sangat mirip dengan posisi berdampingan, tetapi berdua menghadap ke arah yang sama. Berbaring miring ke samping sedikit meringkuk. Pasangan kemudian dapat meringkuk di belakang dan masuk atau penetrasi dari belakang.
Semoga informasi mengenai larangan saat hamil tua ini dapat membantu ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak tanda mau melahirkan di video berikut ini:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
9 Kesalahan saat Hamil Tua yang Sering Dilakukan, Hati-hati Bun!

Kehamilan
7 Posisi Berhubungan Intim saat Hamil 8 Bulan yang Aman, Ketahui Manfaat & Efeknya

Kehamilan
7 Larangan Ibu Hamil di Awal Kehamilan

Kehamilan
Keputihan saat Hamil Tua Makin Banyak, Apakah Normal?

Kehamilan
Alasan di Balik Anjuran Tak Bercinta Ketika Hamil Tua


7 Foto
Kehamilan
7 Artis Tetap Langsing Meski Hamil Tua, Shandy Aulia hingga Raisa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda