KEHAMILAN
Mengenal Vanishing Twin Syndrome, Janin Kembar Menghilang saat Kehamilan
vania dinda | HaiBunda
Rabu, 05 Apr 2023 21:35 WIBHamil anak kembar merupakan suatu keajaiban yang mungkin juga Bunda tunggu-tunggu. Namun bagaimana jika Bunda sudah melihat keberadaan kedua janin, tetapi tiba-tiba salah satunya menghilang begitu saja? Simak kondisi ini dalam penjelasan berikut.
Dikutip dari Claveland Clinic, vanishing twin syndrome (VTS) adalah keguguran yang melibatkan kehamilan anak kembar, atau jenis keguguran yang dapat terjadi selama kehamilan ganda (kelahiran yang melibatkan kembar atau kembar tiga). Itu terjadi ketika salah satu embrio yang terdeteksi selama USG berhenti berkembang.
Embrio yang berhenti berkembang, jaringannya akan diserap oleh Bunda dan embrio yang masih hidup. Namun, proses penyerapan ini sama sekali tidak berbahaya.
Mengenal vanishing twin syndrome
Seberapa umum kondisi vanishing twin syndrome masih sulit diketahui, karena banyak orang yang kemungkinan besar kehilangan embrio sebelum USG kehamilan. Akibatnya, jika mendapatkan USG dini, akan lebih mungkin mengetahui bahwa ada embrio yang pernah ada lalu menghilang begitu saja.
Misalnya, pasangan yang melakukan fertilisasi in vitro (IVF) dapat melakukan USG pada minggu keenam atau ketujuh kehamilan. Sekitar 7- 36 persen kehamilan IVF yang melibatkan kelipatan didiagnosis dengan VTS.
Penelitian menunjukkan vanishing twin syndrome lebih sering terjadi pada orang hamil di atas 30 tahun. VTS juga tidak dapat diobati atau dicegah.
Gejala dan penyebab vanishing twin syndrome
Berikut adalah gejala dan penyebab terjadinya vanishing twin syndrome (VTS).
Gejala vanishing twin syndrome mirip dengan gejala umum selama trimester pertama kehamilan. Kemiripan tersebut memungkinkan keguguran salah satu embrio dalam kehamilan yang melibatkan anak kembar atau kembar tiga tanpa disadari. Gejalanya meliputi:
- Kram di rahim
- Pendarahan ringan, atau bercak
- Nyeri panggul
- Sakit punggung
Untuk itu, hubungi dokter jika Bunda mengalami nyeri panggul atau pendarahan yang tidak dapat dijelaskan selama kehamilan.
Penyebab vanishing twin syndrome
Janin kembar yang menghilang, menyebabkan ketidakteraturan pada DNA kedua janin yang menghilang dan mencegahnya berkembang. Penyimpangan dalam kode genetik embrio ini tidak dapat dikontrol atau dicegah, karena sering kali, penyimpangan itu hadir saat pembuahan.
Risiko dan efek pada Bunda dan janin yang bertahan hidup
Berdasarkan yang dikutip dari Parenting Firstcry, komplikasi vanishing twin syndrome jarang terjadi pada Bunda dan kembarannya yang masih hidup, jika terjadi lebih awal (selama trimester pertama kehamilan). Namun, penyebab kematian janin dapat berdampak pada hasil kehamilan.
Namun jika terjadi selama trimester kedua atau ketiga, janin yang masih hidup berisiko lebih tinggi mengalami hambatan pertumbuhan intrauterin, dan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kelumpuhan otak setelah lahir. Sedangkan risiko bagi Bunda adalah persalinan prematur mungkin terjadi, selain perdarahan abnormal dan infeksi.
Kematian salah satu janin kembar selama fase embrio dapat secara signifikan mengurangi jumlah cairan ketuban, dan menyebabkan ukuran plasenta menyusut. Jadi, janin yang masih hidup memberikan tekanan, yang menyebabkan perubahan struktural pada jaringan janin yang mati.
Selama persalinan, janin yang mati mungkin tampak terkompresi secara signifikan, atau yang dikenal sebagai kompres janin. Kondisi janin juga bisa menjadi rata karena berkurangnya cairan ketuban dan penyusutan plasenta, atau yang dikenal sebagai janin papyraceous.
Klik halaman berikutnya yuk Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang 3 jenis hamil kembar yang perlu Bunda tahu.

DIAGNOSIS VANISHING TWIN SYNDROME