sign up SIGN UP search

kehamilan

Infeksi Saluran Kemih Ibu Hamil: Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya

Annisa Karnesyia   |   Haibunda Sabtu, 11 Mar 2023 13:40 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil caption
Jakarta -

Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada ibu hamil bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Mengetahui penyebab dan gejalanya penting sebagai upaya pencegahan dan pengobatan.

Menurut American Pregnancy Association (APA), infeksi saluran kemih adalah peradangan bakteri di saluran kemih. Ibu hamil atau bumil berisiko lebih tinggi terkena ISK mulai minggu ke-6 hingga minggu ke-24 kehamilan karena perubahan yang terjadi saluran kemih.

Dalam ulasan di National Library of Medicine disebutkan bahwa ISK merupakan penyebab umum infeksi serius pada bumil. Dalam satu studi ditemukan 3,5 persen ibu hamil menjalani rawat inap tanpa melahirkan atau admisi antepartum disebabkan ISK.


Penyebab infeksi saluran kemih ibu hamil

Infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu hamil dapat terjadi di sepanjang kehamilan. Umumnya, kondisi ini terjadi di awal kehamilan dan muncul kembali di trimester akhir.

Berikut penyebab infeksi saluran kemih selama kehamilan, seperti dilansir laman What to Expect:

1. Perubahan tubuh

Wanita secara umum berisiko lebih tinggi mengalami ISK dibandingkan pria karena memiliki uretra yang lebih pendek. Kondisi ini memungkinkan bakteri mudah masuk ke kandung kemih.

Pada ibu hamil, risiko mengalami ISK lebih tinggi lagi karena perubahan hormon tubuh. Faktor hormonal ini mengakibatkan relaksasi uretra yang membuat urine cenderung menjadi refluks atau bergerak mundur.

ISK yang terjadi di akhir kehamilan biasanya karena rahim tumbuh yang menekan kandung kemih. Kondisi ini bisa menimbulkan penyempitan urine yang menyebabkan infeksi.

"Rahim yang tumbuh juga dapat memberi tekanan tambahan pada kandung kemih, membuatnya lebih sulit untuk mengosongkan urine," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Nivin Todd, MD.

2. Bakteri dari usus

Bakteri penyebab ISK dapat berasal dari beberapa tempat. Sejauh ini, bakteri penyebab ISK yang paling umu adalah Escherichia Coli (E. coli), yang berasal dari usus.

"Karena uretra terletak dekat dengan rektum, bakteri dapat masuk ke uretra," ujar Todd.

Bakteri juga bisa terperangkap ke kandung kemih saat janin tumbuh. Sejak usia kehamilan 6 minggu, hampir semua wanita hamil mengalami pelebaran ureter dan saluran kemih membesar.

Dilansir Healthline, saluran kemih yang lebih besar, bersamaan dengan peningkatan volume kandung kemih dan penurunan tonus kandung kemih, dapat menyebabkan urine menjadi lebih tenang di dalam uretra. Ini memungkinkan bakteri tumbuh.

3. Berhubungan seks saat hamil

Berhubungan seks selama kehamilan tidak dilarang. Namun, Bunda perlu waspada dengan potensi ISK.

Saat berhubungan seks, bakteri di dekat vagina, termasuk E. coli, dapat didorong ke dalam uretra selama kehamilan. Disarankan untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks untuk mencegah bakteri masuk.

Faktor risiko infeksi saluran kemih saat hamil

Ada beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan terjadinya infeksi saluran kemih saat hamil. Berikut faktor risiko yang perlu diwaspadai:

  • Riwayat ISK berulang atau infeksi ginjal
  • Diabetes gestasional
  • Sudah memiliki beberapa anak
  • Obesitas
  • Penyakit sel sabit
  • Pernah menjalani operasi saluran kemih
  • Pernah mengalami kerusakan saraf yang dapat memengaruhi kandung kemih karena penyakit Parkinson, multiple sclerosis atau cedera fisik
Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil alami infeksi saluran kemih/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Gejala infeksi saluran kemih pada ibu hamil

Gejala ISK cukup khas saat kehamilan. Mengutip beberapa sumber, berikut gejalanya:

  1. Muncul sensasi terbakar saat buang air kecil
  2. Muncul keinginan untuk lebih sering buang air kecil
  3. Volume urine yang keluar sangat sedikit atau sangat banyak
  4. Urine yang terlihat keruh, gelap, berdarah atau berbau busuk
  5. Demam ringan
  6. Nyeri atau kram di perut bagian bawah
  7. Nyeri saat berhubungan seksual
  8. Muncul rasa nyeri di area kandung kemih

Komplikasi infeksi saluran kemih saat hamil

Infeksi saluran kemih yang terjadi selama kehamilan bisa menyebabkan komplikasi bila tidak diobati. Komplikasi serius ini termasuk infeksi ginjal dan berpotensi meningkatkan risiko hambatan pertumbuhan janin, preeklamsia, dan kelahiran prematur.

Pielonefritis adalah jenis ISK yang dapat mempengaruhi ginjal. Bila mengalaminya, Bunda dapat mengalami infeksi parah yang bersifat jangka panjang dan sindrom gangguan pernapasan.

Cara mengatasi infeksi saluran kemih saat hamil

Cara paling mudah mendiagnosis ISK saat hamil adalah dengan kultur urine. Jika Bunda didiagnosis ISK, maka kemungkinan besar dokter akan memberikan antibiotik yang aman untuk kehamilan selama 7 hingga 14 hari, untuk menghilangkan semua bakteri.

Namun, bila infeksi sudah mencapai ginjal, dokter mungkin akan menyarankan untuk rawat inap di rumah sakit. Infeksi yang sudah ke ginjal umumnya ditandai dengan gejala meriang, mual, muntah, dan nyeri punggung.

Cara mencegah infeksi saluran kemih saat hamil

Berikut cara mencegah infeksi saluran kemih saat hamil:

1. Tetap terhidrasi

Usahakan untuk minum cukup air setiap hari selama hamil. Bunda setidaknya dapat minum minimal 8 gelas per hari. Konsumsi cukup cairan bisa membantu meningkatkan frekuensi buang air kecil yang dapat sekaligus mengeluarkan bakteri dari uretra.

2. Kenakan celana berbahan katun

Celana berbahan katun akan membantu menjaga area kewanitaan tetap kering. Perlu diketahui, bakteri suka berkembang biak di lingkungan yang lembap.

3. Jaga kebersihan area kewanitaan

Jagalah agar area kewanitaan selalu bersih selama hamil. Setelah buang air, bersihkan atau usap organ intim dari depan ke belakang. Jangan lupa untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan sesudah berhubungan seks.

4. Konsumsi makanan sehat

Menjaga daya tahan tubuh adalah salah satu cara mencegah infeksi saluran kemih. Bunda bisa konsumsi makanan sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sebaliknya, Bunda perlu menghindari makanan yang dapat memicu iritasi organ intim, seperti makanan pedas, alkohol, dan kafein.

5. Hindari produk untuk area kewanitaan

Penggunaan produk kesehatan untuk area kewanitaan sebaiknya dihindari dulu selama hamil. Beberapa jenis produk mungkin bisa menyebabkan iritasi pada area yang sudah rentan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 4 fase perubahan buang air kecil selama hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)
kehamilan
Kehamilan Trimester 1 Ketahui perkembangan kehamilan Trimester 1 setiap minggu. Cek Yuk arrow-right
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Menanti kelahiran Si Kecil dengan arti nama bayi yang pas untuknya nanti hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ikuti perkembangan kehamilan Bunda setiap minggunya di Aplikasi HaiBunda yuk, Bun!