KEHAMILAN
Bolehkah Makan Ikan Tuna Saat Hamil? Ketahui Risiko dan Batas Amannya
vania dinda | HaiBunda
Minggu, 18 Jun 2023 07:40 WIBIkan tuna dianggap sebagai sumber nutrisi yang bagus dan sangat penting selama kehamilan. Hal ini karena ikan tuna mengandung asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), dua lemak omega-3 ini rantai panjang yang memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf Si Kecil.
Meskipun begitu, ada sebagian besar jenis tuna yang mengandung merkuri tingkat tinggi, senyawa yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada Si Kecil. Untuk itu, Bunda akan sering diperingatkan untuk membatasi jumlah ikan tuna yang dimakan selama kehamilan.
Makan ikan tuna saat hamil
Dikutip dari Healthline, ikan tuna kaya akan berbagai nutrisi, banyak di antaranya penting bagi kehamilan Bunda. Nutrisi yang terkandung dalam jumlah terbesar di ikan tuna meliputi:
- Protein
Nutrisi ini penting untuk semua aspek pertumbuhan. Makan terlalu sedikit protein selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, hambatan pertumbuhan intrauterin, dan berat badan lahir rendah. Konon, kelebihan protein juga mungkin memiliki efek negatif yang serupa. - EPA dan DHA
Omega-3 rantai panjang ini sangat penting untuk perkembangan mata dan otak Si Kecil. Omega-3 ini juga dapat mengurangi risiko kelahiran prematur, pertumbuhan janin yang buruk, Bunda mengalami depresi, dan alergi masa kanak-kanak. - Vitamin D
Ikan tuna mengandung sedikit vitamin D, yang penting untuk kekebalan dan kesehatan tulang. Tingkat yang memadai juga dapat menurunkan risiko keguguran dan preeklamsia, atau komplikasi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi pada kehamilan. - Besi
Mineral ini penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf yang sehat untuk Si Kecil. Tingkat yang memadai selama kehamilan juga dapat mengurangi risiko berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kematian. - Vitamin B12
Nutrisi ini membantu mengoptimalkan fungsi sistem saraf dan membuat sel darah merah pengangkut protein dan oksigen. Tingkat yang rendah selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, cacat lahir, dan komplikasi kehamilan lainnya.
Satu porsi tuna kaleng ringan (100 gram) menyediakan sekitar 32 persen dari Referensi Asupan Harian untuk protein, 9 persen dari Nilai Harian (DV) untuk zat besi, dan 107 persen dari DV untuk vitamin B12. Porsi ini juga mengandung sekitar 25 mg EPA dan 197 mg DHA, yang berjumlah sekitar 63–100 persen dari jumlah harian yang direkomendasikan oleh kebanyakan ahli untuk dikonsumsi oleh Bunda yang sedang hamil.
Bagi Bunda yang tidak makan tuna karena alergi makanan, Bunda harus tetap memastikan agar mendapatkan nutrisi yang cukup dari sumber lain. Bunda juga dapat memperoleh manfaat dari mengonsumsi suplemen harian yang menyediakan setidaknya 200 mg DHA atau 250 mg EPA plus DHA per hari.
Apakah ikan tuna bahayakan kehamilan?
Sebagian besar ahli kesehatan merekomendasikan agar Bunda terus memakan ikan tuna selama kehamilan. Namun, karena kandungan merkurinya, mereka memperingatkan wanita hamil untuk menghindari makan terlalu banyak.
Meskipun merupakan senyawa alami, sebagian besar merkuri yang ditemukan pada ikan merupakan hasil dari polusi industri, dan kadarnya pada ikan tampaknya meningkat setiap tahun. Semua ikan mengandung beberapa merkuri, tetapi semakin besar, semakin tua, dan lebih tinggi pada rantai makanan ikan, semakin banyak merkuri yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan ikan tuna ini, merupakan ikan predator yang dapat tumbuh besar dan semakin tua. Oleh karena itu, sebagian besar jenis mengakumulasi merkuri dalam jumlah yang signifikan di dalam dagingnya.
Asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan dapat membahayakan perkembangan otak dan sistem saraf Si Kecil. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah, yang paling umum meliputi:
- Kesulitan belajar
- Keterlambatan perkembangan keterampilan motorik
- Defisit bicara, memori, dan perhatian
- Kemampuan visual-spasial yang buruk
- Kecerdasan kecerdasan rendah (IQ)
- Tekanan darah tinggi atau masalah jantung di masa dewasa
Dalam kasus yang parah, asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan terkadang mengakibatkan hilangnya penciuman, penglihatan, atau pendengaran Si Kecil, serta cacat lahir, kejang, koma, dan bahkan kematian. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri pada awal kehamilan mungkin tidak berdampak negatif pada perilaku, perkembangan, atau fungsi otak anak, selama Bunda makan ikan selama kehamilan.
Ini menunjukkan bahwa, senyawa tertentu dalam ikan dapat mengimbangi efek negatif merkuri. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kesimpulan yang kuat dapat dibuat. Kecuali, jika Bunda makan ikan tuna mentah karena harus dihindari untuk meminimalkan risiko infeksi Listeria monocytogenes, bakteri yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)
BOLEHKAN MAKAN IKAN TUNA SAAT HAMIL?