KEHAMILAN
Berbahayakah Janin Aktif Bergerak Terus? Penyebab & Ciri Gerakan Tidak Normal
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 22 Feb 2023 10:40 WIBJanin aktif bergerak bisa menjadi salah satu tanda kehamilan sehat. Lalu berbahayakah bila janin aktif bergerak terus ya, Bunda?
Gerakan janin biasanya pertama kali terasa saat kehamilan masuk usia 16 minggu. Namun, menurut American Pregnancy Association (APA), beberapa ibu hamil atau bumil mungkin sudah dapat merasakan gerakan janin paling cepat di usia kehamilan 13 sampai 16 minggu.
Tapi, bumil yang pertama kali hamil kemungkinan tidak akan merasakan gerakan janin lebih cepat. Mereka umumnya tidak merasakan gerakan hingga usia kehamilan 18 sampai 20 minggu.
Hal yang sama juga diungkapkan Jennifer Keller, M.D., asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di George Washington University di Washington, D.C. Menurut Keller, bumil yang hamil anak pertama biasanya merasakan gerakan janin sekitar usia kehamilan 20 minggu.
"Kebanyakan wanita pada kehamilan pertamanya mulai merasakan bayi bergerak sekitar 20 minggu," ujar Keller, dilansir Parents
Janin aktif bergerak terus
Janin yang aktif bergerak dapat menandakan bahwa mereka baik-baik saja. Menurut Dokter Anak, Mia Armstrong, MD, janin seringkali aktif pada waktu-waktu tertentu, seperti saat Bunda tidak melakukan aktivitas apa pun. Sebaliknya, janin kemungkinan lebih minim bergerak saat Bundanya juga aktif bergerak.
Tapi, setiap kehamilan itu berbeda ya, Bunda. Tidak ada jumlah gerakan pasti yang harus Bunda rasakan saat bayi menendang.
"Semua kehamilan dan bayi itu berbeda. Tetapi dalam kebanyakan kasus, bayi yang aktif adalah bayi yang sehat," kata Armstrong, dilansir Healthline.
Sementara dikutip dari Topline MD, beberapa janin memang bisa menjadi lebih aktif dari yang lain. Aktivitas di dalam rahim adalah hal normal dan banyaknya aktivitas yang terjadi akan bervariasi dari kehamilan ke kehamilan lainnya. Namun, secara realistis, tidak ada penjelasan ilmiah yang membuat janin yang satu lebih bergerak aktif dari yang lain.
Penyebab janin aktif bergerak
Ada beberapa kemungkinan penyebab janin aktif bergerak di dalam kandungan. Berikut 5 pernyebabnya:
1. Bayi sedang 'berolahraga'
Janin yang tumbuh dan berkembang dalam rahim juga membutuhkan 'olahraga', dalam hal ini berupa gerakan. Penelitian menunjukkan, gerakan yang sering dilakukan janin itu sebenarnya penting untuk perkembangan tulang, persendian, dan otot bayi.
2. Bayi sedang tumbuh
Bumil mungkin merasakan janin terlalu sering bergerak, terutama di akhir kehamilan. Ini biasanya terjadi karena saat bayi tumbuh, ruang geraknya terbatas.
Namun, tidak semua bumil merasakan gerakan yang sering. Ada pula yang merasakan pergerakan janin yang lebih sedikit di akhir kehamilan.
3. Bunda baru saja makan
Bayi biasanya menjadi lebih aktif setelah ibunya makan dengan kenyang. Gerakan janin ini terasa karena ruang geraknya menjadi lebih sedikit.
4. Bunda baru pertama kali hamil
Bunda yang baru pertama kali hamil biasanya mulai merasakan gerakan di usia kehamilan 20 minggu. Saat janin tumbuh di waktu ini, ia mulai menjadi aktif melakukan gerakan dari biasanya.
5. Janin merespons suara dari luar
Bicara dan mendengarkan musik ke janin bisa membuatnya aktif bergerak. Pendengaran janin mulai berkembang sekitar minggu ke-16. Pada minggu ke-22, kemungkinan besar Si Kecil sudah dapat mendengar suara dari luar rahim.
Salah satu cara merespons suara ini dengan bergerak, bisa dengan memutar kepala atau menggeliat saat refleks kaget muncul.
Gerakan tidak normal janin
Rata-rata janin menendang atau melakukan gerakan kira-kira 10 kali dalam satu jam. Sejak mulai merasakan gerakan ini, Bunda disarankan untuk memantau dengan menghitung.
Salah satu yang perlu dikhawatirkan adalah ketika janin berhenti bergerak atau intensitas gerakannya menurun. Bila gerakan janin berkurang, ini bisa menandakan komplikasi kehamilan.
Dalam studi Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavic tahun 2020 ditemukan, gerakan janin yang berkurang menunjukkan hasil neonatal yang buruk (terutama lahir mati) berkisar antara 6,2 persen hingga 18,4 persen pada kelompok yang berbeda.
Komplikasi lain yang berhubungan dengan menurunnya gerakan janin adalah masalah plasenta atau terlilit tali pusat.
"Intinya, jika tidak bisa merasakan gerakan janin setelah usia 22 minggu kehamilan atau jika mengalami penurunan gerakan janin setiap saat di trimester ketiga, seger konsultasi ke dokter," ujar Armstrong.
Dokter mungkin akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait jumlah gerakan janin, seperti tes nonstress dan pemeriksaan USG tiga dimensi. Untuk mendapatkan kehamilan yang sehat, Bunda bisa menambahkan konsumsi vitamin prenatal ya. Bunda mau beli produk ini? Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga 7 aktivitas yang ternyata tidak disukai oleh janin, dalam video berikut:
(ank/rap)