
kehamilan
10 Cara Mengatasi Serangan Cemas dan Panik saat Melahirkan Normal
HaiBunda
Kamis, 06 Apr 2023 19:32 WIB

Banyak dari Bunda yang merasakan ketakutan ketika akan melalui proses melahirkan secara normal. Bahkan jika Bunda pernah memiliki anak sebelumnya, wajar bagi Bunda untuk merasa khawatir, ambivalen, dan bahkan takut tentang peristiwa penting saat tanggal kelahiran Bunda semakin dekat.
Namun, berdasarkan yang dikutip dari Parents, sebanyak 10 persen dari semua wanita hamil merasakan ketakutan yang begitu kuat seperti perasaan cemas dan panik tentang persalinan, sehingga emosi negatif dapat mengganggu proses persalinan dan melahirkan Bunda.
Jika Bunda termasuk dalam kelompok ini, Bunda mungkin mengalami serangan kecemasan hebat yang disertai oleh gejala seperti jantung berdebar-debar, pusing, sesak napas, atau denyut nadi cepat. Bunda juga mungkin mengalami mimpi buruk atau masalah yang berfokus pada apa pun dari hal yang tidak diketahui.
Cara mengatasi serangan cemas dan panik saat melahirkan normal
Ketakutan dan stres yang terkait juga dapat menyebabkan masalah yang lebih serius yang dapat menyebabkan persalinan dini dan terlambat, bayi yang lebih kecil, risiko lebih tinggi untuk operasi caesar darurat, dan operasi caesar yang tidak perlu secara medis.
Terlebih lagi, Bunda yang mengalami ketakutan ini mungkin sebenarnya mengalami lebih banyak ketidaknyamanan saat melahirkan daripada Bunda yang tenang, menurut Alice D. Domar, Ph.D., direktur Domar Center for Mind/Body Health di Waltham, Massachusetts.
Distres prenatal juga dikaitkan dengan depresi pasca persalinan dan masalah dengan kemampuan Bunda untuk menjalin ikatan dengan Si Kecil.
Jika ketakutan Bunda tentang persalinan membuat Bunda terus-menerus merasa cemas dan panik, katakan apa yang Bunda rasakan itu dengan dokter. Sebab, dokter mungkin akan mengklarifikasi kesalahpahaman atau memiliki saran untuk mengatasi masalah Bunda.Â
Simak sembilan cara untuk meredakan rasa takut Bunda saat melahirkan normal, berikut ini:
1. Lacak sumber kecemasan
Pengalaman tertentu dapat memicu rasa takut yang kuat terhadap persalinan. Ini termasuk riwayat pelecehan atau pemerkosaan, keguguran atau lahir mati di masa lalu, persalinan yang sulit sebelumnya, dan mengetahui cerita persalinan yang berlebihan atau traumatis.
Menurut sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal internasional OBGYN BJOG, risiko juga akan meningkat jika Bunda memiliki riwayat kecemasan dan depresi. Jadi, memahami ketakutan Bunda adalah langkah pertama untuk meredakan perasaan tersebut, Bunda bisa membuat jurnal atau yang lainnya sebagai distraksi.
2. Jangan menunggu sampai parah
Mulailah mengidentifikasi dan mengatasi ketakutan itu di awal kehamilan, bukan di akhir. Kemungkinan besar kekhawatiran Bunda sangat dalam, dan perlu waktu untuk sampai ke akarnya dan mengatasinya. Kecemasan cenderung meningkat saat kehamilan berlanjut, dan menjadi semakin intens saat mendekati tanggal perkiraan lahir, jadi cobalah untuk mengetahui sumber dan solusinya sejak awal.
3. Pertimbangkan terapi
Sebuah penelitian yang dilakukan di Finlandia, menemukan bahwa wanita dengan rasa takut yang intens akan persalinan yang menjalani terapi kognitif (berbicara), bisa menjalani persalinan yang lebih singkat dan tidak ada operasi caesar yang tidak perlu dibandingkan dengan Bunda yang tidak melakukan terapi.
"Jika seorang wanita merasa ketakutannya mengambil alih aspek lain dalam hidupnya, seperti hubungan intimnya, saya biasanya menyarankan agar dia menemui terapis," kata Margaret Plumbo, C.N.M., seorang bidan di Health East Clinic di Woodbury, Minnesota.
4. Pelajari keterampilan relaksasi
Berlatih self-hypnosis, meditasi, dan melakukan latihan pernapasan saat hamil bisa membantu menenangkan Bunda selama kehamilan dan persalinan. Bunda juga bisa mendengarkan kaset relaksasi yang menggambarkan "tempat damai" menjadi pilihan yang efektif bagi Bunda.
5. Ceritakan ketakutan Bunda pada dokter
Jangan ragu untuk memberi tahu dokter atau bidan bahwa Bunda merasakan serangan cemas dan panik. Dengan membicarakannya pada dokter mungkin akan membantu, dan dokter mungkin punya ide tentang cara mengurangi kecemasan Bunda.
Bunda juga bisa mempelajari fakta, seberapa sering komplikasi persalinan benar-benar terjadi, misalnya dapat menenangkan pikiran Bunda. Jika dokter tampaknya tidak mendengarkan atau kurang berbelas kasih, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter yang baru.
Klik halaman berikutnya yuk Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang 5 tips agar persalinan normal berjalan minim rasa sakit:
CARA MENGATASI SERANGAN CEMAS DAN PANIK SAAT MELAHIRKAN NORMAL
10 Cara Mengatasi Serangan Cemas dan Panik saat Melahirkan Normal/Foto: Getty Images/iStockphoto
6. Tulis ketakutan Bunda
Buat rencana kelahiran satu halaman yang mencakup keinginan Bunda tentang pilihan seperti obat penghilang rasa sakit, posisi persalinan, dan pemantauan janin serta penjelasan jujur lainnya tentang ketakutan Bunda.
Ceritakan dengan dokter selama kunjungan prenatal dan siapkan salinannya untuk diberikan kepada perawat saat Bunda dirawat di rumah sakit. Mengetahui bahwa dokter menyadari kekhawatiran Bunda, dokter akan membantu untuk meyakinkan Bunda.
7. Hindari sesuatu yang negatif
Jangan menonton acara TV yang menakutkan tentang persalinan, membaca cerita horor, atau mendengarkan teman menceritakan detail mengerikan dari persalinan mereka. Beberapa ahli percaya bahwa ketakutan akan persalinan semakin meluas sejak munculnya penggambaran persalinan yang sensasional.
8. Ketahui pereda nyeri
Sebagian besar dari Bunda takut akan rasa sakit saat melahirkan sampai taraf tertentu, tetapi mengetahui bahwa adanya alat pereda yang aman dan efektif dapat membantu mengurangi kecemasan. Bunda juga bisa mengikuti kursus persalinan, bicarakan dengan dokter sebelumnya tentang pengobatan dan metode pereda nyeri lainnya, dan sertakan niat Bunda dalam rencana persalinan.
9. Ikuti kelas melahirkan
Dikutip dari What to Expect, dalam kursus ini Bunda akan mempelajari apa yang diharapkan selama proses persalinan, persalinan dan pemulihan, serta strategi untuk mengatasi rasa sakit.
Kursus secara tatap muka maupun virtual, juga bisa menjadi kesempatan untuk terhubung dengan Bunda yang sedang hamil lainnya. Jadi, ini bermanfaat sebagai pengingat bahwa Bunda bukan satu-satunya yang mengalami pengalaman ini.
10. Rencanakan dukungan pasca persalinan
Meminta dukungan kepada orang lain untuk membantu menangani Si Kecil, membawakan makanan, atau menangani pekerjaan rumah tangga merupakan ide yang bagus. Cara ini bisa sangat membantu jika Bunda memiliki kecemasan tentang pemulihan pasca persalinan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Bidan Novel Bantu Persalinan Tiup-tiup, Posisi Bayi Lahir Telentang Bun

Kehamilan
13 Tips Supaya Bunda Bisa Melahirkan Normal dengan Mudah

Kehamilan
7 Persiapan Penting agar Persalinan Normal Berjalan Lancar

Kehamilan
5 Tips Mencegah Miss V Robek Saat Melahirkan Normal


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Sabrina Anggraini Istri Belva Devara Jalani Trimester 3, Tak Sabar Sambut Baby Girl
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda