Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Penyebab Susah Hamil Anak Kedua dan Cara Mengatasinya

vania dinda   |   HaiBunda

Senin, 24 Apr 2023 13:50 WIB

Disappointed Asian woman sitting bed when see the pregnancy test result. Girl feels worry and not ready to be a mother. Man feeling stress about the future kid holding head. Unprepared sexual problem.
7 Penyebab Susah Hamil Anak Kedua dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis
Jakarta -

Setelah melahirkan anak pertama, Bunda mungkin berpikir bahwa hamil kedua akan terjadi lebih mudah, tetapi kenyataannya itu tidak selalu benar.

Menurut Pusat Statistik Kesehatan Nasional, meskipun banyak pasangan yang tidak memiliki masalah untuk hamil kedua kalinya, ada jutaan pasangan lain yang berjuang untuk hamil karena infertilitas sekunder, termasuk pasangan yang mengalami infertilitas tetapi akhirnya berhasil untuk hamil.

Dikutip dari Cleveland Clinic, infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan untuk hamil atau hamil lagi setelah melahirkan anak pertama. Meskipun kasus ini tidak jarang, Bunda lebih mungkin memiliki kehamilan kedua yang sukses jika Bunda sudah pernah memiliki anak, kata Ob/Gyn Laura Detti, MD.

Penyebab susah hamil anak kedua

Jika Bunda kesulitan untuk mendapatkan kehamilan kedua, berikut adalah 7 penyebab Bunda mengalami kesulitan untuk hamil lagi.

1. Bunda sudah berusia di atas 35 tahun

Salah satu faktor terpenting yang memengaruhi peluang Bunda untuk hamil adalah usia. Perubahan hormon dan risiko penyakit tertentu juga meningkat seiring bertambahnya usia, dan keduanya dapat memengaruhi kesuburan.

"Wanita berusia pertengahan hingga akhir 30-an dan lebih tua lebih mungkin mengalami infertilitas sekunder karena sel telur hilang seiring bertambahnya usia," kata Dr. Detti.

Tetapi jika Bunda berusia pertengahan 30-an dan masih menunggu anak kedua, jangan putus asa. "Hanya karena Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil, bukan berarti Anda tidak akan hamil lagi, itu hanya berarti Anda memiliki lebih sedikit waktu untuk bekerja," katanya.

2. Kurangnya jumlah sperma

Bunda mungkin tahu bahwa usia, kesehatan, atau pengobatan terkadang memengaruhi kualitas atau kuantitas sperma. Tetapi banyak pria yang terkejut mengetahui bahwa beberapa praktik umum dapat menurunkan produksi sperma.

"Jika terlalu lembap, baik dari pakaian ketat atau penggunaan elektronik, itu bisa memengaruhi jumlah sperma." kata Dr. Detti.

3. Memiliki PCOS

Sindrom ovarium polikistik (PCOS), adalah ketidakseimbangan hormon yang dapat mengganggu ovulasi, merupakan penyebab umum infertilitas sekunder dan primer. Jika menstruasi Bunda tidak teratur atau tidak ada, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui apakah Bunda mungkin menderita PCOS.

Selain PCOS, kelainan yang disebabkan oleh operasi sebelumnya atau infeksi juga dapat menyebabkan ketidaksuburan.

LazadaLazada/ Foto: Lazada

4. Kelebihan berat badan

Baik pada pasangan maupun Bunda sendiri, kelebihan berat badan dapat menyebabkan kesulitan untuk hamil. Pada Bunda, penambahan berat badan dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar testosteron, yang dapat menghambat ovulasi.

Tingkat implantasi juga lebih rendah bagi Bunda yang kelebihan berat badan (atau kekurangan berat badan) daripada yang memiliki berat badan yang normal dan sehat. Sedangkan bagi pasangan Bunda, kelebihan berat badan dapat meningkatkan kadar estrogen, yang menyebabkan jumlah sperma lebih rendah.

5. Konsumsi alkohol

Jika pasangan Bunda atau Bunda sendiri minum terlalu banyak alkohol, dapat menyebabkan masalah pembuahan.

"Konsumsi alkohol sedang hingga berat pada wanita (lebih dari dua gelas per hari atau lebih dari tujuh gelas per minggu) meningkatkan waktu yang diperlukan untuk hamil dan mengurangi peluang Anda untuk melahirkan bayi yang sehat," kata Dr. Detti.

Pasangan Bunda yang sedang membantu Bunda untuk hamil juga bisa mendapatkan keuntungan dari minum lebih sedikit alkohol. Sebab, konsumsi alkohol dengan jumlah sedang hingga berat dapat mengganggu hormon dan menghambat produksi sperma.

6. Merokok

Merokok tidak baik untuk kesehatan Bunda, namun Bunda mungkin tidak tahu bahwa merokok juga dapat merusak kesuburan. Menurut Dr. Detti, jika Bunda merokok lebih mungkin mengalami ketidaksuburan, karena merokok dapat merusak sel telur dan menyebabkan masalah ovulasi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma, sehingga pasangan Bunda yang merokok juga menjadi penyebab Bunda susah hamil anak kedua.

7. Alami komplikasi pada kehamilan sebelumnya

Kadang-kadang masalah hamil untuk kedua kalinya atau selanjutnya berhubungan dengan komplikasi yang terjadi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum persalinan, seperti jaringan parut rahim atau kerusakan saluran tuba.

Jaringan parut dari endometriosis, terjadi ketika jaringan yang mirip dengan jaringan yang melapisi bagian dalam rahim tumbuh di luar rahim pada organ panggul lainnya. Sedangkan kerusakan tuba falkopi dapat mencegah sel telur melakukan perjalanan ke rahim atau sperma bertemu dengan sel telur.

Ilustrasi suami istri mandul atau test pack negatifIlustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Filmstax

Cara mengatasinya susah hamil anak kedua

Ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan sendiri untuk meningkatkan kesuburan Bunda. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasinya, beradasarkan yang dikutip dari What to Expect.

1. Perhatikan persiapan prakonsepsi

Tidak mudah bagi Bunda untuk mencurahkan banyak waktu dan energi untuk TTC seperti yang mungkin dilakukan pada persiapan kehamilan pertama. Jadi Bunda perlu perhatikan langkah sebelumnya dan tanyakan pada diri apakah siklus Bunda masih teratur, atau apakah ada perubahan yang mungkin mengganggu peluang Bunda untuk hamil.

Misalnya, apakah Bunda dapat menentukan ovulasi dengan akurat, atau apakah Bunda berhubungan intim tanpa memperhatikan masa kesuburan (yang akan membuat pembuahan lebih kecil kemungkinannya). Untuk itu, sebaiknya Bunda kembali ke langkah persiapan kehamilan pertama dengan melacak kesuburan atau bahkan menggunakan alat prediksi ovulasi.

2. Periksa kembali pola makan Bunda

Jika kebiasaan makan Bunda telah berubah sejak Bunda mengandung anak pertama, apalagi jika berubah menjadi lebih buruk, padahal pola makan yang sehat dapat membantu Bunda mendekati pembuahan lebih cepat.

Misalnya, apakah Bunda mengonsumsi kafein lebih banyak setelah Bunda melahirkan anak pertama? karena terlalu banyak kafein tidak bagus untuk kesuburan dan bahkan mungkin berkontribusi pada infertilitas sekunder.

Menurunkan atau menambah berat badan sejak melahirkan anak pertama, mungkin juga ada hubungannya dengan itu. Berat badan Bunda dapat memengaruhi kesuburan, jadi berusaha untuk kembali dengan BMI yang sehat juga dapat membantu Bunda lebih dekat dengan kehamilan kedua yang Bunda harapkan.

3. Perbaiki gaya hidup

Jika stres mengasuh anak pertama menyebabkan kebiasaan merokok kembali, kini saatnya untuk berhenti merokok, karena merokok dapat menurunkan kesuburan. Selain itu, jika Bunda kurang tidur atau tidur terlalu sedikit, juga bisa mengacaukan hormon dan mungkin juga kesuburan Bunda.

Jika ada kebiasaan baru yang tidak sehat di dalam gaya hidup Bunda, kini waktunya untuk berhenti dari kebiasaan itu.. Jika pasangan Bunda juga memiliki kebiasaan buruk, seperti terlalu banyak minum bir atau sudah mulai merokok, hal itu juga dapat memengaruhi kualitas spermanya.

4. Pertimbangkan status kesehatan

Jika Bunda memiliki suatu kondisi kronis baru yang muncul sejak melahirkan anak pertama Bunda, sebaiknya Bunda memulai pengobatan yang mungkin mengganggu kesuburan Bunda.

Perubahan pada kesehatan Bunda bisa menjadi penyebab infertilitas sekunder. Namun, ada beberapa modifikasi kesehatan sederhana seperti beralih ke obat yang lebih ramah kesuburan, atau mengendalikan kondisi kronis Bunda, sehingga dapat membuat Bunda lebih mudah untuk mencapai hamil anak kedua sesuai impian Bunda.

Setelah Bunda melakukan semua cara di atas, namun Bunda masih tak kunjung hamil anak kedua, sebaiknya jangan menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan. Saat Bunda mencoba untuk hamil, cobalah untuk rileks dan tidak terlalu khawatir setidaknya pada awal-awal Bunda mulai mengikuti program kehamilan.

Namun, jika Bunda telah mencoba selama setahun dan masih belum juga hamil, bicarakan dengan dokter kandungan atau spesialis kandungan. Begitu juga dengan Bunda yang ingin hamil di usia 36 tahun ke atas, sebaiknya pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter lebih awal.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Saksikan video tentang tips atur keuangan untuk promil anak kedua di 2023:

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda