Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Waktu Terbaik Ajukan Cuti Melahirkan untuk Mempersiapkan Persalinan

vania dinda   |   HaiBunda

Kamis, 06 Apr 2023 07:10 WIB

5 Cara Mengatasi Rasa Bersalah Tinggalkan Bayi Kerja Saat Cuti Melahirkan Habis
Waktu Terbaik Ajukan Cuti Melahirkan untuk Mempersiapkan Persalinan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Memilih waktu yang terbaik untuk memulai cuti melahirkan bisa menjadi keputusan yang sulit, terutama jika Bunda mengalami gejala kehamilan yang cukup sulit, apalagi jika Bunda bekerja dalam pekerjaan yang menuntut fisik.

Untuk membantu Bunda mengambil keputusan kapan waktu yang tepat untuk mengambil cuti, ada beberapa saran tentang apa yang harus dipikirkan ketika memilih tanggal cuti.

Dikutip dari Verywell Family, biasanya cuti melahirkan mengacu pada waktu Bunda berhenti bekerja setelah melahirkan Si Kecil. Cuti melahirkan biasanya dibuat dari berbagai tunjangan perusahaan yang mencakup cuti sakit, waktu libur, dan waktu cuti keluarga yang tidak dibayar.

Waktu terbaik ajukan cuti melahirkan 

Umumnya, sebagian besar perusahaan meminta Bunda untuk menggunakan cuti sakit, hari libur, dan waktu liburan Bunda untuk cuti melahirkan. Beberapa perusahaan bahkan akan meminta Bunda untuk memanfaatkan hari-hari tersebut sebelum menggunakan cuti jangka pendek.

Seperti yang dikutip dari Bounty, Bunda dapat memulai cuti melahirkan biasanya dari 11 minggu sebelum tanggal perkiraan lahir.

Namun, bahkan jika Bunda memutuskan untuk bekerja sampai tanggal perkiraan lahir, mungkin Bunda akhirnya mengambil cuti karena penyakit terkait kehamilan selama bulan terakhir kehamilan Bunda, jadi cuti bisa akan dimulai dari saat itu.

Begitu juga, jika Bunda melahirkan lebih awal atau secara prematur, cuti hamil Bunda bisa dimulai sejak tanggal tersebut. Mengambil cuti satu atau dua minggu sebelum tanggal perkiraan lahir Bunda, bertujuan untuk menghindari stres saat melahirkan di tempat kerja dan memastikan kedatangan Si Kecil dengan aman dan terencana.

Kehamilan di setiap orang berbeda. Namun, jika Bunda memilih untuk tetap bekerja, bisa saja Bunda merasakan gejala seperti kurang tidur, sakit punggung dan mulas yang berkelanjutan. Sehingga Bunda mungkin tidak punya pilihan lain selain memulai cuti hamil lebih awal dan mencoba bersantai sekaligus mengobati gejalanya.

Mama's Choice Daily Protection Face Moisturizer 30 mlMama's Choice Daily Protection Face Moisturizer 30 ml/ Foto: Lazada

Selain itu, perjalanan ke tempat kerja juga bisa cukup membuat Bunda stres, ketika berada di transportasi umum atau kendaraan pribadi yang memakan waktu berjam-jam diperjalanan. Stres yang Bunda rasakan ini dapat menambah beban Bunda terhadap masalah lain yang sedang dipikirkan, belum lagi melelahkan.

Untuk itu, jika pekerjaan Bunda memakan waktu dari perjalanan jauh yang tidak dapat dihindari, Bunda mungkin terpikirkan untuk mengambil cuti lebih awal. Selain perjalanan ke tempat kerja, tuntutan pekerjaan yang sangat menguras fisik atau emosional, membuat Bunda merasa sulit untuk terus bekerja hingga mendekati tanggal perkiraan lahir, sehingga Bunda bisa memilih untuk mengambil cuti lebih awal.

Mungkin Bunda lebih memilih untuk mengambil cuti lebih awal agar bisa berfokus pada persiapan untuk Si Kecil. Namun, jika Bunda sudah menyelesaikan semuanya dan mulai berpikir benar-benar bosan dengan cuti melahirkan di minggu-minggu sebelum melahirkan, maka Bunda mungkin ingin kembali bekerja sebelum tanggal perkiraan lahir.

Akan tetapi, sebaiknya Bunda menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan teman dan keluarga lain tentang pengalaman cuti melahirkan mereka, terutama jika mereka bekerja dalam profesi yang sama dengan Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga video tentang style baju kerja saat hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



WAKTU TERBAIK AJUKAN CUTI MELAHIRKAN UNTUK MEMPERSIAPKAN PERSALINAN

5 Cara Mengatasi Rasa Bersalah Tinggalkan Bayi Kerja Saat Cuti Melahirkan Habis

Waktu Terbaik Ajukan Cuti Melahirkan untuk Mempersiapkan Persalinan/Foto: Getty Images/iStockphoto/paulaphoto

Langkah-langkah merencanakan cuti melahirkan

Saat Bunda mulai mempersiapkan rencana cuti melahirkan, Bunda pasti ingin menyusun rencana yang dapat membantu rekan kerja Bunda memahami alur kerja saat Bunda cuti.

Berikut adalah langkah-langkah yang harus Bunda ambil saat menyusun rencana cuti melahirkan.

1. Mulailah dengan berbicara pada atasan

Bunda perlu memberi tahu atasan sesegera mungkin bahwa Bunda sedang hamil, bahkan sebelum Bunda memberi tahu orang lain di tempat kerja. Setelah itu, Bunda jelaskan bahwa Bunda berencana untuk mengambil cuti melahirkan. 

Namun, pastikan bahwa Bunda adalah karyawan yang berkomitmen dan yakinkan atasan Bunda bahwa Bunda akan merencanakan cuti yang komprehensif sehingga segala sesuatunya tetap berjalan lancar bahkan saat Bunda sedang tidak ada. Obrolan ini harus menjadi topik yang pertama dari banyaknya obrolan lainnya tentang menyusun rincian rencana cuti melahirkan.

Banner THRBanner THR/ Foto: HaiBunda/ Dwi Rachmi

2. Diskusikan pada rekan kerja yang pernah mengambil cuti melahirkan

Sebelum Bunda menuliskan rencana cuti, bicarakan dengan rekan kerja di kantor yang pernah melakukan cuti sebelumnya. Mereka mungkin dapat memberi saran pada Bunda tentang hal-hal yang mereka pernah lakukan.

Hal ini sangat penting, apalagi jika tidak ada pedoman tentang cuti melahirkan dari perusahaan. Sehingga Bunda mungkin perlu menanyakan terkait persyaratan cuti melahirkan pada rekan kerja Bunda.

3. Atur pembagian tugas kantor

Pertama, Bunda harus menentukan berapa lama waktu yang ingin digunaka untuk cuti. Pertimbangkan juga seberapa banyak waktu yang Bunda butuhkan saat sudah kembali bekerja selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan.

Selanjutnya adalah menyiapkan daftar tanggung jawab inti pekerjaan Bunda. Kemudian bagikan tugas-tugasnya pada rekan kerja yang akan Bunda serahkan tanggung jawab Bunda padanya dan menggantikan pekerjaan Bunda selama mengambil cuti melahirkan.

4. Tetap berkomunikasi dengan rekan kerja

Meskipun Bunda sedang cuti melahirkan, Bunda mungkin perlu untuk tetap menghubungi rekan kerja. Dengan melakukan hal itu, Bunda akan memberikan rasa nyaman dan aman pada rekan kerja Bunda.

Sehingga mereka akan tahu bahwa jika mereka memiliki pertanyaan yang ingin ditanyakan, Bunda dapat menjawabnya. Pertimbangkan untuk menghubungi kantor seminggu sekali baik melalui percakapan telepon singkat atau pesan biasa.

5. Mencari pengasuh/babysitter

Meskipun Bunda mengambil cuti melahirkan, Si Kecil akan tetap membutuhkan perawatan intens yang cukup lama, bahkan melebihi dari waktu cuti Bunda. Untuk itu, Bunda bisa mencari pengasuh untuk merawat Si Kecil ketika Bunda sudah kembali bekerja.

6. Pikirkan saat Bunda sudah bisa kembali bekerja

Ketika Bunda telah selesai dengan cuti melahirkan dan bisa kembali lagi bekerja, ada beberapa hal yang perlu Bunda pertimbangkan.

"Jika Anda akan kembali ke pekerjaan Anda setelah cuti, transisi ini juga harus didiskusikan," saran Dr. Emily Guarnotta, seorang psikolog klinis di New York yang berspesialisasi dalam merawat orang tua baru.

"Misalnya, apakah jam kerja akan sama atau akankah berubah? Apakah Anda akan bertransisi kembali secara perlahan? Bisakah Anda bekerja dari rumah dalam kasus-kasus tertentu? Bagaimana cara menangani jeda menyusui dan memompa dan di mana Anda dapat pergi memompa secara pribadi?" lanjutnya.

Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan bagaimana hal ini akan ditangani, termasuk mengadakan pertemuan pembekalan sebelum tanggal selesai cuti melahirkan Bunda. 

Langkah-langkah ini bisa sangat bermanfaat bagi Bunda yang ingin berencana mengajukan cuti melahirkan. Oleh karena itu, Bunda bisa memulai perencanaan lebih awal hingga waktu di mana Bunda sudah mentap mengambil cuti.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda