
kehamilan
Demam saat Hamil Muda Apakah Bahayakan Janin? Simak Aturan Minum Obat yang Aman
HaiBunda
Jumat, 07 Apr 2023 07:10 WIB

Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh, Bunda. Terkadang hal itu membuat ibu yang hamil muda rentan mengalami demam hingga batuk pilek. Apakah kondisi ini berpengaruh pada janin?
Sakit saat hamil memang rasanya akan serba salah ya, Bunda. Selain tubuh tidak enak atau tidak nyaman, Bunda pun tidak boleh sembarang minum obat. Apalagi dalam kondisi hamil, banyak yang mengatakan lebih sering mengalami demam di sepanjang kehamilannya.
Sebenarnya saat hamil, Bunda mungkin kesulitan untuk mengetahui apakah itu demam atau hanya sedikit panas. Namun, Bunda bisa mengecek suhu badan dengan termometer untuk memastikannya.Â
Cara memastikan demam pada ibu hamil
Jennifer Leighdon Wu, Dokter Spesialis Kandungan/Ginekolog bersertifikat mengatakan bahwa selama kehamilan aturan untuk demam itu sama, suhunya 100 atau 101 derajat Fahrenheit. Atau berkisar berkisar 37,8-38 derajat Celcius.
Ada lima area tubuh yang dapat diukur suhunya:
- Ketiak atau dahi: Dokter menganggap 37,4 derajat C dan di atas demam.
- Mulut: Dokter menganggap 38 derajat C dan di atas demam.
- Rektum atau telinga: Dokter menganggap 38,3 derajat C dan di atas demam.
Baca Juga : Bunda, Jangan Abaikan Demam Saat Hamil Muda |
Wu mengatakan, jika ibu hamil tidak mengalami gejala pilek atau flu yang mendesak dan demam naik hingga 37,8 derajat C, cobalah untuk segera menurunkannya dengan acetaminophen (Tylenol) dan hubungi dokter pada hari yang sama. Apabila Bunda mengukur suhu di tengah malam, bisa mencari bantuan medis keesokan paginya.
Jika tidak bergejala, hanya demam ringan atau suhu di bawah 37,8 derajat C, biasanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun ada yang mengatakan, ibu hamil tetap tidak boleh mengabaikannya. Jadi tetap cek suhu dengan termometer untuk memastikan angkanya tidak naik.Â
Penyebab dan lamanya demam di awal kehamilan
Ada banyak penyebab demam selama kehamilan, antara lain:
- Flu biasa (common cold): Ibu hamil lebih mungkin terinfeksi virus umum seperti pilek saat hamil. Menurut Wu, ini karena sistem kekebalan ibu hamil mengalami perubahan selama kehamilan untuk melindungi janin, yang dianggap tubuh sebagai orang luar, agar tidak ditolak.
- Influenza. Perubahan kekebalan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena influenza. Itulah yang menjadi alasan mengapa ibu hamil penting untuk vaksinasi influenza. "Demam ringan mungkin disebabkan oleh infeksi virus jinak seperti flu, sedangkan demam yang lebih tinggi mungkin merupakan gejala influenza. Gejala influenza dapat berupa nyeri tubuh dan menggigil selain demam," kata Wu dilansir dari What to Expect.
- Infeksi bakteri. Ibu hamil juga dapat mengalami demam akibat infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, atau radang tenggorokan. Penyakit ini mungkin memerlukan antibiotik.
- Listeriosis. Kemungkinan ibu hamil terinfeksi listeriosis lebih besar. Ibu hamil harus menghindari makan daging mentah, ikan, dan keju yang tidak dipasteurisasi untuk menghindari paparan bakteri listeria selama kehamilan, yang juga dapat menyebabkan demam tinggi.
- COVID 19. Demam juga bisa menjadi gejala COVID-19, penyakit yang disebabkan novel coronavirus. Jika ibu hamil merasa telah terpapar COVID-19, segera hubungi dokter, karena wanita hamil berisiko tinggi mengalami komplikasi penyakit ini.
Demam pada kehamilan ini dapat berlangsung selama penyebab yang mendasarinya. Jika suhu tubuh ibu hamil tinggi, segera menghubungi dokter dan ambil langkah untuk menurunkan suhunya dengan minum obat yang aman.
Untuk mengetahui risiko demam pada janin bisa klik halaman berikutnya.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak informasi mengenai sakit pada ibu hamil dalam video di bawah ini:
RISIKO DEMAM PADA AWAL KEHAMILAN
Demam saat Hamil Muda Apa Bahayakan Janin? Simak Aturan Minum Obat yang Aman/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Piyapong Thongcharoen
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar sepertiga wanita hamil akan mengalami demam pada suatu waktu, dan mayoritas melahirkan bayi yang sehat. Demam dapat terjadi kapan saja selama Bunda hamil, namun demam tinggi pada minggu awal kehamilan lebih berisiko ketimbang influenza di kemudian hari.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics terkait demam, khususnya pada trimester pertama, berhubungan dengan berbagai cacat lahir.
Sebuah tinjauan tahun 2014 terhadap 46 penelitian sebelumnya menemukan bahwa mengalami demam selama trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan celah mulut, cacat jantung bawaan, dan cacat tabung saraf sekitar 1,5 hingga 3 kali lipat.
"Pencegahan dan pengobatan cepat adalah pertahanan terbaik Anda melawan demam selama kehamilan dan kekhawatiran apa pun yang mungkin Anda miliki," kata Wu.
Pengobatan ibu hamil demam
Dokter penting mendiagnosis penyebab yang mendasari demam saat kehamilan. Seorang dokter akan meresepkan obat yang berbeda tergantung pada apa yang menyebabkan demam.
1. Antibiotik
Jika penyebab demam adalah infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Hanya 10 persen obat antibiotik yang memiliki cukup data terkait dengan penggunaan yang aman dan efektif selama kehamilan.
2. Obat antivirus
Jika ibu wanita hamil mengetahui ada gejala influenza maka harus menemui dokter sesegera mungkin. Dokter mungkin meresepkan obat antivirus, yang paling efektif jika seseorang meminumnya dalam waktu 48 jam untuk memperhatikan gejalanya.
3. Obat bebas
Wanita tidak boleh mengonsumsi ibuprofen selama kehamilan. Menurut  Studi kohort 2013, penggunaan ibuprofen selama trimester kedua dikaitkan dengan berat lahir rendah. Penggunaan ibuprofen selama trimester kedua dan ketiga juga dikaitkan dengan asma.
Namun, ibu hamil dimungkinkan untuk mengonsumsi acetaminophen jika perlu. Ini tampaknya merupakan obat pereda nyeri dan demam yang paling aman untuk digunakan selama kehamilan.
4. Obat rumahan
Pengobatan rumahan seperti istirahat dan minum banyak cairan dapat membantu mengatasi gejala demam dan memperpendek durasi banyak penyakit.
Asam folat adalah suplemen prenatal yang penting, karena dapat mengurangi kemungkinan cacat tabung saraf.
Sebuah studi tahun 2017 terhadap wanita yang mengalami demam tepat sebelum kehamilan atau sangat awal kehamilan, menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi asam folat di bawah 400 mikrogram per hari memiliki peluang tertinggi untuk melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf.
Namun, karena penyakit pada kehamilan dapat membahayakan janin yang sedang berkembang, sangat penting untuk menemui ahli kesehatan sebelum mencoba segala bentuk pengobatan di rumah.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sering Demam, Ini Pilihan Obat yang Aman dan Pencegahannya

Kehamilan
Badan Sakit Semua saat Hamil 9 Bulan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
Penyebab Demam pada Ibu Hamil Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
20 Penyakit yang Biasa Diidap Ibu Hamil, Flu hingga Komplikasi Kehamilan

Kehamilan
Ibu Hamil Demam, Benarkah Salah Satu Tanda Janin Tidak Berkembang?


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Qurrotuayun Istri Qibil The Changchuters Jalani Trimester 2, Dipuji Makin Cantik
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda