
kehamilan
9 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi, Termasuk Kafein Berlebihan
HaiBunda
Senin, 06 Feb 2023 12:40 WIB

Keguguran biasanya terjadi di awal kehamilan namun bisa juga terjadi di sepanjang usia kehamilan. Penyebab keguguran yang paling sering terjadi di awal kehamilan biasanya karena kelainan kromosom. Namun, ada beberapa penyebab lainnya yang Bunda perlu ketahui.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 15 hingga 20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Untuk itu, Michael Lu, M.D., profesor kebidanan dan ginekologi di University of California, Los Angeles, menyarankan ibu hamil untuk mengecek detak jantung pada pemeriksaan USG.
Pada usia kehamilan minggu keenam atau ketujuh, peluang mengalami keguguran turun hingga kurang dari 5Â persen, berapa pun usia bumil dilansir Parents.
Penyebab keguguran yang paling sering terjadiÂ
Melansir laman Tommys, apabila keguguran terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, yang dikenal dengan kehamilan dini biasanya disebabkan kelainan kromosom pada bayi. Kromosom ini merupakan blok DNA, yang berisi instruksi untuk perkembangan bayi. Namun, saat kehamilan kromosom ini dapat terlalu banyak atau tidak cukup. Inilah yang membuat janin tidak dapat berkembang dengan baik.
Masalah plasenta juga dapat menyebabkan keguguran. Plasenta ini yang membantu bayi tumbuh dan berkembang. Plasenta melekat pada lapisan rahim dan terhubung ke janin melalui tali pusat.
Bagaimana dengan keguguran berulang? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keguguran berulang. Keguguran berulang didefinisikan kehilangan kehamilan 3 kali atau lebih secara berturut-turut. Namun keguguran juga dapat terjadi antara 14 dan 24 minggu kehamilan.
Berikut beberapa penyebab keguguran yang paling sering terjadi atau meningkatkan risiko keguguran:
1. Faktor genetik
Penyebab keguguran berulang umumnya faktor genetik. Jika salah satu pasangan memiliki kelainan pada salah satu kromosomnya dapat menyebabkan keguguran berulang. Pasangannya mungkin tidak menyadari kelainan ini. Ini terjadi pada sekitar 2–5 persen kasus.
2. Usia
Risiko keguguran memang meningkat seiring bertambahnya usia. Sebuah studi medis menunjukkan bahwa risiko keguguran adalah 8,9Â persen untuk wanita berusia 20-24 tahun dan meningkat menjadi 74,7Â persen pada wanita berusia 45 tahun.
Penyebabnya, jumlah dan kualitas telur yang semakin menurun seiring bertambahnya usia sehingga Bunda juga butuh waktu lebih lama untuk hamil.
Usia Ayah pun meningkatkan risiko keguguran karena kelainan kromosom pada sperma lebih sering ditemukan seiring bertambahnya usia pria.
Risiko keguguran paling tinggi di antara pasangan di mana wanita berusia 35 tahun atau lebih dan pria berusia 40 tahun atau lebih.
3. Serviks lemah
Keguguran yang terjadi antara usia kehamilan 14 hingga 23 minggu bisa disebabkan serviks yang lemah. Sayangnya, penyebab ini sulit didiagnosis saat wanita sedang tidak hamil. Bunda bisa dicurigai mengalami serviks lemak jika air ketuban pecah di awal kehamilan atau jika leher rahim terbuka tanpa ada rasa sakit pada keguguran sebelumnya.
4. Bentuk rahim
Belum diketahui seberapa besar rahim yang berbentuk tidak normal berkontribusi pada keguguran berulang atau keguguran yang terlambat. Tetapi fibroid dan polip yang signifikan berhubungan dengan keguguran berulang.
![]() |
5. Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan jangka panjang dapat meningkatkan risiko keguguran pada trimester kedua. Terutama jika kondisi tersebut tidak terkontrol dengan baik. Kondisi kesehatan yang dimaksud antara lain:
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Lupus
- Penyakit ginjal
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
- Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
6. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik adalah saat ovarium tidak selalu melepaskan sel telur saat siklus menstruasi (awal periode ke awal berikutnya). Ovarium bisa menjadi lebih besar dari biasanya.
Sindrom ovarium polikistik terkait dengan perubahan hormonal pada ovarium dan dapat menyebabkan masalah kehamilan.
7. Obat-obatan
Obat-obatan ada yang dianggap tidak aman selama kehamilan. Sebaiknya tanyakan kepada dokter, bidan, apoteker, atau dokter gigi tentang obat apa pun yang diminum.
- Obat-obatan yang meningkatkan risiko keguguran antara lain:
- Misoprostol – digunakan untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis
- Retinoid – digunakan untuk eksim dan jerawat
- Methotrexate – digunakan untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) – seperti ibuprofen, yang digunakan untuk nyeri dan pembengkakan.
8. Keracunan makanan
Keracunan makanan yang disebabkan makanan yang mengandung bakteri, virus atau parasit dapat menyebabkan keguguran. Misalnya makanan yang mengandung listeria. Ini adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi yang disebut listeriosis.
Listeriosis jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan keguguran, membahayakan bayi selama kehamilan atau menyebabkan penyakit parah pada bayi baru lahir.
9. Kafein yang berlebihan
Pada studi tahun 2008, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi 200 miligram atau lebih kafein setiap hari (sekitar dua cangkir kopi biasa atau lima kaleng soda berkafein 12 ons) berisiko keguguran dua kali lipat.
Dan studi tahun 2020 yang lebih baru di BMC Kehamilan dan Persalinan memang menemukan hubungan antara peningkatan perdarahan pada awal kehamilan dan konsumsi kafein.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 3 buah yang bisa membahayakan janin:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Konsumsi Asetaminofen saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak ADHD? Simak Ketentuannya Bun

Kehamilan
Membaca Surat Maryam saat Hamil, Ini Dia Manfaatnya untuk Kehamilan & Promil

Kehamilan
4 Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil 5 Bulan, Ketahui juga Penyebab Bun

Kehamilan
Gerakan Janin yang Tidak Normal, Apakah Termasuk Gerakannya yang Berkurang?

Kehamilan
4 Penyebab Ibu Hamil Alami Pendarahan setelah Berhubungan Seks


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Sylvia Fully Hamil Anak Ketiga, Semakin Cantik dan Happy Nih!
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda