Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Persiapan Hamil di Usia 40 Th agar Janin Sehat: Makanan, Posisi Tidur & Olahraga

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 12 Dec 2022 18:35 WIB

Ilustrasi Suami Istri
Persiapan Hamil di Usia 40 Tahun agar Janin Sehat: Makanan, Posisi Tidur & Olahraga/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Usia pasangan suami istri dapat menentukan kehamilan yang sehat. Oleh karena itu, suami istri perlu mempersiapkan kehamilan dengan baik, terutama bila sudah memasuki usia 40 tahunan.

Semakin mendekati usia 40 tahun, peluang Bunda akan semakin menurun untuk bisa hamil. Peluang ini bahkan sudah menurun sejak memasuki usia 35 tahun.

"Peluang hamil di usia 35 tahun ke atas pun lebih rendah dibanding pada wanita yang masih berusia 20 tahunan. Hal ini berkaitan dengan usia produktif wanita yang berkisar antara 20 sampai 35 tahun," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG kepada HaiBunda, Beberapa waktu lalu.

Peluang dan risiko hamil di usia 40-an

Menurut Alex, angka keberhasilan pembuahan pada wanita usia 35 tahun ke atas menjadi lebih kecil karena kualitas sel telur yang berkurang. Artinya, Bunda tetap bisa hamil, namun peluangnya kecil.

Tak hanya itu, wanita hamil di atas 35 tahun juga berisiko tinggi mengalami komplikasi. College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan, sel telur pada wanita yang usianya di atas 35 tahun cenderung memiliki kromosom abnormal.

"Seiring bertambahnya usia, mereka berisiko lebih tinggi mengalami gangguan yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti fibroid rahim dan endometriosis," tulis ACOG dalam laman resminya.

Sekitar 1 dari 4 wanita akan hamil dalam satu siklus haid pada usia 20-an sampai awal 30-an. Sementara memasuki usia 40 tahunan, sekitar 1 dari 10 wanita akan hamil per siklus haidnya.

Usia juga tak hanya memengaruhi sel telur pada wanita, Bunda. Menurut ACOG, kesuburan pria juga akan menurun seiring bertambahnya usia.

Persiapan hamil di usia 40 tahunan

Kehamilan yang sehat tetap bisa dimiliki wanita yang berusia 40 tahunan. Kuncinya adalah persiapan hamil yang matang dan baik.

Melansir dari beberapa sumber, berikut persiapan hamil di usia 40 tahun:

1. Tes prenatal

Tes prenatal dapat dilakukan sebelum dan selama kehamilan. Tes ini dapat menilai risiko cacat lahir atau kelainan genetik tertentu, Bunda.

"Tes skrining dan tes diagnostik prenatal ditawarkan kepada semua wanita hamil dengan atau tanpa riwayat kelainan. Ini adalah pilihan dari pasangan suami istri. Bicaralah dengan dokter kandungan tentang opsi pengujian genetik ini," ujar ACOG.

2. Rutin kontrol ke dokter

Kontrol lebih sering ke dokter diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan Bunda selama program hamil. Kontrol kesehatan juga perlu dilakukan oleh suami.

Bila sudah lama program hamil tidak berhasil, pasangan suami istri dapat kontrol ke dokter spesialis kesuburan. Selain dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ada pula dokter andrologi khusus untuk pria.

Dokter andrologi adalah dokter medis yang khusus menangani masalah reproduksi dan urologi pada pria. Salah satu tugasnya adalah mencari penyebab jumlah sperma rendah hingga mengatasi disfungsi ereksi.

Selain tes prenatal dan kontrol ke dokter, ada beberapa persiapan lain yang juga penting bila Ayah dan Bunda berencana punya momongan di usia 40 tahun. Simak penjelasan lengkap, di halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 6 tes kesehatan pra nikah yang dapat dilakukan calon pengantin untuk persiapan kehamilan, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PERSIAPAN HAMIL USIA 40 TAHUN: POLA MAKAN SEHAT & OLAHRAGA

Ilustrasi Suami Istri

Persiapan Hamil di Usia 40 Tahun agar Janin Sehat: Makanan, Posisi Tidur & Olahraga/ Foto: Getty Images/iStockphoto

3. Menjaga berat badan ideal

Menjaga berat badan ideal penting untuk program hamil di semua usia. Dikutip dari Self, berat badan ideal dapat memengaruhi produksi hormon estrogen yang terkait ovulasi, Bunda.

Saat kelebihan berat badan, wanita akan menghasilkan terlalu banyak estrogen yang bisa mencegah ovulasi teratur. Sebaliknya, berat badan yang kurang ideal dapat menghasilkan sedikit estrogen yang bisa menghambat ovulasi.

Pengaruh berat badan juga bisa memengaruhi kualitas sperma Ayah lho. Obesitas pada pria dikaitkan dengan kadar hormon testosteron yang rendah, kualitas sperma yang terganggu, dan tingkat disfungsi ereksi yang tinggi.

Banner Ciri ASI Basi

4. Pola makan sehat

Menerapkan pola makan sehat sangat penting dalam program hamil. Bila perlu, Ayah dan Bunda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi dalam persiapan hamil di usia 40 tahun.

Secara umum, pola makan sehat untuk program hamil adalah memperbanyak konsumsi protein dan membatasi karbohidrat. Ayah dan Bunda juga perlu menghindari makanan manis.

Pola makan sehat ini juga terdiri dari konsumsi asam folat dan zat besi saat program hamil. Asam folat berperan dalam pembentukan organ dan tumbuh kembang janin. Beberapa makanan sumber asam folat adalah sayuran hijau, telur, jeruk, dan kacang-kacangan.

Sama halnya dengan asam folat, zat besi juga bermanfaat untuk program hamil. Zat besi dapat mencegah anemia dan meminimalkan risiko persalinan prematur saat hamil. Sumber makanan mengandung zat besi di antaranya daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan.

Selain dari makanan, suplementasi asam folat dan zat besi mungkin dibutuhkan. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dosis suplemen yang dibutuhkan untuk persiapan hamil di usia 40 tahun.

5. Olahraga

Selama program hamil, Bunda perlu aktif bergerak dengan melakukan olahraga. Hal ini juga direkomendasikan ACOG bagi wanita yang sedang promil atau sudah hamil.

Olahraga membuat kerja jantung menjadi lebih baik karena dapat memompa hingga 50 persen lebih banyak darah untuk mensuplai Bunda dan bayi nantinya. Olahraga juga dapat mengurangi stres dan menjaga berat badan tetap ideal.

Ada beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan selama persiapan hamil, seperti jalan sehat, lari, yoga, pilates, dan berenang. Olahraga seperti jalan sehat dapat dilakukan sebagai rutinitas harian.

6. Posisi tidur yang nyaman

Beberapa orang percaya bahwa posisi tidur bisa memengaruhi keberhasilan program hamil. Sebenarnya, tidak ada posisi tidur khusus yang bisa memengaruhi kesuburan.

Tapi, posisi tidur yang nyaman dibutuhkan untuk meningkatkan peluang hamil. Saat tidur dengan posisi nyaman, Bunda bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.

Menurut American Society for Reproductive Medicine, wanita dengan kualitas tidur yang rendah memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang cukup istirahat.

Dilansir Very Well Family, kekurangan tidur dalam jangka waktu lama juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh dan meningkatkan risiko mengidap obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskuler. Semua risiko itu dapat berhubungan dengan kesuburan.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda