Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketika Ibu Hamil Mulai Ngos-ngosan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

vania dinda   |   HaiBunda

Selasa, 08 Aug 2023 21:25 WIB

ilustrasi hamil
Ketika Ibu Hamil Mulai Ngos-ngosan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/FatCamera

Saat usia kehamilan bertambah, ada beberapa Bunda yang mulai merasa cepat lelah hingga ngos-ngosan alias sesak napas. Ketahui yuk penyebabnya dan apakah berbahaya?

Menurut sebuah studi pada 2015, diperkirakan ada sekitar 60–70 persen ibu mengalami ngos-ngosan selama kehamilan, namun merasa ngos-ngosan selama kehamilan cukup umum, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, Bunda bisa beri tahu dokter, karena banyak hal yang dapat menyebabkan sesak napas selama kehamilan ini.

Dikutip dari Kids Health, sebagai bagian hal yang normal dari kehamilan, pernapasan Bunda mungkin dipengaruhi oleh peningkatan hormon progesteron, yang menyebabkan Bunda bernapas lebih dalam. Ini mungkin membuat Bunda merasa seolah-olah ngos-ngosan atau berusaha lebih keras untuk mendapatkan udara.

Ketika ibu hamil mulai ngos-ngosan

Bernapas juga mungkin menjadi lebih sulit karena rahim Bunda yang membesar membutuhkan lebih banyak ruang sehingga memberi tekanan pada diafragma Bunda (otot di bawah paru-paru). Bunda akan merasa lebih mudah bernapas saat Si Kecil 'turun' lebih rendah ke panggul, ketika sudah mendekati persalinan.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, kesulitan bernapas dapat menandakan komplikasi serius seperti pneumonia atau pembekuan darah, bahkan lebih jarang masalah jantung atau kanker. Simak untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab ngos-ngosan selama kehamilan dan cara mengatasinya ya Bunda.

Penyebab ngos-ngosan saat hamil

Dikutip dari Parents, pada awal kehamilan, merasakan ngos-ngosan seperti sesak napas atau yang dikenal dengan dyspnea disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron. Penelitian menunjukkan sekitar 60-70 persen ibu hamil mengalami gejala ini.

Pada trimester pertama, akan terasa lebih sulit untuk bernapas saat tubuh menyesuaikan diri dengan kadar hormon baru. Sering kali, gejala ini hilang setelah beberapa minggu, kemudian muncul kembali selama trimester kedua atau ketiga.

Saat Si Kecil tumbuh lebih besar di dalam perut Bunda, organ-organ lain diperas dan disingkirkan. Paru-paru Bunda mungkin tidak memiliki cukup ruang untuk mengembang dengan napas penuh dan diafragma Bunda tidak dapat memberikan banyak bantuan karena juga dikompresi, kata Laura Riley, M.D., Kepala Obstetri dan Ginekologi di NewYork-Presbyterian Hospital dan Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi di Weill Cornell Medicine di New York City.

Namun, jangan khawatir, jika tidak ada penyebab yang mendasari selain kehamilan, ngos-ngosan bukanlah tanda masalah kesehatan, dan kompresi pada paru-paru ini tidak menyebabkan kerusakan permanen. Setelah Si Kecil lahir, organ Bunda akan kembali ke posisi sebelum hamil.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa ngos-ngosan yang dialami kebanyakan orang hamil akan mulai berkurang sebelum melahirkan. Saat kepala Si Kecil mulai turun ke jalan lahir, biasanya sekitar dua atau tiga minggu sebelum melahirkan, jadi Bunda akan memiliki lebih banyak ruang untuk diafragma dan bernapas dengan lebih mudah.

Penyebab lainnya

Jika saat hamil Bunda mengalami ngos-ngosan atau sesak napas yang parah, penting bagi Bunda untuk berbicara dengan dokter. Selain kehamilan yang menyebabkan ngos-ngosan, kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan masalah, termasuk:

  • Asma: Kehamilan dapat memperburuk gejala asma yang ada. Penderita asma harus berbicara dengan dokter tentang perawatan yang aman selama kehamilan, seperti inhaler atau obat-obatan.
  • Kardiomiopati peripartum: Ini adalah jenis gagal jantung yang dapat terjadi selama kehamilan atau segera setelah melahirkan. Gejalanya meliputi pembengkakan pergelangan kaki, tekanan darah rendah, kelelahan, dan jantung berdebar-debar. Banyak orang mungkin awalnya mengaitkan gejala ini dengan kehamilan, tetapi kondisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan seseorang dan seringkali memerlukan perawatan.
  • Emboli paru: Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah tersangkut di arteri di paru-paru. Emboli dapat secara dramatis memengaruhi pernapasan dan menyebabkan batuk, nyeri dada, dan sesak napas.

Kita lanjutkan ke halaman berikutnya yuk Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PENYEBAB IBU HAMIL MULAI NGOS-NGOSAN, KETAHUI PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA

ilustrasi hamil

Ketika Ibu Hamil Mulai Ngos-ngosan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/FatCamera

Cara mengatasi ngos-ngosan

Untuk membantu membuat pernapasan sedikit lebih mudah dan tidak ngos-ngosan, Bunda bisa lakukan cara untuk mengatasinya dengan:

  1. Berfokuslah pada postur tubuh yang baik saat Bunda duduk atau berdiri, karena membungkuk tidak memberikan ruang yang cukup bagi paru-paru Bunda untuk mengembang saat Bunda bernapas.
  2. Topang tubuh Bunda saat tidur dengan meletakkan beberapa bantal di bawah tubuh bagian atas dalam posisi setengah duduk. Dengan cara ini akan mengurangi tekanan rahim Bunda pada paru-paru Bunda.
  3. Jangan berlebihan saat Bunda sedang berolahraga, menjalankan tugas, atau melakukan kegiatan lain di sekitar rumah. Luangkan waktu Bunda dan tanggapi isyarat tubuh Bunda untuk melambat atau bahkan berhenti.

Banner Pekan ASI Sedunia

Kapan harus menghubungi dokter?

Menurut Medical News Today, banyak orang yang mengalami sesak napas selama kehamilan, dan beberapa gejalanya memerlukan perawatan. Jadi, Bunda harus mencari perawatan medis segera jika merasakan gejala berikut:

  • Bibir, jari tangan, atau kaki biru
  • Jantung berdebar-debar atau detak jantung yang sangat tinggi
  • Nyeri saat bernapas
  • Sesak napas berat yang tampaknya semakin parah
  • Muncul suara saat bernapas

Jika ngos-ngosan atau sesak napas sangat mengganggu, atau jika Bunda mengalaminya untuk pertama kalinya, Bunda harus berbicara dengan dokter. Dokter mungkin akan melakukan tes seperti USG pada kaki, untuk menyingkirkan bekuan darah sebagai penyebab potensial.

Di luar itu, ngos-ngosan atau sesak napas saat hamil biasanya tidak berbahaya. Biasanya orang yang mengalaminya dapat mengobatinya dengan beberapa pengobatan rumahan, dan itu akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.

Dalam beberapa kasus, ngos-ngosan atau sesak napas selama kehamilan dapat disebabkan oleh penyebab lain dan mungkin lebih parah. Jadi sebaiknya menghubungi dokter, agar membantu Bunda untuk menentukan apakah Bunda memerlukan perawatan medis.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda