Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Amankah Ibu Hamil Puasa Tanpa Sahur? Pahami Risikonya Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Rabu, 29 Mar 2023 21:20 WIB

Ilustrasi Muslim Hamil
Amankah Ibu Hamil Puasa Tanpa Sahur? Pahami Risikonya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Ketika melewatkan sahur tapi ingin tetap puasa, amankah dilakukan ibu hamil? Jika Bunda tetap ingin puasa tanpa sahur pahami risikonya dulu ya.

Puasa Ramadan memang wajib bagi umat muslim. Namun untuk ibu hamil, puasa bisa membawa risiko yang lebih tinggi terhadap kesehatannya dan bayi dalam kandungan.

Jika seorang ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, Bunda harus memastikan tetap sehat dan bayinya tidak terpengaruh. Tidak sahur bisa meningkatkan risiko mengalami dehidrasi dan kelaparan selama puasa.

Hal tersebut tentu bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti pusing, lemas, sakit kepala, bahkan pingsan. Selain itu, jika ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup maka akan berdampak pada kesehatan bayi dalam kandungan.

"Selama kehamilan, kebutuhan energi dan nutrisi lebih tinggi. Aliran yang cukup konstan dari keduanya diperlukan untuk menjaga bayi berkembang sambil membantu Anda lebih berenergi dan sehat. Jika berpuasa (apalagi tanpa sahur), kemungkinan besar tidak akan dapat memenuhi kebutuhan kalori atau protein sehingga tak memenuhi kebutuhan nutrisi Anda,” jelas Ryann Kipping, RDN, pendiri aplikasi The Prenatal Nutrition Library, dilansir dari Verywell Family.

Amankah ibu hamil puasa tanpa sahur?

Berdasarkan hukum Islam, Bunda yang sedang hamil dan menyusui pun diperbolehkan tidak berpuasa Ramadan. Bunda bisa menggantinya pada lain hari atau membayar fidyah (memberikan makan fakir miskin).

Untuk itu, jika Bunda melewatkan sahur sebaiknya tidak memaksakan diri berpuasa. Namun jika pilihan Bunda tetap puasa tanpa sahur maka perlu memahami risiko yang mungkin terjadi.

Risiko puasa tanpa sahur untuk ibu hamil

1. Dehidrasi

Berpuasa tanpa sahur dapat menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil karena kurangnya cairan yang masuk tubuh. Dehidrasi kemudian menyebabkan pusing, sakit kepala, dan kelelahan yang membahayakan kesehatan Bunda dan janin dalam kandungan.

Dehidrasi juga membuat Bunda buang air kecil lebih sedikit dari biasanya. Tanda dehidrasi adalah urine berwarna gelap sehingga rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK) dan komplikasi lainnya. 

2. Hipoglikemia

Puasa tanpa sahur bagi ibu hamil juga dapat menyebabkan hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah. Hal ini kemudian menyebabkan pusing, lemas, kebingungan, hingga kejang.

Hipoglikemia yang tidak terkontrol dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. 

3. Kelelahan

Puasa tanpa sahur dapat menyebabkan kelelahan dan kekurangan energi pada Bunda yang sedang hamil. Kondisi ini bisa membuat Bunda merasa lelah dan sulit berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Tentu Bunda dianjurkan membatalkan puasa jika merasa pusing atau terlalu lemah agar tidak membahayakan kesehatan diri sendiri maupun bayi dalam kandungan. 

4. Kekurangan nutrisi

Berpuasa tanpa sahur dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada ibu hamil. Sementara itu, Bunda membutuhkan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin.

Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. 

“Jika asupan nutrisi ibu hamil tidak mencukupi kesehatan mereka dan bayi dapat menderita. Misalnya, jika tidak cukup mengonsumsi kalsium, hal itu dapat mengganggu perkembangan struktur tulang yang sehat. Anda tentu tidak akan pernah ingin menghilangkan nutrisi bayi selama 18 jam sehari saat mereka berada di dunia luar,” jelas Joey Adashek, MD, ahli perinatologi berbasis di Las Vegas yang berspesialisasi dalam kehamilan berisiko tinggi.

5. Komplikasi kehamilan

Berpuasa tanpa sahur dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur pada ibu hamil. Kondisi ini dapat terjadi karena kurangnya nutrisi dan cairan yang masuk tubuh sehingga memicu kontraksi rahim dan mempercepat proses persalinan.

Risiko kehamilan lainnya yang bisa terjadi, seperti bayi lahir dengan berat badan rendah dan preeklamsia.

Muslim HamilMuslim Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/airdone

Tips ibu hamil yang ingin tetap puasa saat hamil

Dilansir dari Khaleej Times, Dr Rashi Gupta, Specialist Obstetrics and Gynecology di iCare Clinics, Dubai, memberikan beberapa tips penting yang harus diikuti jika ingin berpuasa Ramadan untuk ibu hamil.

1. Tetap terhidrasi dengan memperbanyak minum air putih saat sahur dan buka puasa.
2. Buka puasa dengan makanan sehat termasuk protein, buah-buahan, kurma, dan serat.
3. Berbuka puasa jika Bunda merasa terlalu lemah.
4. Konsumsi makanan kaya energi saat sahur.
5. Hindari aktivitas yang membuat Bunda lelah secara fisik saat berpuasa.
6. Istirahat dan tidur yang nyenyak.

Hubungi dokter jika Bunda merasakan beberapa hal di bawah ini saat berpuasa:

  • Merasa sangat haus atau buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau jika urin berwarna gelap. Ini adalah tanda dehidrasi yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) atau komplikasi kehamilan lainnya.
  • Sakit kepala, nyeri lain, atau demam.
  • Mual atau muntah.
  • Ada perubahan nyata pada gerakan bayi dalam kandungan, seperti tidak banyak bergerak atau menendang.
  • Bunda merasakan nyeri seperti kontraksi. Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur.
  • Merasa pusing, ingin pingsan, lemas, bingung, atau lelah, bahkan setelah istirahat yang cukup. Segera berbuka puasa dan minum air yang mengandung garam dan gula, atau larutan rehidrasi oral.

Sekian informasinya, semoga bermanfaat ya Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan video tentang pilihan camilan untuk ibu hamil yang berpuasa:

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda